Model Pembelajaran Klasikal KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
sehari-harinya di rumah saja atau dalam pembelajaran klasikal tanpa interaksi dengan siswa lainnya.
Winataputra dalam Iim, dkk., menyatakan bahwa keterampilan sosial merupakan bagian tak terpisahkan dari jenis-jenis keterampilan yang
lainnya harus menjadi target dalam proses pembelajaran, seperti keterampilan intelektual yang meliputi keterampilan berpikir kritis
mengidentifikasi, mendeskripsikan, menjelaskan dan menganalisis, mengevaluasi, dan mempertahankan sikap atau pendapat berkenaan
dengan masalah-masalah publik.
18
Sedangkan menurut Chaplin dalam Yulia, keterampilan sosial merupakan bentuk perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan oleh individu ketika
berinteraksi dengan orang lain disertai dengan ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan kenyamanan bagi orang yang berada disekitarnya.
19
Lebih lanjut Janice J. Beaty dalam Yulia, menyebutkan bahwa keterampilan sosial atau disebut juga prosocial behavior mencakup perilaku-
perilaku sebagai berikut: 1 Empati yang didalamnya anak-anak mengekspresikan berbagai macam
perasaannya seperti: menunjukan rasa harunya dengan memberikan perhatian kepada seseorang yang sedang mengalami masalah dan
mengungkapkan perasaan kepada orang lain yang sedang mengalami konflik sebagai bentuk bahwa ia ikut merasakan seperti yang sedang
dialami orang lain. 2 Kemurahan hati atau kedermawanan seperti: berbagi atau memberikan
suatu barang yang dimiliknya kepada orang lain. 3 Kerjasama seperti: ikut serta dalam membantu teman sekelompok dan
menuruti perintah ketua kelompok dengan sukarela tanpa ada perselisihan, dan
18
Iim Masyitoh, dkk., Model Pembelajaran Curah Pendapat Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Sosial Mahasiswa, Jurnal UPI, 2010, h. 778.
19
Yulia, Penerapan Metode Bermain Peran Role Playing dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini, Jurnal ISSN 1412-565X , Edisi
Khusus No. 2, Agustus 2011, h.32.
4 Memberi bantuan seperti: membantu seseorang yang sedang mengalami kesulitan.
20
b. Indikator Keterampilan Sosial Menurut Dowd dan Tierney dalam desvi dan nor, Anak-anak perlu
diajarkan keterampilan sosial karena hal ini merupakan faktor penting yang dapat membantu anak berhasil mencapai cita-cita dan sukses dalam
kehidupannya.
21
Elksnin dan Elksnin dalam Wisnu, dkk., mengidentifikasikan keterampilan sosial dalam beberapa ciri, antara lain: 1 Perilaku interpersonal, yaitu
perilaku yang menyangkut keterampilan yang digunakan selama melakukan interaksi sosial, 2 Perilaku berhubungan dengan diri sendiri,
yaitu perilaku seseorang yang dapat mengatur dirinya sendiri dalam situasi sosial, 3 Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademik, 4
Peer acceptance penerimaan teman sebaya, dan 5 Keterampilan berkomunikasi, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk menjalin
hubungan social yang baik.
22
Selanjutnya Gottman dan Parker dalam kadir, menyatakan bahwa ada enam keterampilan sosial yang harus dikembangkan di dalam pertemanan,
yaitu:
23
1 Conform, cooperate and compete penyesuaian diri, bekerja sama dan bersaing.
2 Take risks mengambil resiko. 3 Develop
communication skills
mengembangkan keterampilan
komunikasi; 4 Develop negotiation skills and tact mengembangkan keterampilan
negosiasi dan bijaksana.
20
Yulia, Penerapan Metode Bermain Peran Role Playing dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini, Jurnal ISSN 1412-565X , Edisi
Khusus No. 2, Agustus 2011, h.33.
21
Desvi yanti, dkk., Evektifitas Art Therapy Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Prilaku, Jurnal UNSU, 2006, h. 19.
22
Wisnu Sri Hertinjung, dkk., Keterampilan Sosial Anak Pra Sekolah ditinjau dari Interaksi Guru-Siswa Model Mediated Learning Experience,
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 9, No. 2, Agustus 2008
, h. 181-182.
23
Kadir, Kemampuan Komunikasi Matematik dan Keterampilan Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika, Jurnal FKIP Unhalu Kendari, 2008, h. 344.