115 E.
Kriteria Keberhasilan 1.
Siswa dianggap berhasil jika dalam setiap mata pelajaran bahasa Indonesia siswa memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 75.
2. Pembelajaran dianggap berhasil apabila nilai rata-rata siswa ≥ 70 dan
aktif dalam proses pembelajaran.
X. Lampiran-Lampiran
A. Materi Pelajaran
B. Lembar Tugas Kelompok
C. Soal Kuis Evaluasi
D. Kunci Jawaban tugas kelompok dan Soal Kuis Evaluasi
Banyumas, November 2013 Mengetahui,
Guru Kelas V Pengamat Observer
Carwati, S. Pd. Irmasari Gamiarsih
NIP 19660711 198810 2 001 NIM 09108244030
116
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP A.
Materi Pelajaran
Karangan adalah karya tulis yang terdiri atas beberapa paragraf yang membicarakan tentang topik tertentu. Berdasarkan susunan atau cara
penyajiannya, karangan dapat dibedakan menjadi karangan narasi, karangan deskripsi, karangan argumentasi, dan karangan persuasi.
a. Karangan narasi, yaitu karangan yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa secara runtut atau sesuai dengan urutan waktu. Karangan narasi memiliki tokoh, alur, dan latar.
b. Karangan deskripsi, yaitu karangan yang berisi gambaran tentang tempat,
benda, orang, binatang, tumbuhan, atau hal lainnya secara rinci, sehingga seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, atau merasakan
langsung benda yang digambarkan tersebut.
c. Karangan eksposisi, yaitu karangan yang memaparkan suatu peristiwa,
proses, atau masalah yang disertai dengan fakta-fakta atau keterangan sejelas-jelasnya tanpa mengajak atau mendesak pembaca agar menerima
atau mengikuti apa yang dipaparkan oleh penulis.
d. Karangan argumentasi, yaitu karangan yang mengungkapkan ide,
gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang diungkapkan oleh
penulis benar-benar terjadi atau benar-benar ada.
e. Karangan persuasi, yaitu karangan yang berisi ajakan, bujukan, imbauan,
atau anjuran, agar mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Langkah-langkah menyusun karangan antara lain sebagai berikut.
a. Menentukan tema
Tema merupakan ide atau gagasan yang menjiwai sebuah karangan. Suatu tema sebaiknya dibuat tidak terlalu luas.
b. Menentukan topik
Topik merupakan jabaran dari tema. Suatu tema bisa dijabarkan menjadi beberapa topik. Jadi, topik karangan ditentukan dari tema karangan.
c. Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan merupakan garis besar suatu karangan. Kerangka karangan berfungsi untuk membantu agar pembicaraan atau pembahasan
karangan tidak terlalu luas.
d. Mengembangkan kerangka karangan
Pengembangan karangan adalah mengembangkan rancangan karangan yang berisi ide pokok. Kerangka karangan dikembangakan menjadi
paragraf yang utuh dengan memaparkan berbagai bukti yang mendukung.
Hal yang sebaiknya diperhatikan saat menulis adalah penggunaan ejaan dan tanda baca. Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa kata, kalimat, dsb
dengan kaidah tulisan huruf yang distandardisasikan. Ejaan yang dipakai di Indonesia adalah Ejaan Yang Disepurnakan EYD. Saat menulis karangan
penggunaan ejaan sebaiknya diperhatikan, sebab ejaan berhubungan dengan penggunaan kata-kata yang tepat dan tanda baca yang benar.
117 Penggunaan kata suatu karangan biasa disebut dengan “Diksi”. Diksi
dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, atau ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita.
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata sebaiknya memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut: 1.
ketepatan dalam pemilihan kata ketika menyampaikan gagasan, 2.
pengarang mengetahui makna kata tersebut, dan 3.
pengarang menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan
efisien. Ejaan, dalam menulis karangan juga harus memperhatikan tanda baca.
Macam macam tanda baca dan fungsinya sebagai berikut. 1.
Tanda titik . Fungsi dan pemakaian tanda titik antara lain:
a. untuk mengakhiri sebuah kalimat berita yakni bukan kalimat
pertanyaan atau seruan, b.
digunakan pada akhir singkatan nama orang, c.
diletakan pada akhir singkatan gelar; jabatan; pangkat dan sapaan, d.
diletakkan pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum, dan
e. diletakkan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan; ikhtisar
atau daftar, dll. Contoh: Saya bersekolah di SD Negeri 2 Sukasari.
2. Tanda Koma ,
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain: a.
untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
b. memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimat, dan c.
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll. Contoh : Ibu pergi ke pasar membeli sayur, beras, dan daging.
3. Tanda Seru
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercaya, atau
rasa emosi yang kuat. Contoh : Jangan tutup pintu itu
4. Tanda Tanya ?
Tanda tanya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya. Contoh : Apakah kamu sudah sarapan tadi pagi?
Selain ejaan, diksi dan tanda baca, seorang pengarang juga harus memperhatikan struktur tata bahasa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subjek,
predikat, objek, dan keterangan. Suatu kalimat bisa dikatakan sempurna apabila minimal memiliki subjek dan predikat.