berbentuk uraian yang sebelumnya telah diujicobakan pada kelas uji coba untuk diteliti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Hasil tes dengan soal yang telah dianalisis uji cobanya tersebut digunakan sebagai data akhir untuk membandingkan kemampuan berpikir kritis peserta didik
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat diketahui perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran CPS berbasis HOA dan model pembelajaran ekspositori.
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah
diolah Arikunto, 2006:60.
3.8.1 Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk uraian untuk mengukur aspek kemampuan berpikir kritis. Tes kemampuan berpikir kritis
diberikan kepada kelas VII F dan VII H dengan materi segiempat. Penyusunan tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 Menentukan pembatasan materi yang diujikan yang diajarkan pada kelas VII
semester genap tahun pelajaran 20132014. 2
Menentukan tipe soal yang digunakan yaitu soal uraian. Hal ini dikarenakan kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat dilihat melalui cara peserta didik
menyelesaikan soal bentuk uraian berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis.
3 Menentukan banyaknya soal.
4 Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan soal.
5 Membuat kisi-kisi soal.
6 Menuliskan petunjuk mengerjakan soal dan bentuk lembar jawaban.
7 Membuat butir soal dan kunci jawaban.
8 Mengujicobakan soal pada kelas uji coba yang telah ditentukan.
9 Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda. 10
Menentukan butir soal yang digunakan.
3.8.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kesesuaian kegiatan pada RPP dan proses pembelajaran yang terdiri dari: 1 membuka pelajaran
dengan salam dan doa; 2 menyiapkan peserta didik; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran; 4 menyampaikan cakupan materi yang dipelajari; 5 memberikan
motivasi pada peserta didik; 6 melakukan apersepsi; 7 menggunakan media atau LKPD dalam pembelajaran; 8 mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok-
kelompok kecil; 9 membimbing pesera didik; 10 meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi; 11 membuat simpulan; 12 melakukan
refleksi pembelajaran; 13 evaluasi pembelajaran; 14 tindak lanjut; 15 menutup pelajaran dengan salam.
Skala yang digunakan dalam lembar pengamatan guru adalah rating scale, dimana data yang diperoleh berupa data kuantitatif kemudian ditafsirkan secara
kualitatif. Kriteria yang digunakan untuk menafsirkan hasil pengukuran dalam penelitian ini adalah 1 skor 1 berarti “kurang baik”; 2 skor 2 berarti “cukup”; 3
skor 3 berarti “baik”; skor 4 berarti “sangat baik”. Lembar pengamatan aktivitas guru pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 35.
3.8.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik