Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

35 kelebihan dari pembelajaran kooperatif antara lain: 1 meningkatkan kerja keras siswa, 2 memotivasi siswa, 3 mningkatkan pemahaman siswa, dan 4 menambah pengetahuan siswa. Slavin, Robert E. Nur Asma, 2006: 27 mengatakan bahwa kekurangan pembelajaran kooperatif adalah perbedaan kontribusi yang diberikan untuk kelompok dari siswa yang berprestasi dan siswa yang kurang berprestasi. Siswa yang berprestasi tentunya akan lebih banyak berkontribusi untuk kelompok, sedangkan siswa yang kurang berprestasi tentunya akan sedikit berkontribusi untuk kelompok. Hal itu tentunya akan memberikan kekecewaan bagi siswa yang berprestasi, karena peran dari siswa yang berprestasi akan lebih dominan daripada siswa yang kurang berprestasi. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif siswa akan belajar memahami materi pelajaran secara bersama-sama dalam kelompok. Hal tersebut tentunya akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam menyelesaikan materi pelajaran dibandingkan dengan pembelajaran yang seperti biasanya. Hal tersebut bisa terjadi karena pembelajaran kooperatif akan sulit diterapkan, apalagi kalau guru belum siap dan belum berpengalaman dalam menerapkan pembelajaran kooperatif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kekurangan pembelajaran kooperatif antara lain: 1 dapat menimbulkan kesenjangan antara siswa yang berprestasi dengan siswa yang kurang berprestasi dalam hal kontribusi untuk kelompok, 2 dalam kerja kelompok siswa yang 36 berprestasi lebih dominan daripada siswa yang kurang berprestasi, 3 waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran kooperatif relatif lebih lama, dan 4 guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif butuh kesiapan yang matang dan pengalaman yang cukup lama.

5. Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Arends, Richard I. 2008: 13-18 menyebutkan bahwa tipe pembelajaran kooperatif ada empat, yaitu: 1 Student Teams Achievement Division STAD, 2 Investigasi Kelompok atau Group Investigation IG, 3 Jigsaw, dan 4 Pendekatan Struktural. Dalam penelitian ini, peneliti akan memakai model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa pada materi pokok “Pengalaman Siswa” di kelas V.

E. Student Team-Achievement Division STAD

Student Teams-Achievement Divisions STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Tijan dan Karnadi Hasan 2010: 36 mengatakan bahwa STAD merupakan model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Slavin, Robert E. 2008: 143 menyatakan bahwa STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Menurut Slavin, Robert E. Sharan Shlomo, 2012: 3, STAD 37 secara umum dikenal sebagai Kelompok Belajar Siswa. Hal ini didasarkan pada gagasan tentang siswa-siswa yang belajar dalam kelompok dan belajar kooperatif untuk memahami pelajaran. Tujuan utama dari pembelajaran ini sendiri yaitu untuk mempercepat pemahaman siswa. Lebih lanjut dijelaskan oleh Slavin bahwa pembelajaran ini menekankan pada tujuan kelompok dan keberhasilan kelompok. Maksudnya adalah dalam proses pembelajaran, tugas siswa bukanlah melakukan sesuatu melainkan mempelajari sesuatu sebagai tugas dari sebuah kelompok. Kerja kelompok diharapkan dilakukan sampai semua anggota kelompok menguasai materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif, dimana dalam pembelajaran siswa berada dalam kelompok yang heterogen. Masing-masing anggota dalam kelompok STAD memiliki tanggung jawab atas usaha untuk mencapai tujuan kelompok, yaitu pemahaman materi setiap anggota kelompoknya. Student Team-Achievement Division STAD terbentuk dari lima komponen utama. Slavin, Robert E. 2012: 9 menyebutkan bahwa lima komponen utama STAD adalah 1 presentasi kelas, 2 kelompok, 3 kuis, 4 skor kemajuan perseorangan, dan 5 penilaian kelompok. Penjelasan dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut. 1. Presentasi kelas Penyampaian materi dalam pembelajaran STAD disampaikan melalui presentasi kelas. Biasanya kegiatan ini berupa kegiatan diskusi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 3 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 2 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V Sd Negeri Purwodiningratan Surakarta.

0 1 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V Sd Negeri Purwodiningratan Surakarta.

0 1 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V Sd Negeri Purwodiningratan Surakarta.

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun A

1 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Meningkatkan Ketrampikan Menulis Karangan Narasi MElalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SD Negeri Angg

0 1 15