Keterampilan menjelaskan adalah kemapuan menyampaikan hasil observasi Pendahuluan 10 menit

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah : SMP N 2 GAMPING Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial KelasSemester : VIII Satu Alokasi Waktu : 4 JP Tema : Lingkungan Hidup dan Pelestariannya Standar Kompetensi SK : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kompetensi Dasar KD : 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

A. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan tujuan dan sasaran pembangunan nasional; 2. Menafsirkan hakikat pembangunan berwawasan lingkungan; 3. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat: 1. Mendeskripsikan tujuan dan sasaran pembangunan nasional; 2. Menafsirkan hakikat pembangunan berwawasan lingkungan; 3. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan.

C. Nilai Karakter

1. Mandiri 2. Menghargai prestasi 3. Kerja keras 4. Rasa igin tahu 5. Komunikatifbersahabat 6. Kritis 2 7. Kerjasama 8. Cinta tanah air 9. Peduli sosial 10. Tanggung jawab 11. Gemar membaca

D. Materi Pembelajaran

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional Setiap negara pasti memiliki tujuan dan sasaran pembangunan, tidak terkecuali negara Indonesia. Tujuan dan sasaran pembangunan ditetapkan sebagai arah dan prioritas yang diambil pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, sehingga alokasi dana dan berbagai kebijakan dapat ditetapkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Tujuan dan sasaran pembangunan Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan dan sasaran pembangunan nasional sebagaimana tercantum dan tersirat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah: 1. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, 2. memajukan kesejahteraan umum, 3. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam pelaksanaannya, pembangunan nasional yang dilaksanakan bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yaitu pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, serta stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Ketiga tumpukan pembangunan tersebut saat ini dilengkapi pula dengan upaya-upaya pelestarian lingkungan, sehingga pembangunan yang dilakukan sekarang diharapkan tidak mengganggu kelangsungan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh generasi penerus. 3 Pola pembangunan yang demikian disebut dengan pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan yang berkelanjutan. Hakikat Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan dapat dikatakan berhasil jika memenuhi beberapa kondisi, antara lain, dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat, memiliki fungsi dan peruntukan yang tepat, serta memiliki dampak terhadap kerusakan lingkungan terendah. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap keseimbangan lingkungan hidup. Namun, kita harus mampu meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut. Pembangunan berkelanjutan sustainable development adalah pembangunan yang dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pascapelaksanaan memerhatikan analisis mengenai dampak lingkungan hidup AMDAL. Hal ini dimaksudkan agar generasi mendatang dapat pula menikmati kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai-mana yang kita nikmati sekarang, sehingga kita tidak mewariskan kerusakan dan pencemaran kepada generasi penerus kita. Dasar hukum pelaksanaan AMDAL di Indonesia diatur dalam Pasal 16 Undang- Undang Lingkungan Hidup yang berbunyi: “Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah.” Makna yang tersirat dari isi pasal tersebut adalah berikut ini. 1. Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang perlu diperkirakan pada perencanaan awal, sehingga sejak dini dapat diambil langkah pencegahan, penanggulangan dampak negatif, serta mengembangkan dampak positif dari kegiatan tersebut. 2. Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. 4 3. Pembangunan perlu dilakukan secara bijaksana agar mutu kehidupan dapat dijaga secara berkesinambungan sehingga keserasian hubungan antarberbagai kegiatan perlu dijaga. Menjaga kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan merupakan usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup jangka waktu antargenerasi yaitu pembangunan yang terlanjutkan sustainable development. Dengan mencakup jangka waktu antargenerasi berarti setiap pembangunan yang dilaksanakan bukan untuk generasi kita saja, melainkan juga untuk anak cucu kita. Agar pembangunan dapat berkelanjutan, pembangunan haruslah berwawasan lingkungan dengan menggunakan sumber daya secara bijaksana. Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan Pembangunan yang akhir-akhir ini dikembangkan oleh pemerintah Indonesia adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu suatu bentuk pembangunan yang tetap memerhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam. Pembangunan berwawasan lingkungan akan menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang. Pembangunan yang berwawasan lingkungan harus memer- hatikan dan melaksanakan konsep serta analisis SWOT strenght, weakness, opportunity, and threats atau kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga mampu mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada serta dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman serta dampak yang mungkin ditimbulkan. Untuk dapat mendukung pelaksanaan analisis SWOT, maka partisipasi segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan bersama. Berdasarkan uraian tersebut, secara ringkas ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain: 1. dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di belakang hari; 5 2. memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan pembangunan; 3. meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan; serta 4. melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan.

