223
Yogyakarta yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumen. Berikut peneliti sajikan pembahasan hasil penelitian yang akan digunakan untuk
menjawab rumusan masalah seperti apa yang telah dikemukakan pada bab I. Manajemen program pembinaan karakter cinta lingkungan hidup di SD Negeri
Ungaran 1 Yogyakarta dimulai dari kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan pembelajaran lingkungan hidup di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta dilakukan bersama dengan perencanaan pembelajaran pendidikan
secara keseluruhan, kegiatan dalam perencanaan kebutuhan pembelajaran dan program secara keseluruhan yang dilakukan oleh sekolah yaitu dengan menetapkan
tujuan kegatan lingkungan hidup. Penetapan tujuan kegiatan lingkungan hidup sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut sejalan dengan M. Manullang 2006: 10
bahwa dalam tahap perencanaan, perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman
pelaksanaan kegiatan yang harus dituruti, karena dengan adanya tujuan yang jelas, maka pelaksanaan kegiatan akan terarah dengan benar. Kemudian melakukan rapat
perencanaan kebutuhan. Pada tahap perencanaan program cinta lingkungan di SD Negeri Ungaran 1
Yogyakarta berfokus pada perencanaan pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah, efektif, dan
efisien. Peneliti menyoroti dua hal yang seharusnya dilakukan guru dalam merencanakan pembelajaran yaitu menyusun silabus dan rencana pelaksanaan
224
pembelajaran RPP. Hal tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 yang menjelaskan
bahwa perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan rencana pembelajaran RPP yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
bahan ajar, sumber belajar, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Sejalan dengan pendapat Nanang Fattah 2001: 1 bahwa suatu proses
perencanaan diawali terlebih dahulu dengan persiapan-persiapan atau langkah- langkah apa yang akan diambil baik mengenai sistem, taktik stratejik, cara berpikir
serta metode-metode yang cocok dipergunakan, sehingga tahap penyiapan kurikulum termasuk di dalamnya materi, metode mengajar serta perangkat pembelajaran
lingkungan hidup tersebut telah sesuai dengan teori tentang perencanaan. Namun dalam tahapan ini masih perlu ditingkatkan lagi pencapaiannya karena hal tersebut
sangat penting untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran lingkungan hidup. Sayangnya, masih ada guru kelas SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta yang
mengalami kendala dalam perencanaan pembelajaran yakni kurangnya waktu untuk mencari referensi materi yang menarik selain itu dalam persiapan sebelum mengajar
juga butuh waktu yang lama karena dalam administrasi penilaian Kurikulum 2013 cukup rumit, karena dalam komponen penilaian tersebut guru dituntut untuk
mengadakan penilaian pada semua aspek dan dilakukan secara terus menerus. Padahal untuk mengamati sikap anak per anak baik itu percaya dirinya,
kedisiplinannya, kerja samanya bukanlah perkara yang mudah. Setiap pembelajaran guru harus bisa mengamati dan kemudian dituangkan dalam lembar pengamatan.
225
Belum lagi, keterampilan, bernyanyi, hasta karya penilaiannya menggunakan rubrik penilaian, dan untuk menyusun rubrik tersebut butuh waktu untuk menyiapkan
instrumen dan juga belum mengolahnya. Menurut M. Manullang 2006:41 bahwa suatu perencanaan terdapat penjelasan mengenai waktu dimulainya pekerjaan dan
diselesaikannya pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian pekerjaan maupun untuk seluruh pekerjaan dalam suatu kegiatan. Di sini harus ditetapkan standar waktu untuk
mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut, sehingga dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup harus disusun jadwal agar pelaksanaan
kegiatan itu memiliki standar waktu yang jelas. Menurut penulis seharusnya guru dapat mementingkan mana yang menjadi
prioritas untuk didahulukan, sebab jika silabus dan RPP terbengkalai maka guru akan mengalami kesulitan dalam pembelajarannya. Pendapat peneliti tersebut diperkuat
dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 yang terkandung indikasi di
dalamnya bahwa setiap guru atau pendidik berkewajiban menyusun silabus maupun RPP secara lengkap dan sistematis sesuai kebutuhan dengan harapan agar guru
memiliki rambu-rambu yang jelas dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif dan
menyenangkan. Dalam merencanakan pembelajaran diperlukan pemikiran-pemikiran yang
matang agar guru dapat menyesuaikan respon dari siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru
226
untuk dapat mengkoordinasikan komponen dalam pembelajaran sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran lebih terarah, efektif dan efisien. Sedangkan dalam hal
perencanaan kebutuhan sarana untuk pembelajaran maka lebih baik menggunakan teori yang benar pula. Menurut A.L. Hartani 2011: 143 manajemen perencanaaan
kebutuhan semua jenis sarana pendidikan dilakukan melalui tahapan berikut: a.
Mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat peraga atau media dalam penyampaiannya. Berdasarkan analisis materi tersebut
dapat didaftar alat-alatmedia apa yang dibutuhkan. Langkah ini dilakukan oleh guru kelas dan bidang studi.
b. Apabila kebutuhan yang diajukan oleh guru ternyata melampaui kemampuan daya
beli, maka harus diadakan seleksi menurut skala prioritas terhadap alat yang mendesak pengadaannya.
c. Mengadakan pencatatan terhadap alat atau media yang telah ada.
d. Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaranmedia yang masih dapat
dimanfaatkan. e.
Mencari sumber dana apabila belum ada. f.
Menunjuk bagian pengurus sarana untuk melaksanakan pengadaan alat atau fasilitas.
Pada proses perencanaan, sekolah mengawalinya dengan rapat perencanaan yang dilaksanakan pada awal tahun pelajaran baru, tepatnya sebelum tahun pelajaran
baru tersebut dimulai atau pada saat liburan sekolah. Rapat perencanaan tersebut diikuti oleh kepala sekolah, koordinator pendidikan lingkungan hidup, bendahara, dan
guru kelas yang membutuhkan alat peraga atau media. Pada rapat perencaan ini para guru dipersilahkan untuk mengajukan apa yang menjadi kebutuhan guru, koordinator
pendidikan lingkungan untuk mendukung pembelajaran di dalam maupun di luar kelas serta untuk menyukseskan program pembinaan karakter cinta lingkungan hidup.
Akan tetapi sebelum rapat perencanaan dilaksanakan guru-guru dan koordinator pendidikan lingkungan hidup sudah membuat daftar kebutuhannya masing-masing.
227
Kemudian kebutuhan tersebut disampaikan dan didiskusikan kepada pihak sekolah dan guru-guru yang mengikuti rapat tersebut. Setelah masuk tahun pelajaran baru
hasil rapat kebutuhan tersebut diajukan kepada koordinator sarana prasarana kemudian daftar kebutuhan tersebut diprogramkan oleh bagian sarana dan diseleksi
oleh bendahara dan kepala sekolah mana prioritas yang sangat dibutuhkan, yang disesuaikan dengan anggaran dana. pentingnya rapat perencanaan yang harus
dilakukan dengan matang yaitu dengan adanya rapat perencanaan maka pihak sekolah akan mengetahui apa saja yang akan diadakan melalui keputusan bersama dan rapat
mengetahui aspirasi dari setiap guru-guru. Selain itu, orang tua siswa pun juga dilibatkan dalam perencanaan guna kebutuhan transparansi. Wali murid bisa
menyampaikan masukan atau catatan kecil terkait pelaksanaan program pembinaan karakter cinta lingkungan hidup di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta.
