Tujuan Manajemen Manfaat Manajemen Fungsi Manajemen

16 dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien Nanang Fattah, 2001: 1. Hani Handoko Susilo Martoyo, 2005: 5 mengemukakan tiga alasan utama diperlukannya manajemen, yaitu sebagai berikut: a. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi; b. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak- pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, kreditur, pelanggan, masyarakat dan pemerintah; c. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satunya yang umum adalah efisiensi dan efektivitas. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilaksanakan untuk melaksanakan sasaran tujuan yang telah ditentukan dengan mendayagunakan sumber daya-sumber daya baik material maupun non material untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

2. Tujuan Manajemen

Pada dasarnya setiap aktivitas selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut Malayu S.P. Hasibuan 2007: 1, tujuan manajemen yaitu agar 6M man, 17 money, methods, material, machines, and market lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal. Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia 2011: 88, berpendapat bahwa manajemen perlu dilakukan agar pelaksanaan suatu usaha dapat terencana secara sistematis serta dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap sehingga dapat mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif, dan efisien. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen adalah untuk dapat mengatur seluruh kegiatan agar terlaksana dengan benar sehingga nantinya dapat membantu meningkatkan daya guna dan hasil guna suatu organisasi.

3. Manfaat Manajemen

Sebuah organisasi terdiri dari banyak orang yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Menurut Malayu S.P. Hasibuan 2007: 3, manajemen bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas, serta tanggung jawab. Manajemen dikatakan baik, manakala suatu organisasi dapat meminimalkan input yang digunakan dan memaksimalkan output yang dihasilkan, sehingga efektivitas serta efisiensi yang diharapkan dapat tercapai.

4. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa fungsi manajemen yang ada, maka peneliti memilih fungsi manajemen yang disampaikan 18 oleh Terry yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pengendalian. Penjelasan keempat fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan tersebut yaitu:

a. Perencanaan

Langkah pertama dan utama dalam proses manajemen adalah perencanaan planning . “Plan is process of decision making” Koontz dkk, 1984: 65. Perencanaan merupakan suatu proses pemikiran yang rasional dan penetapan secara tepat dari berbagai macam persoalan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Burhanudin 1994: 168: “Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan pemikiran yang sistematis mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, langkah- langkah, metode, tenaga yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan pencapaian tujuan yang harus dirumuskan secara rasional dan logis serta berorientasi ke depan dan masa kini ”. Koontz 1984: 113 menyatakan “Steps in planning is premising is forecasting is important in premising ”. Langkah dari perencanaan adalah dasar pemikiran, adalah ramalan, adalah dasar terpenting. Sedang Robbins DeCenzo 1995: 6 menyatakan “the planning function encompases defining an organization’s goals, establishing an over all strategy for achieving these goals, and developing a comprehensive hierarchy of plans to integrate and coordinate activities ”. Fungsi perencanaan menentukan tujuan organisasi, menetapkan seluruh strategi untuk mencapai tujuan dan pengembangan secara menyeluruh, perencanaan kepada integrasi dan koordinasi kegiatan. Perencanaan menyebabkan dipilihnya arah tindakan yang akan 19 mengarahkan sumber daya manusia serta sumber daya organisasi lainnya untuk masa yang akan datang. Perencanaan harus mengantisipasi kejadian-kejadian masa mendatang, permasalahan-permasalahan dan hubungan-hubungan kausal. Sebagaimana pendapat Terry 1982: 7 sumber daya organisasi yang dimaksud yaitu man, materials, machine, methods, money, dan market. Perencanaan pada hakikatnya merupakan proses pemikiran sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan kapan kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi yang ada. Sawaldjo Puspopranoto 2006: 113 menyatakan proses perencanaan terdiri dari enam langkah sebagai berikut: “a menyatukan tujuan organisasi, b membuat daftar alternatif cara untuk mencapai tujuan, c menyusun premise sebagai dasar untuk setiap alternatif, d memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, e menyusun rencana untuk melaksanakan alternatif yang dipilih dan f mengubah rencana menjadi tindakan”. Burhanuddin 1994: 169 menyatakan empat pokok pikiran yang dapat dijadikan pedoman dalam menyusun perencanaan yaitu: “a perencanaan yang dibuat harus benar-benar membantu bagi tercapainya tujuan organisasi pendidikan, oleh karena itu setiap yang direncanakan harus berfokus kepada tujuan tersebut, b perencanaan yang dilakukan harus merupakan kegiatan pertama daripada seluruh kegiatan manajemen lainnya dan ia harus bersifat menyeluruh daripada kegiatan-kegiatan manajemen lain, c kegiatan perencanaan harus dilakukan pada semua tingkat manajemen mulai dari pimpinan puncak sampai dengan supervisor, dan d perencanaan yang baik harus mempunyai nilai- nilai efisiensi yang tinggi”. Berdasarkan beberapa uraian di atas menunjukkan bahwa perencanaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan dengan pemikiran yang rasional dan 20 penetapan yang tepat mengenai beberapa hal yang akan menentukan keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, bekerja tanpa ada suatu perencanaan dapat mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak menentu dan tidak maksimal, biaya yang dikeluarkan pun menjadi tidak terkontrol. Perencanaan sangat penting dilakukan karena digunakan untuk pedoman di dalam bekerja. Tanpa adanya perencanaan yang matang, maka pekerjaan tidak akan terlaksana sesuai tujuan yang diharapkan.