E. Model Pembelajaran

Model Kepala Bernomor Struktur Modifikasi Numbered Head Together Langkah-langkah: 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai. 3. Misalnya siswa nomor satu bertugas mencatat soal, siswa nomor dua mengerjakan soal, siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan, dan seterusnya. 4. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerja sama mereka. 5. Melaporkan hasil kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain. 6. Kesimpulan.

F. Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan 10 menit

1 Guru membuka kegiatan pembelajaran: - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam. - Salah satu peserta didik diminta memimpin doa. - Guru memeriksa kehadiran siswa presensi, kebersihan dan kerapian kelas. 6 Kebersihan kelas: Siapa yang piket hari ini anak-anak? Ini sampahnya berserakan. Mari dibersihkan dahulu supaya kita belajarnya nyaman. 2 Guru bersama peserta didik mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan. 3 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi Motivasi dilakukan dengan story telling. Adapun motivasinya adalah sebagai berikut: Anak-anak pernahkah kalian 4 Guru memberikan apersepsi pengetahuan prasyarat dengan mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan kompetensi yang akan dipelajari dengan pancingan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik. Apersepsi: Setiap negara pastilah mempunyai tujuan dan sasaran pembangunan, tidak terkecuali negara Indonesia. Tujuan dan sasaran pembangunan tersebut ditetapkan sebagai arah dan prioritas yang diambil pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, sehingga alokasi dana dan berbagai kebijakan dapat ditetapkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Anak-anak tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan? Bagaimana ciri-ciri pembangunan berkelanjutan? 5 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 6 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan, yakni mengenai pembangunan berwawasan liongkungan. 7 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. 7

b. Kegiatan Inti 55 menit

1 Eksplorasi Mengamati 1. Guru menunjukkan gambar mengenai pembangunan berkelanjutan. 2. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar mengenai pembangunan berkelanjutan contohnya adalah mengenai taman kota. 3. Guru meminta salah satu siswa maju kedepan kelas untuk memberikan tanggapan mengenai gambar yang ditampilkan. Menanya 1. Guru bertanya kepada siswa adakah yang ingin ditanyakan setelah melihat gambar. 2. Guru memancing siswa dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan terkait materi. Misalnya apa itu pembangunan berkelanjutan? Bagaimana ciri-ciri pembangunan berkelanjutan? Adakah penerapan pembangunan berkelanjutan di wilayah sekitar kalian? Pembangunan apa? 3. Siswa bertanya terkait dengan materi yang sedang dipelajari. 8 4. Siswa yang bertanya maupun memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan yang guru berikan mendapatkan tambahan nilai oleh guru. Mengumpulkan Informasi 1. Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi dari sumber belajar yang telah tersedia. 2. Sumber belajar yang digunakan berupa buku paket dan peta. Adapun buku paket yang digunakan adalah: Anwar Kurnia. 2013. IPS Terpadu SMP Kelas VIII. Tanpa kota terbit: Yudistira. Sanusi Fattah, Amin Hidayat, Juli Waskito dan Mohammad Taukit Setyawan. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMPMTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sardiman, Muhsinatun Siasah, Endang Mulyani dan Dyah Respati Suryo. 2015. Pembelajaran IPS Terpadu untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Unda Krisnomo, Petrus Lajim, dan Tri Woro Setyaningsih. 2016. Pendamping Belajar Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu VIII untuk SMPMTs. Klaten: UD Kurniawan Jaya Mandiri. 2 Elaborasi MengasosiasiMengolah Informasi 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai. 3. Misalnya siswa nomor satu bertugas mencatat soal, siswa nomor dua mengerjakan soal, siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan, dan seterusnya. 9 4. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerja sama mereka. Mengkomunikasikan 1. Siswa diminta untuk mengkomunikasikannya dihadapan teman- temannya. 2. Ketika salah satu siswa memberikan jawaban atau tanggapan siswa lain mendengarkan dan ,memberikan komentar terkait jawaban yang diutarakan. 3 Konfirmasi 1. Setelah siswa mengkomunikasikan guru memberikan penjelasan dan tanggapan terkait materi. 2. Guru memberikan penguatan positif terhadap jawaban siswa. 3. Guru memberikan penjelasan dan bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

c. Kegiatan Penutup

1. Peserta didik bersama guru menarik simpulan atas jawaban dari pertanyaan. 2. Peserta didik melakukan refleksi dengan bantuan pertanyaan reflektif dari guru. 3. Guru memberikan pesan moral atau kata-kata bijak kepada siswa. Lingkungan dengan segala yang dimilikinya mempunyai keterbatasan. Pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan aspek AMDAL dapat merusak lingkungan, oleh karena itu dibutuhkan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek-aspek AMDAL sehingga kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga. Sebagai pelajar dan penduduk Indonesia kita mempunyai kewajiban untuk mengawasi pembangunan yang terjadi di daerah sekitar kita agar tidak menyimpang dari aturan yang telah