Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan musim di Indonesia?

21 Penilaian Artikel Rubrik Penilaian Artikel No Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai dan rentang nilai Jumlah Skor 20 Nilai 1 2 3 4 1-5 1-5 1-5 1-5 1. 2. 3. Aspek yang dinilai : 1. Ketapatan 5 2. Kesesuaian 5 3. Kemampuan mencari sumber 5 4. Kerapihan 5 Jumlah skor 20 x 5 = 100 Keterangan : a. Ketepatan Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumpulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru. b. Kesesuaian Materi Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang ditetapkan guru. c. Kemampuan Mencari Sumber Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan. d. Kerapihan Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi. Sleman, Agustus 2016, Guru Mata Pelajaran Drs. Cahyadi Widodo NIP. 19611114 198803 1 004 Mahasiswi PPL Ana Yulianti NIM. 13416241062 22 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah : SMP N 2 GAMPING Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial KelasSemester : VIII Satu Alokasi Waktu : 2 x 40 menit 1 kali pertemuan Tema : Kondisi Fisik Wilayah Indonesia Standar Kompetensi SK : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kompetensi Dasar KD : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Menjelaskan pengertian garis Wallace. 2. Menjelaskan pengertian garis Webber. 3. Mendeskripsikan persebaran flora dan fauna kaitannnya dengan pembagian wilayah Wallace dan Webber di Indonesia. 4. Menyebutkan ciri-ciri flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian barat, tengah serta timur. 5. Mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian garis Wallace. 2. Menjelaskan pengertian garis Webber. 3. Mendeskripsikan persebaran flora dan fauna kaitannnya dengan pembagian wilayah Wallace dan Webber di Indonesia. 4. Menyebutkan ciri-ciri flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian barat, tengah serta timur. 5. Mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia.

B. Nilai Karakter

1. Rasa ingin tahu 2. Komunikatifbersahabat 3. Religius 4. Peduli lingkungan 5. Kritis 6. Kerja sama 7. Cinta tanah air 2

