sampel tersebut. Kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran CPS berbasis HOA, sedangkan kelas kontrol diterapkan model pembelajaran ekspositori. Setelah
diberi perlakuan yang berbeda, kedua kelas sampel diberi evaluasi dengan soal tes yang sama untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik pada masing-
masing kelas.
4.2.1 Penerapan Model Pembelajaran CPS Berbasis HOA
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan pada diskusi peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4-6
anak. Peserta didik bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang disajikan oleh guru.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CPS meliputi empat tahapan dalam pembelajaran yaitu klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi dan
pemilihan, dan implementasi. Tahapan-tahapan tersebut direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebelum melaksanakan diskusi peserta didik dihadapkan
dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk menyampaikan
berbagai strategi penyelesaian masalah. Kemudian masing-masing kelompok memilah pendapat atau strategi yang cocok untuk menyelesaikan masalah. Tahapan
yang terakhir yaitu peserta didik menentukan strategi mana yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah kemudian menerapkannya sampai menemukan penyelesaian
dari masalah yang dihadapi.
Model pembelajaran CPS yang diterapkan pada kelas eksperimen merupakan model pembelajaran CPS yang berbasis HOA. Aktivitas peserta didik
dalam pembelajaran CPS berbasis HOA meliputi, menggambar, menggunting, membuat alat peraga, dan mencatat hasil diskusi. Dengan demikian peserta didik
akan lebih mudah untuk menemukan konsep dari materi yang dipelajari yaitu segiempat.
Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dan satu kali pertemuan untuk evaluasi. Pada pertemuan pertama materi
yang didiskusikan adalah pengertian dan sifat-sifat persegi panjang dan persegi. Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan kepada peserta didik model
pembelajaran yang digunakan, tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada peserta didik. Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa materi
prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta didik sebelum mempelajari materi segiempat. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi prasyarat melalui
beberapa pertanyaan yang diajukan. Setelah memberikan apersepsi guru membimbing peserta didik untuk
membentuk kelompok-kelompok diskusi masing-masing beranggotakan empat anak. Peserta didik yang telah mendapatkan kelompok kemudian duduk menjadi satu
dengan anggota kelompoknya. Sebelum memulai diskusi guru memberikan pengarahan kepada peserta didik tentang prosedur pelaksanaan diskusi serta
menyajikan masalah yang akan didiskusikan oleh masing-masing kelompok.
Selanjutnya guru membagikan LKPD beserta bahan-bahan yang akan digunakan peserta didik dalam pelaksanaan diskusi.
Ketika diskusi berlangsung peserta didik bekerja sama untuk menemukan pengertian dan sifat-sifat persegi panjang dan persegi berdasarkan petunjuk yang ada
dalam LKPD. Dimulai dengan mempersiapkan alat peraga yang dibutuhkan, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah menggambar kemudian menggunting
model persegi panjang dan persegi. Dengan bantuan alat peraga yang telah dibuat peserta didik akan semakin mudah dalam menemukan sifat-sifat persegi panjang dan
persegi. Selanjutnya peserta didik harus menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru dan mencatat hasil diskusi. Pada tahap ini, guru bertugas untuk memantau
jalannya diskusi serta memberikan petunjuk jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.
Setelah peserta didik menyelesaikan diskusi dan menjawab permasalahan yang diberikan, guru meminta dua kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya di
depan kelas. Kelompok lain yang tidak mendapat kesempatan maju bertugas untuk menyampaikan pendapat terhadap jawaban dari kelompok yang maju sehingga terjadi
diskusi kelas dalam pembelajaran. Kelompok yang bersedia maju atau menyampaikan pendapat terhadap jawaban kelompok yang maju mendapatkan
reward sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi peserta didik lain untuk aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas. Tugas guru dalam diskusi kelas ini
adalah memimpin jalannya diskusi sekaligus mengoreksi jawaban dari peserta didik.
Pada pertemuan pertama pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA ini masih terdapat beberapa kekurangan sehingga hasil pembelajaran kurang
maksimal. Beberapa peserta didik terlihat masih kurang fokus ketika melaksanakan diskusi, baik diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Beberapa juga terlihat masih
bercanda dan berjalan-jalan sehingga guru harus menegur dan mengkondisikan peserta didik.
Selain itu pada pertemuan pertama guru tidak sempat untuk memberikan kuis kepada peserta didik sebagai evaluasi pembelajaran karena keterbatasan waktu.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembalajaran. Guru belum sempat untuk melakukan refleksi karena waktu telah
habis, sehingga guru hanya sempat untuk memberika PR pada peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sudah lebih baik daripada
pertemuan pertama. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah keliling persegi panjang dan persegi. Peserta didik semakin antusias mengikuti pembelajaran
dengan model CPS berbasis HOA. Hal ini terlihat ketika masing-masing peserta didik lebih fokus melaksanakan diskusi kelompok sehingga diskusi dapat berjalan
dengan efektif. Pada pertemuan kedua ini guru mempunyai kesempatan untuk memberikan
soal kuis kepada peserta didik sebagai evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Dibandingkan dengan pertemuan pertama pada pertemuan kedua ini peserta didik
menunjukkan peningkatan kemampuan penyelesaian masalah secara kritis dalam
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Pembelajaran diakhiri setelah guru melakukan refleksi dan membagikan PR untuk masing-masing peserta didik. Melalui
kegiatan refleksi tersebut beberapa peserta didik menyampaikan bahwa pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA lebih menyenangkan dibandingkan pembelajaran
biasanya. Adanya bantuan alat peraga mempermudah peserta didik dalam membangun konsep yang dipelajari karena didukung dengan aktivitas seperti
menggambar dan
menggunting menjadikan
kegiatan pembelajaran
lebih menyenangkan.
Pada pertemuan ketiga materi yang dipelajari adalah luas persegi panjang dan persegi. Pelaksanaan pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA terlaksana
lebih baik daripada pembelajaran sebelumnya. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan teman satu kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan
oleh guru, secara bergantian menggunakan alat peraga, serta mengemukakan pendapat ketika diskusi kelas berjalan.
Peningkatan aktivitas peserta didik ditunjukan oleh persentasi hasil pengamatan aktivitas peserta didik sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Persentase
Pertemuan 1 72,08
Pertemuan 2 78,18
Pertemuan 3 83,23
Peningkatan persentas aktivitas peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik semakin antusias mengikuti pembelajaran dengan model CPS berbasis HOA
pada materi segiempat. Adapun hasil penilaian pengamatan guru yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kegiatan pada RPP dan proses pembelajaran
ditunjukkan dalam tabel berikut. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
Persentase Pertemuan 1
80 Pertemuan 2
85 Pertemuan 3
88,3
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh persentasi aktivitas guru berada di atas 75 atau masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
kesesuaian antara langkah-langkah pada RPP yang telah dibuat dengan proses pembelajaran yang terjadi.
4.2.2 Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik