Pengertian Karakter Islam Karakter Islam

f. Rumus yang pernah dipelajari diikat dengan hafalan yang terangkum dalam dua buku khusus, yaitu rumus qa’idah dan khulasoh alfiyah.

B. Karakter Islam

1. Pengertian Karakter Islam

Karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas tabiat, temperamen, watak,.” Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Asal kata “Karakter” dapat dicari dengan kata lati “Kharakter”, “Kharassein”, dan “Xharax”, yang maknanya “tool for marking”, “to engrave”, dan “pointed stake”. Kata ini mulai banyak dignakan kembali dalam bahasa Prancis “carter” pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa inggris, menjadi “Character”, sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia “Karakter”. Secara etimologis, karaktercharacter berarti mengukirverb dan sifat-sifat kebajikannoun. Secara konseptual, konsep karakter dapat diartikan sebagai usaha terus menerus seorang individu atau kelompok dengan berbagai cara untuk mengukir, mengembangkan atau melembagakan sifat-sifat kebajikan pada dirinya sendiri atau pada orang lain. 20 Menurut Wynne karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan tata cara mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani mengutip pendapat Abdul Haris bahwasannya karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai, seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela bekorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet, uletgigih, teliti, berinisiatif, berfikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hematefisien, menghargai waktu, pengabdiandedikatif, 20 Nuraida dan Rihlah Nur Aulia, Pendidikan Karakter Untuk Guru, Jakarta: Islamic Research Publishing, 2010, Cet. III, h. 8. pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu. 21 Karakter adalah istilah serapan dari bahasa Inggris character. Encarta Dictionaries menyatakan bahwa “karakter” adalah kata benda yang memiliki arti: 1. Kualitas-kualitas pembeda 2. Kualitas-kualitas positif 3. Reputasi 4. Seseorang dalam buku atau film 5. Orang yang luar biasa 6. Individu dalam kaitannya dengan kepribadian, tingkah laku, atau tampilan Di samping itu terdapat kata karakteristikcharacteristic yang masih kata benda yang artinya : figurciri pembatasdefining feature, sebuah fitur atau kualitas yang membuat seseorang atau suatu hal dapat dikenali. Kata sifat untuk karakter adalah “khas”typical, artinya pembeda atau mewakili seseorang atau hal tertentu. Hurlock dalam bukunya, Personality Development, secara tidak langsung mengungkapkan bahwa karakter terdapat pada kepribadian. Karakter mengimplikasikan sebuah standar moral dan melibatkan sebuah pertimbangan nilai. Karakter berkaitan dengan tingkah laku yang diatur oleh upaya dan keinginan. Hati nurani, sebuah unsur esensial dari karakter, adalah sebuah pola kebiasaan perlarangan yang mengontrol tingkah laku seseorang, membuatnya menjadi selaras dengan pola-pola kelompok yang diterima secara sosial. Berikut merupakan komponen-komponen karakter menurut Hurlock : 1. Aspek kepribadian 2. Standar moral dan ajaran moral 3. Pertimbangan nilai 4. Upaya dan keinginan individu 5. Hati nurani 6. Pola-pola kelompok 7. Tingkah laku individu dan kelompok. 22 21 Hamid, op. cit., h. 30. 22 Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktis di Sekolah,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 23. Akar dari semua tindakan yang jahat dan buruk, tindakan kejahatan, terletak pada hilangnya karakter. Karakter yang kuat adalah sandangan fundamental yang memberikan kemampuan kepada populasi manusia untuk hidup bersama dalam kedamaian serta membentuk dunia yang dipenuhi dengan kebaikan dan kebajikan, yang bebas dari kekerasan dan tindakan-tindakan tidak bermoral. Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap akibat dari keputusannya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan , dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Scerenko mendefinisikan karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yan membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa. Sementara itu The Free Dictionary dalam situs onlinenya yang dapat diunduh secara bebas mendefinisikan karakter sebagai suatu kombinasi kualitas atau ciri- ciri yang membedakan seseorang atau kelompok atau suatu benda dengan yang lain. Karakter, juga didefinisikan sebagai suatu deskripsi dari atribut, ciri-ciri atau kemampuan seseorang. Sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa, karakter merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antara manusia. Secara universal berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup berdasarkan atas pilar kedamaianpeace, menghargairespect, kerja samacooperation, kebebasanfreedom, kebahagiaanhappines, kejujuranhonesty, kerendahan hatihumility, kasih sayanglove, tanggung jawabresponsibility, kesederhanaansimplicity, toleransitolerance, dan persatuanunity. Karakter dipengaruhi oleh hereditas. Perlaku seorang anak sering kali tidak jauh dari perilaku ayah atau ibunya. Dalam bahasa Jawa dikenal dengan istila h “Kacang ora ninggal lanjaran”Pohon kacang panjang tidak pernah meninggalkan kayu atau bambu tempatnya melilit atau menjalar. Kecuali itu lingkungan, baik lingkungan social maupun lingkungan alam ikut membentuk karakter. Di sekitar lingkungan social yang keras seperti di Harlem New York, para remaja cenderung berperilaku antisocial, keras, tega, suka bermusuhan, dan sebagainya. Sementara itu di lingkungan yang gersang, panas, dan tandus, penduduknya cenderung bersifat keras berani mati. Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut di atas, serta factor-faktor yang dapat mempengaruhi karakter, maka karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. 23 “Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, aslama, yuslimu, islam. Ditinjau dari segi bahasa, Islam memiliki beberapa arti: 1. Islam berarti ta’atpatuh, dan berserah diri kepada Allah SWT. 2. Islam berarti damai dan kasih sayang. Maksudnya, agama Islam mengejarkan perdamaian dan kasih saying bagi umat manusia tanpa memandang warna kulit, agama, dan status sosial. Oleh karenanya Islam tidak membenarkan adanya penjajahan. 3. Islam berarti selamat, maksudnya Islam merupakan petunjuk untuk memperoleh keselamatan hidup baik di dunia maupun akhirat kelak. Ditinjau dari segi pengertian istilah, menurut Drs. Humaidi Tatapangarsa dalam bukunya Kuliah Aqidah Lengkap, Islam memiliki dua macam pengertian: Pengertian khusus dan pengertian umum. 1. Islam menurut pengertian khusus adalah agama yang diajarkan oleh Nabi 23 Muchlas Samani Dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 41. Muhammad SAW. 2. Menurut pengertian umum, Islam ialah agama yang diajarkan oleh semua Nabi dan Rasul Allah SWT dari mulai Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad SAW.” 24 Menurut penjelasan Abu al- A’la Al-Maududi, Islam adalah tunduk dan patuh terhadap perintah orang yang memberi perintah dan larangan tanpa membantah, sedangkan Ali bin Abi Thalib menjelaskan bahwa islam itu adalah taslim menyerah. Taslim itu yakin. Yakin itu percaya. Percaya itu berikrar. Berikrar itu menunaikan, dan menunaikan itu adalah amal. 25 Dalam bukunya yang berjudul nilai-nilai karakter islam berhulu dari akhlak, berhilir pada rakhmat, Rusydi Sulaiman menjelaskan dari sudut pandang nilai keislaman, bahwa seseorang dapat terhindarterjaga dari kerusakan moral atau perilaku negatif, apabila orang tersebut mempunyai akhlak terutama akhlak Islami. Bahkan apabila orang tersebut dapat menjalankan nilai keislaman secara istiqomahkontinyu maka orang tersebut akan mendapatkan derajat yang lebih disisi manusia dan Tuhan, dan perilaku tersebut dikatakan sebagai muru’ah. Muru’ah adalah batasan kesopanan yang bersifat sangat pribadi yang membawa kearah pemeliharaan diri terhadap tegaknya kebijakan moral dan kebiasaan seseorang, atau juga dapat didefinisikan sebagai akhlak, etika, tatakrama, adab, sikap, tingkah laku, dan kesopanan pada batasan yang sangat halus. 26 Maka dengan definisi-definisi tersebut, karakter Islami adalah watak, tabiat, atau perangai seseorang yang dilandasi oleh nilai-nilai agama Islam, artinya watak tersebut tersifati oleh norma-norma keislaman.

