Teori Belajar Piaget Teori Belajar

4 Proses belajar paling baik terjadi ketika peserta didik dalam situasi keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. 5 Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman peserta didik dengan dunia fisik dan lingkungannya. 6 Hasil belajar peserta didik tergantung pada apa yang telah diketahuinya, meliputi konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.

2.1.2 Teori Belajar

Beberapa teori yang mengkaji tentang konsep belajar telah banyak dikembangkan oleh para ahli. Teori-teori belajar yang mendukung penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

2.1.2.1 Teori Belajar Piaget

Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu melalui interaksi terus-menerus dengan lingkungan Dimyati Mudjiono, 2006:13. Hal ini mengakibatkan seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap daripada saat masih kecil Suherman, 2003:36. Menurut Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif sebagai berikut. Tabel 2.1 Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama Sensorimotor lahir - 2 tahun Terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual dari perilaku yang mengarah kepada tujuan. Praoperasional 2 – 7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan objek- objek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi. Operasi Konkrit 7 – 11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat-balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. Operasi Formal 11 - dewasa Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. Trianto, 2007:15. Pada tahap operasi formal anak sudah memiliki kemampuan untuk berpikir abstrak, sistematis, dan logis melalui simbol-simbol, serta memiliki kemampuan untuk memecahkan suatu permasalahan. Anak sudah mampu menyusun rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji solusinya Rifa’i Anni, 2009:30. Semakin jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya menentukan perkembangan kognitif yang dialami oleh anak tersebut. Terdapar tiga implikasi penting dalam model pembelajaran dari teori Piaget yaitu sebagai berikut. 1 Merumuskan perhatian pada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya. Penekanan yang dilakukan oleh seorang guru tidak hanya pada jawaban benar, tetapi guru juga harus memahami proses yang digunakan anak untuk memperoleh jawaban tersebut sehingga dikatakan seorang guru telah memberikan pengalaman kepada anak. 2 Memperhatikan inisiatif yang disampaikan anak, keterlibatan aktif anak dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, anak tidak langsung diberi pengetahuan jadi, tetapi anak didorong untuk mampu menemukan sendiri pengetahuan berdasarkan interkasi terhadap lingkungannya. 3 Memahami adanya perbedaan kemajuan perkembangan pada masing-masing anak. Hal ini disebabkan kecepatan perkembangan pada tiap anak berbeda satu dengan yang lainnya walaupun urutan perkembangan yang terjadi adalah sama Trianto, 2007:16-17. Terdapat tiga prinsip utama dalam teori pembelajaran Piaget adalah sebagai berikut. 1 Belajar aktif Pada proses belajar aktif, subjek belajar mengalami perkembangan pengetahuan. Agar perkembangan pengetahuan berjalan dengan baik maka perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan subjek belajar sendiri. 2 Belajar lewat interaksi sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi interaksi di antara subjek belajar. Apakah terjadi interaksi di antara subjek belajar maka khasanah kognitif anak dapat diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan. 3 Belajar lewat pengalaman sendiri Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasaran pada pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Jika hanya menggunakan bahasa tanpa pengalaman sendiri, perkembangan kognitif anak cenderung mengarah ke verbalisme Sugandi, 2007:35-36. Dengan demikian, keterikatan penelitian ini dengan teori Piaget adalah adanya keaktifan, interaksi, dan membangun pengalaman dalam pembelajaran CPS berbasis HOA. Karena tiga hal tersebut, kemampuan berpikir kritis peserta didik akan berkembang menjadi lebih baik.

2.1.2.2 Teori Belajar Vygotsky

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII DI MTs NEGERI SALATIGA MATERI SEGIEMPAT

0 42 427

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1