Pengaruh dari adanya kebijakan VOC terhadap rakyat Indonesia adalah sebagai

45 b Menulis buku yang berjudul History of Java, c Menemukan bunga Rafflesia-arnoldii, d Merintis adanya Kebun Raya Bogor.

9. Pokok-pokok dari tanam paksa yang diterapkan oleh van den Bosch

adalah sebagai berikut: a Rakyat wajib menyiapkan 15 dari lahan garapan untuk ditanami tanaman wajib. b Lahan tanaman wajib bebas pajak, karena hasil yang disetor sebagai pajak. c Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak akan dikembalikan. d Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menggarap tanaman wajib, tidak boleh melebihi waktu yang diperlukan untuk menanam padi. e Rakyat yang tidak memiliki tanah wajib bekerja selama 66 hari dalam setahun di perkebunan atau pabrik milik pemerintah. f Jika terjadi kerusakan atau gagal panen, menjadi tanggung jawab pemerintah. g Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada para penguasa pribumi kepaladesa. 10. I si dari Trilogi van Deventer adalah sebagai berikut: a Irigasi pengairan, yaitu diusahakan pembangunan irigasi untuk mengairi sawah-sawah milik penduduk untuk membantu peningkatan kesejahteraan penduduk. b Edukasi pendidikan, yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat pribumi agar mampu menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik. c Migrasi perpindahan penduduk, yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya khususnya Pulau Jawa ke daerah lain yang jarang penduduknya agar lebih merata.

11. Alasan Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka

adalah karena Jatuhnya Malaka ke pihak Portugis sangat merugikan jaringan perdagangan para pedagang Islam dari Kepulauan Indonesia. Hanya kurang lebih satu tahun setelah kedatangan Portugis di Malaka 1511, perlawanan terhadap dominasi Barat mulai muncul Solidaritas sesama pedagang Islam terbangun saat Malaka jatuh ke pihak Portugis. Kerajaan Aceh, Palembang, Banten, Johor, dan Demak bersekutu untuk menghadapi Portugis di Malaka. Pada tahun 1513, Demak mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Malaka. Penyerangan tersebut dipimpin oleh Adipati Unus, putra Raden Patah. Namun karena faktor jarak yang begitu jauh dan peralatan perang yang kurang seimbang serta strategi perang kurang jitu, penyerangan tidak berhasil.