Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Peningkatan persentas aktivitas peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik semakin antusias mengikuti pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA pada materi segiempat. Adapun hasil penilaian pengamatan guru yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kegiatan pada RPP dan proses pembelajaran ditunjukkan dalam tabel berikut. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Persentase Pertemuan 1 80 Pertemuan 2 85 Pertemuan 3 88,3 Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh persentasi aktivitas guru berada di atas 75 atau masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara langkah-langkah pada RPP yang telah dibuat dengan proses pembelajaran yang terjadi.

4.2.2 Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Kemampuan berpikir kritis merupakan fokus utama dalam penelitian ini. Berpikir kritis meliputi berpikir yang beralasan dan berpikir yang reflektif yang mengarah pada deduksi-deduksi dan keputusan. Karena keterampilan berpikir tidak otomatis dimiliki oleh peserta didik, sehingga dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mampu menumbuhkembangkan kemampuan berpikir peserta didik khususnya berpikir kritis. Model pembelajaran CPS berbasis HOA diindikasi sebagai salah satu model yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Model pembelajaran tersebut kemudian diterapkan di kelas VII F SMP Negeri 40 Semarang. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA pada pertemuan pertama, peserta didik mampu menemukan sendiri pengertian dan sifat- sifat persegi panjang dan persegi. Selanjutnya peserta didik berdiskusi untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. Berikut merupakan jawaban dari salah satu kelompok. Gambar 4.1 Hasil Diskusi Kelompok pada Pertemuan 1 Berdasarkan Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa beberapa indikator berpikir kritis telah terlihat dari jawaban peserta didik. Walaupun belum ditulis secara lengkap, peserta didik mampu mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan, melihat persamaan, kemudian menggunakan prosedur yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan permasalahan. Pada pertemuan kedua dan ketiga pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA, peserta didik mampu menemukan rumus mencari keliling dan luas persegi panjang dan persegi. Selain itu, peserta didik menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru lebih baik daripada pertemuan pertama. Berikut jawaban dari salah satu kelompok. Gambar 4.2 Hasil Diskusi Kelompok pada Pertemuan 2 Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa peserta didik menuliskan jawaban lebih lengkap daripada pada pertemuan pertama. Indikator lain yang telah terpenuhi adalah membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan fakta kemudian merumuskan alternatif penyelesaian. Sama halnya pada pertemuan ketiga, peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan dengan langkah-langkah runtut dan lengkap. Gambar 4.3 Hasil Diskusi Kelompok pada Pertemuan 3 Hasil tes kemampuan berpikir kritis yang diujikan pada kelas yang diberi pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA sudah sangat memuaskan. Berdasarkan analisis ketuntasan belajar, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik telah mencapai KKM 70 sebanyak 30 anak. Jika dibandingkan dengan hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diberi pembelaaran ekspositori, hasil belajar kelas dengam model pembelajaran CPS berbasis HOA jauh lebih baik. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis uji kesamaan dua rata-rata, di mana diperoleh simpulan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi segiempat dengan model pembelajaran CPS berbasis HOA lebih dari rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan model pembelajaran ekspositori. Artinya, kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diberi model pembelajaran CPS berbasis HOA lebih baik dari kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diberi model pembelajaran ekspositori. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Sanjaya yang menyebutkan bahwa salah satu kelebihan model pembelajaran CPS adalah bisa mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru Asikin, 2008:40. Selain itu, Hatta menyebutkan melalui HOA peserta didik mempunyai karakteristik kerja sama, saling menunjang, gembira, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber, peserta didik aktif, tidak membosankan, sharing dengan teman, peserta didik kritis, dan guru kreatif Kartono, 2010:22.

4.2.3 Keefektifan Pembelajaran dengan Model CPS Berbasis HOA

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII DI MTs NEGERI SALATIGA MATERI SEGIEMPAT

0 42 427

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1