Analisis kebutuhan dalam pembelajaran lingkungan hidup diserahkan kepada tim pengelola dan guru kelas untuk memberikan masukan-masuan dan
mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang guru perlukan untuk menunjang kebutuhan pembelajaran pendidikan cinta lingkungan hidup di dalam kelas serta untuk praktik
pembelajaran di luar kelas. Tim pengelola program Pendidikan Lingkungan Hidup menentukannya dengan melihat kebutuhan yang disesuaikan dnegan kebutuhan guru
kelas, siswa dan orang tua siswa. Penentuan skala prioritas pengadaan fasilitassaranamedia ajar pembelajaran
lingkungan hidup ditentukan oleh kebutuhan yang sangat mendesak dan dipertimbangkan pula secara finansial anggaran dana. Uang dana adalah salah satu
228
sumber daya yang sangat vital dalam suatu kegiatan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Terry 1982: 7 yang menyatakan bahwa ada enam unsur penting dalam
mengelola kegiatan yaitu man, materials, machine, methods, money dan market. Diperkuat pula oleh pendapat Ary H. Gunawan 1996: 117 bahwa perencanaan yang
baik dan teliti didasari pada analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan urutan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya
untuk dilaksanakan yang sesuai dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingannya. Penentuan skala prioritas sarana media ajar dilihat dari anggaran dana yang tersedia
dan melihat keadaan fisik dari media tersebut. Penyeleksian penentuan skala prioritas pengadaan tersebut dilakukan oleh kepala sekolah, koordinator pendidikan
lingkungan hidup, dan bendahara dengan cara menyesuaikan anggaran dana yang tersedia dan berdasarkan kebutuhan yang mendesak.
Pendataan semua kebutuhan pembelajaran lingkungan hidup dilaksanakan sebelum awal tahun pelajaran baru berjalan, pendataan tersebut dilakukan oleh
pengelola dan guru kelas. Akan tetapi pendataan tersebut tidak pasti pada sebelum awal tahun pelajaran baru berjalan dilaksanakan pendataan, karena pendataan
tergantung dengan tim pengelola program lingkungan hidup dan guru kapan akan melaksanakan pendataan tersebut. Menurut Nanang Fattah 2001: 47 bahwa tujuan
dilakukannya pendataan dan perencanaan semua media atau fasilitas pembelajaran pendidikan lingkungan hidup adalah demi menghindari terjadinya kesalahan dan
kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Perencanaan pengadaan kebutuhan pendidikan dilakukan
229
berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
Manfaat perencanaan sarana dan prasarana pendidikan menurut Nanang Fattah 2001: 68 yaitu
“dapat membantu dalam menentukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah, menghilangkan ketidak pastian, dapat dijadikan
sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan berjalan dengan efektif dan
efisien”. Karakteristik perencanaan kebutuhan pendidikan dikatakan baik apabila
rencana itu selalu menuju sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dilandaskan atas perhitungan dan selalu mengandung kegiatan tindakan usaha.
Sasaran perencanaan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penunjukkan pantia pengadaan media atau fasilitas pembelajaran lingkungan hidup bersamaan dengan panitia pengadaan sarana prasarana pendidikan secara
keseluruhan, yang terlibat dalam panitia pengadaan media pembelajaran lingkungan hidup adalah kepala sekolah, koordinator pendidikan lingkungan, bendahara dan guru
kelas.Menurut Luffy 2011 bahwa fungsi dari adanya anggota pengurus dalam struktur organisasi yaitu: a kejelasan tanggung jawab. Setiap anggota organisasi
harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang
memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan; b kejelasan kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang
230
dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang; c uraian tugas. kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
Penunjukan anggota dalam kepanitiaan sesuai dengan bidangnya akan tampak pada proses tersebut yaitu guru kelas akan membantu tim panitia yang lain dalam
melakukan pengecekan dan mencoba media ajar yang akan diadakan supaya sesuai dengan kebutuhan yang sedang diperlukan. Terkait dengan sumber dana pengadaan
media atau fasilitas pembelajaran pendidikan lingkungan hidup berasal dari bantuan Pertamina Foundation, APBS, dana BOS yang dirancang dalam anggaran sekolah.
Dana tersebut digunakan untuk operasional pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan perencanaan program pembinaan karakter cinta lingkungan hidup
siswa di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta berfokus pada perencanaan kebutuhan program yang dilakukan melalui perencanaan guru yang dilihat pada aspek
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial; perencanaan kurikulum dilihat dari model kurikulum; perencanaan anggaran dilihat dari penentuan sumber
keuangan; perencanaan fasilitas dilihat dari rapat perencanaan kebutuhan;
231
perencanaan humas dilihat dari penentuan pihak yang terlibat dalam hubungan kerjasama.
2. Pengorganisasian