E. Karakter siswasantri Pondok Pesantren Darul Falah
Berbagai  karakter  siswasantri  tampak  terlihat,  lingkungan  pesantren  pun hidup dengan tumbuhnya nilai-nilai Islami yang mereka aplikasikan. Namun tidak
semua siswasantri memiliki akhlak baik ada juga yang melanggar peraturan dan berbuat  tidak  baik,  hal  tersebut  karena  siswasantri  yang  masuk  pada  PP  Darul
Falah  atau  input  santri  dari  luar  tidak  semuanya  memiliki  akhlak  yang  baik, sebagaimana  yang  diutarakan  bapak  H.  Rabani  sebagai  warga  daerah  sekitar
pesantren.  Menurut  beliau,  perilaku  santri  Darul  Falah  bermacam-macam,  ada yang baik dan ada yang kurang baik, tapi mayoritas santri memiliki perilaku yang
baik, disamping itu santri juga aktif bersosialisasi dengan masyarakat.
3
Karakter-karakter  siswasantri,  diantaranya:  religious,  jujur,  kerja  keras, disiplin,  kerjasama,  taatpatuh,  sabar.  Lingkungan  yang  mendukung,  rutinnya
pengajian,  tersistemnya  pembelajaran,  keteladanan  para  guruustadz,  para  senior, pengurus,  dan  bimbingan  pimpinan  pesantren  membuat  terbentuknya  karakter
Islami atau akhlak baik.
4
F. Deskripsi dan Analisis Data Terhadap Angket Pembentukan
Karakter
Berikut  ini  merupakan  deskripsi  dan  analisis  dari  hasil  penyebaran  angket tentang penerapan metode Amtsilati dalam pembentukan karakter Islami siswa di
P.P  Darul  Falah  Bangsri  Jepara,  yang  di  sebarkan  pada  20  santrisiswa.  Tiap angket terdiri dari 30 pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda dan harus dijawab
dengan member tanda silang X. Data yang dikumpulkan dari hasil angket  yang disebarkan,  diolah  dengan  menggunakan  rumus  analisis  statistik,  yaitu  dengan
menggunakan rumus statistik prosentase dengan rumus:
3
Rabani, Wawancara.Jepara, 8 Februari
2014
4
Malik, Wawancara. Jepara, 19 Februari 2014
P =
Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti  dan  penjelasan.  Untuk  memudahkan  menganalisa  dari  hasil  penelitian
tersebut,  maka  setiap  item  dibuatkan  satu  tabulasi,  sehingga  dengan  demikian lebih fokus penjelasannya.
Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Data Terhadap Angket Pembentukan Karakter
No. PERNYATAAN
SL SR
KD TP
1 Mengenai kejujuran pada saat ujian
60 35
5 2
Mengenai perkataan santrisiswa pada saat transaksi membeli barang
70 15
15
3 Mengenai pernyataan santrisiswa pada saat
meminjam barang 65
25 10
4 Mengenai tindakan kejujuran santrisiswa
dalam memberi bantuan kepada orang lain 40
35 25
5 Mengenai alasan santrisiswa pada saat
meminta izin keluar pondok pesantren 80
15 5
6 Kerja keras mengenai kerajinan mengulangi
hafalan yang telah di hafalkan dan dipelajari 85
10 5
7 Kerja keras mengenai kerajinan mengulangi
hafalan kitab Qaidah Amtsilati yang sudah dipelajari
15 35
50
8 Kerja keras dalam mempelajari dan
mempraktekan kitab Amtsilati 20
45 35
9 Kerja keras dalam menghemat uang bulanan
55 30
15 10
Kerja keras dalam membantu orang tua 30
50 20
11 Kedisiplinan dalam tata tertib pondok
55 25
20
pesantren 12
Kedisiplinan dalam kegiatan belajar Amtsilati 65
30 5
13 Kedisiplinan dalam ibadah shalat berjamaah
60 35
5 14
Kedisiplinan dalam ibadah mengajisekolah 65
30 5
15 Kedisiplinan dalam ibadah puasa sunah senin
dan kamis 80
20
16 Kerjasama dalam mempelajari kembali
Amtsilati 45
20 35
17 Kerjasama dalam mengingat kembali hafalan
Amtsilati dengan sistem tatap mukatakroran 55
5 40
18 Kerjasama dalam membersihkan lingkungan
pondok pesantren 35
35 30
19 Kerjasama dalam membersihkan lingkungan
rumah 60
15 25
