Pelaksanaan Praktik Mengajar Penggunaan Model Metode Pembelajaran

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMP N 2 GAMPING, SLEMAN TAHUN 2016 Jl. Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman 55219 Telp. 0274 641574 DI Yogyakarta 21 perangkat tersebut dengan guru pembimbing lapangan sebelum digunakan untuk praktek pembelajaran.

B. PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMANAN LAPANGAN

Mahasiswa, khususnya mahasiswa kependidikan, adalah agent of change atau agen perubahan. Para mahasiswa dituntut untuk mampu mengaktualisasikan kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya sebagai hasil belajar di bangku kuliah dalam kehidupan yang nyata. Terkait dengan pemikiran tersebut, program PPL merupakan suatu wahana yang tepat bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang dikuasainya. Dalam kesempatan ini, saya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial telah melaksanakan program-program PPL di SMP 2 Gamping. Adapun pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan PPL adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Mengajar

Kegiatan ini meliputi mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kegiatan mengajar, seperti merencanakan jadwal mengajar, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, serta mempersiapkan materi beserta tugas-tugas yang akan diberikan kepada siswa.

2. Konsultasi dengan Guru Pembimbing

Dalam setiap kesempatan guru pembimbing memberikan arahan kepada praktikan agar melaksanakan PPL dengan baik. Guru pembimbing memberikan gambaran tentang kondisi siswa-siswa SMP 2 Gamping yang meliputi karakteristik siswa serta kualitas. Guru pembimbing juga memberikan solusi-solusi tentang masalah-masalah yang mungkin muncul saat mengajar dan memberikan saran untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

3. Pelaksanaan Praktik Mengajar

Hal yang perlu diperhatikan oleh praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan adalah kesiapan fisik dan mental. Hal ini bertujuan agar selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung, praktikan akan UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMP N 2 GAMPING, SLEMAN TAHUN 2016 Jl. Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman 55219 Telp. 0274 641574 DI Yogyakarta 22 mampu menghadapi dan meyingkapi setiap hambatan dan gangguan yang mungkin muncul selama pelaksanaan PPL. Selain itu, praktikan tentu saja harus mempersiapkan materi yang diajarkan. Dengan persiapan materi yang matang, diharapkan ketika melaksanakan Praktik Mengajar praktikan mampu menguasai materi dan mampu menyampaikannya kepada peserta didiknya. Jika dilihat dari kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 2 Gamping, SMP Negeri 2 Gamping menggunakan KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas IX dan kelas VIII, sedangkan untuk kelas VII menggunakan kurikulum 2013 K-13. Praktik mengajar berlangsung mulai tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan 15 September 2016. Praktikan Pendidik IPS dibimbing oleh seorang guru pembimbing mata pelajaran IPS, yaitu Bapak Drs. Cahyadi Widodo. Berdasarkan kesepakatan dengan guru pembimbing, praktikan mengajar kelas VIII D, VIII E, VIII F.Jadwal pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang ada di SMP 2 Gamping jadwal terlampir. Buku acuan utama yang dipakai adalah buku pegangan guru dan siswa, dengan Lembar Kerja Siswa serta untuk kelas VIII menggunakan buku siswa dan buku guru, buku bse, buku IPS terpadu penerbit Platinum dan lain sebagainya.

4. Penggunaan Model Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran adalah studi kasus kreasi siswa student-created case studies , talking stick, modifikasi Number Head Together NHT yang dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa metode yang pernah digunakan praktikan dalam proses pembelajaran adalah: a. Talking Stik Talking Stick merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam model pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa. Model Talking Stick adalah metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMP N 2 GAMPING, SLEMAN TAHUN 2016 Jl. Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman 55219 Telp. 0274 641574 DI Yogyakarta 23 b. Studi Kasus Kreasi Siswa Student-created Case Studies Penerapan model pembelajaran Studi Kasus Kreasi Siswa Student- created Case Studies, dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut: a Langkah pertama, guru membagikan handout membahas suatu masalah kepada siswa dan meminta siswa untuk membaca beberapa menit. b Langkah kedua, guru membagi peserta berkelompok-kelompok dengan cara menghitung 1 sd 4 atau dalam cara lain. c Langkah ketiga, guru meminta peserta untuk mencari pasangannya menurut angka nomor urut yang disebut sehingga terbentuk empat kelompok diskusi. d Langkah keempat, guru meminta masing-masing kelompok membaca handout tersebut, kemudian merumuskan dan mendiskusikan: 1. Apa kasusnya? 2. Mengapa kasus itu terjadi? 3. Bagaimana akibat yang ditimbulkan? 4. Bagaimana pandangan terhadap hal tersebut? e Langkah kelima, ketika masing-masing kelompok sedang berdiskusi, guru selalu mengontrol jalannya diskusi. f Langkah keenam, ketika diskusi studi kasus selesai, guru meminta masing-masing kelompok agar mempesentasikan kepada kelas. Guru, kelompok lain mencatat hal-hal yang akan dipertanyakan. g Langkah ketujuh, tanggapan masing-masing peserta dari tiap-tiap kelompok terhadap kelompok lain yang mempresentasikan hasil diskusi. c. Model Kepala Bernomor Struktur Modifikasi Numbered Head Together Langkah-langkah: 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMP N 2 GAMPING, SLEMAN TAHUN 2016 Jl. Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman 55219 Telp. 0274 641574 DI Yogyakarta 24 2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai. 3. Misalnya siswa nomor satu bertugas mencatat soal, siswa nomor dua mengerjakan soal, siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan, dan seterusnya. 4. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerja sama mereka. 5. Melaporkan hasil kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain. 6. Kesimpulan.

5. Media Pembelajaran