2. Dasar-Dasar Karakter dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

Dokumen yang terkait

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA Penerapan Bimbingan Konseling Islami Dalam Pembentukan Akhlak Siswa (Studi Empirik Di Sdit Permata Insani Tulung,Klaten Tahun Ajaran 2012/2013).

0 2 15

Pondok Pesantren Amtsilati Darul Falah Bangsri Jepara | Mustaqim | Nadwa 1 PB

0 4 12

METODE PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI (STUDI KASUS SDIT ADZKIA PADANG)

0 0 18

View of Pembentukan Karakter Islami dalam Pengelolaan Kelas Aktif

1 1 16

PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DENGAN PENDEKATAN BAYANI DI PONDOK PESANTREN DARUL FALAH BANGSRI JEPARA

0 1 26

PERAN PEMIMPIN PONDOK PESANTREN (KIAI) DALAM MANAJEMEN PEMBIAYAAN (Studi Kasus Di MA Amtsilati Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 20142015)

0 0 184

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA: “SESUAI PSAK NO. 45 ATAU TIDAK?” (STUDI KASUS PADA PONPES DARUL FALAH BANGSRI JEPARA) - UNISNU Repository

0 2 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah - MANAJEMEN PEMBELAJARAN KAIDAH-KAIDAH BAHASA ARAB DENGAN METODE AMTSILATI (Studi Kasus Di Madrasah Diniyah Tingkat Awaliyah Pondok Pesantren “Darul Falah” Bangsri Jepara) - UNISNU Repository

0 0 19

BAB II DESKRIPSI TEORI A. Manajemen pembelajaran 1. Pengertian manajemen - MANAJEMEN PEMBELAJARAN KAIDAH-KAIDAH BAHASA ARAB DENGAN METODE AMTSILATI (Studi Kasus Di Madrasah Diniyah Tingkat Awaliyah Pondok Pesantren “Darul Falah” Bangsri Jepara) - UNISNU R

0 1 112

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KAIDAH-KAIDAH BAHASA ARAB DENGAN METODE AMTSILATI (Studi Kasus Di Madrasah Diniyah Tingkat Awaliyah Pondok Pesantren “Darul Falah” Bangsri Jepara) - UNISNU Repository

0 0 16