20 Kerjasama dalam mengerjakan tugas sekolah
30 35
30 5
21 Kepatuhan dalam mendengarkan pengajian
60 25
15
22 Kepatuhan terhadap perintah Kyai Romo
Yai 85
15
23 Ketaatankepatuhan terhadap perintah orang
tua 70
30 24
Ketaatan dalam beribadah berupa shadaqoh 45
5 35
15 25
Ketaatankepatuhan dalam mengikuti pengajian Al-
Qur’an 50
45 5
26 KesabaranKetabahan dalam menghadapi
musibah 75
20 5
27 Sabar dalam menjalani aktivitas pesantren
50 40
10 28
Sabar di dalam pondok pesantren 80
15 5
29 Sabar dalam menghafalkan baith-baith
khulasoh yang merupakan salah satu bagian dari kitab Amtsilati
75 25
30 Sabartabah dalam menunggu uang bulanan
85 15
Jumlah 1585  740
455 20
Dari  data  diatas  dapat  diketahui  bahwa  jumlah  prosentase  selalu  sebanyak 1585,  sering  sebanyak  740,  kadang-kadang  sebanyak  455,  dan  tidak  pernah
sebanyak  20.  Hasil  terbesar  adalah  pada  pilihan  jawaban  selalu  yaitu  sebanyak 1585  prosentase.  Menurut  analisis  penulis,  hasil  tersebut  sebenarnya  masih  bisa
bertambah apabila diteliti lebih detail lagi. Dari  beberapa  data  yang  merupakan  hasil  perhitungan  statistic  deskriptif,
yang perlu dibahas adalah mean dan nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan gambaran yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.
Berdasarkan skor penelitian yang ada pada bab III, maka dapat disajikan analisis deskriptif secara terperinci berdasarkan aspekindicator penilaian dibawah ini.
Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Skor Penilaian Berdasarkan Indikator
No. Aspek Karakter
NH NS
Keterangan 1
Kejujuran 5 x 4 =
20 315 : 20
= 15.75 = 78.75
BAIK
2 Kerja keras
5 x 4 = 20
205 : 20 = 10.25
= 51.25 KURANG
BAIK
3 Disiplin
5 x 4 = 20
325 : 20 = 16.25
= 81.25 BAIK
4 Kerjasama
5 x 4 = 20
225 : 20 = 11.25
= 56.25 CUKUP
BAIK
5 Ketaatan Kepatuhan
5 x 4 = 20
310 : 20 = 15.5
= 77.5 BAIK
6 KesabaranKetabahan
5 x 4 = 20
365 : 20 = 18.25
= 91.25 BAIK
Total Nilai 120
87.28 =
72.7
CUKUP BAIK
Dari  data  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  karakter-karakter  siswasantri  PP Darul  Falah  “Amtsilati”  Jepara,  cukup  baik  dalam  penerapannya  pada
kesehariannya.  Hal  tersebut  juga  didukung  oleh  faktor-faktor  penunjang pembentukan  karakter  seperti  dari  faktor  pembelajaran  dan  faktor  lingkungan
sebagaimana yang telah penulis paparkan sebelumnya.
72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  dideskripsikan  maka  penulis menyimpulkan bahwa; metode Amtsilati baik dalam pembentukan karakter Islami
siswa.  Hal  tersebut  dapat  dilihat  dari  hasil  penelitian  penulis,  hasil  penelitian menunjukan  proses  dari  metode  Amtsilati  yang  dilakukan  secara  aktif,
komunikatif, serta terjadinya interaksi secara langsung antara guruustadz dengan siswasantri dapat  menimbulkan karakter siswasantri menjadi  terbentuk, terlebih
lagi  adanya  beberapa  faktor  yang  dominan  untuk  pembentukan  karakter  Islami siswasantri,  seperti  faktor  pembelajaran  dan  lingkungan.  Dari  data  penelitian
dengan  menggunakan  angket  pun  menunjukan  bahwa  metode  Amtsilati  cukup baik dalam pembentukan karakter Islami.
Meskipun demikian, setiap kelebihan pasti ada kekurangannya, sebagaimana juga  dengan  metode  Amtsilati  ini.  Metode  ini  akan  sulit  berkembang  dan
terhambat  dalam  pembentukan  karakter  Islami  apabila  dari  faktor  penunjangnya tidak  ada  atau  tidak  mendukung,  selain  itu  juga  dari  guruustadznya  harus
menguasai  penuh  materi  dari  kitab  Amtsilati  serta  siswasantri  yang  akan