14
4. Fungsi Menulis
Desi Komalawati 2012: 2 mengatakan bahwa: “Menulis adalah suatu cara untuk bicara dalam diam, suatu cara untuk berkata lewat bahasa,
dan suatu cara untuk menyapa lewat kata”. Pernyataan tersebut mempunyai maksud bahwa menulis memiliki fungsi sebagai alat
komunikasi tidak langsung, karena antara penulis dan pembaca berkomunikasi melalui tulisan. Hal ini sejalan dengan Muchlisoh, dkk.
1996: 254 yang mengatakan bahwa fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Penulis dan pembaca akan berkomunikasi
melalui tulisan, sehingga tulisan merupakan hal utama dalam penyampaian pesan kepada pembaca. Suparno dan Mohamad Yunus 2009: 1.8
berpendapat bahwa penulis berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan
bahwa kegiatan menulis mempunyai fungsi yaitu menyampaikan pesan kepada orang lain.
Berdasarkan beberapa uraian tentang fungsi menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis mempunyai fungsi yaitu sebagai alat
komunikasi tidak langsung dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.
B. Keterampilan Menulis Karangan
Keterampilan berasal dari kata dasar terampil. Keterampilan mempunyai arti kecakapan untuk melakukan tugas Kamus Bahasa
Indonesia. Menulis hakikatnya adalah suatu kegiatan penyampaian pesan
15 sebagai usaha untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara
menggerakkan atau menggoreskan pensil atau pena di atas kertas, sehingga menghasilkan suatu simbol yang dapat dipahami oleh orang yang
membacanya. Berdasarkan arti dan pengertian dari kata keterampilan dan menulis, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis merupakan
kecakapan untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui media tulisan, dengan cara menggoreskan pensil atau pena di atas kertas, sehingga
menghasilkan simbol yang dapat dipahami oleh orang yang membacanya. Morsey 1986 Puji Santosa, dkk, 2011: 3.21 mengatakan bahwa
menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena penulis harus terampil menggunakan grofologi, struktur bahasa dan
memiliki pengetahuan bahasa yang memadai. Oleh karena itu, menulis atau mengarang merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks, sehingga
perlu dilatihkan kepada anak sejak SD kelas awal. Pembelajaran menulis di SD ada dua, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan
diawali dari melatih siswa memegang alat tulis, menarik garis, menulis huruf, menulis suku kata, menulis kalimat sederhana, dan seterusnya. Menulis lanjut
mulai dari menulis kalimat sesuai dengan gambar, menulis paragraf sederhana, dan menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media
sesuai dengan ejaan yang benar. Byrne 1979 Haryadi dan Zamzani, 1996: 77 menjelaskan bahwa
mengarang hakikatnya bukan sekedar menulis simbol-simbol melainkan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang