H : koefisien arah regresi tidak berarti
; H
1
: koefisien arah regresi berarti .
Berdasarkan analisis uji keberartian regresi diperoleh dan
dengan taraf signifikan dan pembilang , penyebut . Karena
maka H ditolak, yang berarti
koefisien arah regresi berarti .
4.1.3.5.2 Uji Linearitas Regresi
Uji linearitas regresi ini digunakan untuk mengetahui apakah garis regresi akan membentuk garis linear atau tidak. Jika garis regresi tidak linear maka analisis
regresi tidak dapat dilanjutkan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H
: persamaan regresi membentuk garis linear;
H
1
: persamaan regresi tidak membentuk garis linear.
Berdasarkan analisis uji linearitas regresi diperoleh dan
dengan taraf signifikan dan pembilang , penyebut . Karena
maka H diterima
yang berarti persamaan regresi membentuk garis linear.
4.1.3.5.3 Koefisien Korelasi
Perhitungan koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara aktivitas peserta didik dan kemampuan berpikir kritis peserta didik
dengan menghitung besarnya nilai koefisien korelasi. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
H : tidak ada hubungan antara aktivitas peserta didik terhadap kemampuan berpikir
kritis; H
1
: ada hubungan antara aktivitas peserta didik terhadap kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh nilai
dan dengan taraf signifikan dan . Karena
maka H ditolak yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara
aktivitas peserta didik terhadap kemampuan berpikir kritis. Diperoleh koefisien determinasinya
. Hal ini berarti nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik
ditentukan oleh aktivitas peserta didik, melalui persamaan regresi linear sederhana
̂ . Sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30.
4.2 Pembahasan
Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian adalah analisis data awal yaitu nilai ulangan akhir semester gasal peserta didik kelas VII F dan VII H SMP Negeri
40 Semarang tahun pelajaran 200132014. Hasil analisis data awal menunjukkan data awal kelas sampel berdistribusi normal dan homogen serta uji uji kesamaan rata-rata
menunjukkan kedua kelas sampel tidak memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel memiliki kondisi awal yang sama
sehingga kedua kelas sampel dapat diberi perlakuan yang berbeda terhadap kelas