1. Materi Pembelajaran

Materi Reguler Persebaran Flora dan Fauna Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa 10 kehidupan jenis makhluk hidup di muka bumi ini ada di Indonesia, sedangkan luas daratan Indonesia hanya 175 dari seluruh luas daratan di dunia. Keadaan ini menempatkan Indonesia sebagai satu diantara tujuh negara mega biodiversity, dengan luas hutan tropis terbesar ketiga setelah Brasil Amerika Selatan dan Zaire Afrika. 1. Dunia Tumbuhan Flora Persebaran jenis-jenis tumbuhan di Indonesia tidaklah merata. Daerah yang memiliki jenis tumbuhan terbanyak terdapat di kawasan hutan hujan primer di dataran rendah Kalimantan, disusul oleh Papua, Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, serta kawasan Nusa Tenggara. Perbedaan jenis dan persebaran flora ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, iklim, kondisi tanah, relief daratan, dan formasi geologi. a. Iklim Unsur iklim yang berpengaruh terhadap keanekaragaman flora, antara lain, curah hujan, suhu, kelembaban udara, dan angin. Keempat unsur tersebut akan membentuk suatu kondisi lingkungan tertentu yang memengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia tanah. Daerah dengan curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi cenderung memiliki vegetasi yang beranekaragam, misalnya hutan hujan tropis di pedalaman Kalimantan. Kondisi fisik hutan hujan tropis, antara lain pohonnya besar-besar, ketinggian pohon beragam, suasana selalu basah atau lembab, daun-daun lebar sehingga sinar matahari terhalang dan tidak dapat menyinari lantai hutan secara langsung dan banyak ditemui vegetasi yang merambat. b. Kondisi Tanah Kondisi tanah berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Kondisi tanah dipengaruhi oleh iklim dan batuan induk atau bahan penyusun lapisan tanah.Iklim dapat mempercepat proses pelapukan dan pembentukan tanah, sedangkan batuan induk menentukan sifat dasar tanah. Misalnya, batuan kapur akan menghasilkan tanah laterit yang kurang subur, sedangkan endapan vulkanik akan menghasilkan jenis tanah andosol yang subur. c. Relief Daratan Relief daratan berhubungan dengan ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Seperti telah kita ketahui, ketinggian tempat erat kaitannya dengan suhu dan iklim setempat, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap jenis vegetasinya. Masih ingatkah kalian dengan pembagian menurut Junghuhn? 3 Junghuhn membagi iklim berdasarkan dua faktor, yaitu ketinggian tempat dan jenis tanaman. Masing-masing ketinggian tempat memiliki suhu atau temperatur yang berbeda-beda sehingga suatu daerah dapat dibedakan atas daerah sedang, daerah sejuk, dan daerah dingin. Keadaan ini juga akan memengaruhi jenis tanaman tertentu yang bisa hidup. d. Formasi Geologi Formasi geologi berpengaruh terhadap persebaran jenis batuan dasar dan jenis vegetasi. Telah kita ketahui, bahwa sejarah geologi Kepulauan Indonesia terdiri atas dua paparan benua, yaitu paparan Benua Asia untuk wilayah Indonesia bagian barat Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali serta paparan Benua Australia untuk wilayah Indonesia bagian Timur Kepulauan Maluku, Papua, dan Aru. di antara kedua paparan benua tersebut terdapat zona peralihan Kepulauan Nusa Tenggara dan sulawessi yang mempunyai corak atau ciri khas tersendiri. berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora tersebut, secara garis besar, jenis-jenis flora di Indonesia dapat dibedakan berikut ini: a Flora Indonesia Bagian Barat Flora di wilayah Indonesia bagian Barat didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang selalu basah. Hal ini dikarenakan pada kawasan ini mempunyai curah hujan dan kelembaban yang cukup tinggi. Jenis-jenis flora di kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora di Benua Asia pada umumnya. Adapun flora tipe Asia Asiatis memiliki ciri-ciri, berikut ini: 1 Memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga, misalnya jati, meranti, kruning, mahoni dan sebagainya. 2 Selalu hijau sepanjang tahun. 3 Bersifat heterogen. Selain itu, di wilayah Indonesia bagian Barat juga terdapat tumbuhan endemik hanya ada di daerah tersebut, yaitu Rafflesia Arnoldi di Sumatra. Wilayah Indonesia bagian barat juga banyak dijumpai kawasan hutan mangrove hutan bakau, antara lain di pantai timur sumatra, pantai barat dan selatan kalimantan, serta pantai barat dan utara Jawa. b Flora di Indonesia Bagian Tengah Daerah peralihan meliputi wilayah Pulau Sulawesi dan Kepulauan di sekitarnya serta Kepulauan Nusa Tenggara. Di kawasan ini tidak kita jumpai adanya hutan yang lebat. Jenis hutan yang ada hanyalah hutan semusim atau hutan homogen yang tidak begitu lebat, bahkan di kawasan Nusa Tenggara kita hanya akan menjumpai adanya sabana dan stepa. Sabana adalah padang rumput yang luas dengan tumbuhan kayu di sana sini, sedangkan stepa adalah tanah kering yang hanya ditumbuhi semak belukar. Kondisi ini terjadi karena di wilayah Nusa 4 Tenggara memiliki curah hujan yang relatif lebih sedikit bila dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia. Jenis tumbuhan yang mendominasi di wilayah Indonesia bagian tengah antara lain, jenis palma, cemara, dan pinus. c Flora di Indonesia Bagian Timur Flora di wilayah Indonesia bagian timur di dominasi oleeh hutan hujan tropis. Akan tetapi, jenis tuumbuhannya berbeda dengan jenis tumbuhan di wilayah Indonesia bagian barat. Jenis flora di wilayah hutan hujan tropis bagian timur memiliki kesamaan dengan flora di kawasan Benua Australia, sehingga jenis floranya bersifat Australis. Salah satu flora ciri khas di kawasan Indonesia timur adalah anggrek. 2. Dunia Hewan Fauna Keanekaragaman fauna di Indonesia secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan floranya. Luasnya wilayah dan sejarah geologi yang panjang menempatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan fauna yang patut di banggakan. Berdasarkan penelitian, 17 jenis burung dunia, 16 jenis reptil dunia dan 12 jenis mamalia dunia dapat dijumpai di Indonesia. Angka-angka tersebut belum termasuk fauna endemik, diperkirakan 200 dari 515 jenis mamalia di Indonesia adalah jenis mamalia endemik. Demikian pula 430 dari 1.519 jenis burung yang ada. Kepulauan Indonesia memiliki sejarah geologis yang menarik. Hal ini berpengaruh terhadap persebaran faunanya. Laut yang memisahkan antarpulau membatasi hubungan antarfauna sejenis, sehingga mereka secara berangsur-angsur berkembang dengan cara mereka masing-masing sesuai dengan adaptasi mereka terhadap lingkungan setempat. Hal inilah salah satu faktor yang memunculkan keanekaragaman fauna di Indonesia. Secara garis besar, persebaran fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi fauna Indonesia bagian Barat, fauna Indonesia bagian tengah, dan fauna Indonesia bagian Timur. a Fauna Indonesia Bagian Barat Faauna Indonesia bagian Barat adaah fauna-fauna yang terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Dahulu pulau-pulau tersebut merupakan satu daratan dengan Semenanjung Malaka Benua Asia, sehingga flora dan faunanya dapat berkembang dan berpencar secara bebas. Ketika Sumatra, kalimantan, dan Jawa terpisah dari Benua Asia, maka masing-masing daerah tersebut membawa perwakilann jenis flora dan fauna yang sama. Oleh karena itu, jenis fauna di wilayah Indonesia bagian barat disebut juga dengan jenis fauna Asiatis.