b. Pengorganisasian

Menurut Sukwaity, dkk 2009: 12 bahwa pengorganisasian organizing dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Menurut Sawaldjo Puspopranoto 2006: 115 pengorganisasian merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam mengorganisasi dan menggerakkan semua sarana yang tersedia serta mengadakan pembagian tugas dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Robbins DeCenzo 1995: 6 menyatakan “Organizing includes determining what tasks are to be done, who is do them, how the tasks are to be grouped, who reports to whom, and where decisions are to made. Pengorganisasian meliputi penentuan bagaimana tugas dikerjakan, siapa 21 pelaksanaannya, bagaimana tugas dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dimana keputusan dibuat. Pengorganisasian menyatukan berbagai macam sumber daya manusia dan alam menjadi keseluruhan yang berarti dengan jalan membagi pekerjaan dalam bidang-bidang spesifikasi, mengelompokkan aktivitas-aktivitas serupa, mengidentifikasi hubungan-hubungan otoritas yang dikehendaki antara individu-individu dan kelompok-kelompok, mendelegasikan otoritas dan mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi ekonomi dan sosial yang berkaitan dengan aneka macam bentuk organisatoris. Pengorganisasian atau pengaturan berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan yang telah dilakukan. Pengorganisasian sangat diperlukan, karena setiap jenis kegiatan memerlukan keterampilan yang berbeda, perlu pembagian tugas kepada setiap orang sesuai dengan keahliannya. Jadi, pengorganisasian menyangkut pembagian tugas dan orang sesuai dengan keahliannya sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Menurut Sawaldjo Puspopranoto 2006: 124-125 proses pengorganisasian terdiri atas lima langkah sebagai berikut: “a merefleksikan rencana dan tujuan; b menetapkan tugas-tugas pokok atau utama major tasks; c membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas yang lebih kecil subtasks; d mengalokasikan sumber daya dan arahan-arahan untuk tugas-tugas; dan e mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang telah dilaksanakan ”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan supaya fungsi dari pengorganisasian tercapai harus mengikuti langkah-langkah tertentu yang menyangkut tujuan, tugas-tugas pokok, membagi tugas menjadi lebih kecil, 22 mengalokasikan sumber daya dan arahan-arahan untuk tugas, serta mengevaluasi hasil-hasil dari dari strategi pengorganisasian yang dilakukan.

c. Pelaksanaan

Menurut Aswarni Sudjud Hartati Sukirman, dkk, 2006: 7, bahwa pelaksanaan merupakan kegiatan melaksanakan apa-apa yang telah direncanakan. Menurut William A. Shcrode dan Dan Voice, Jr Hartati Sukirman, dkk, 2006, pelaksanaan adalah “achievement of objectives and plans, and the operation of the work and organizational systems through the human resource ”. Berdasarkan pendapat- pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan dilaksanakan dengan sungguh- sungguh berdasarkan acuan norma atau aturan tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan yang diharapkan.

d. Evaluasi Pengendalian

Menurut Ralph Tyler Suharsimi Arikunto, 2006: 3, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauhmana, dalam hal apa, dan bagian mana dari tujuan pendidikan yang telah tercapai. Jika belum tercapai, bagian mana yang belum tercapai, dan apa saja penyebabnya. Menurut Hartati Sukirman, dkk 2006: 66, evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mengukur sampai sejauh mana hasil-hasil yang telah dicapai berdasarkan atas rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian yaitu memantau kegiatan untuk memastikan kegiatan tersebut dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan 23 yang berarti. Menurut Sawaldjo Puspopranoto 2006: 173 pengendalian diartikan sebagai proses dimana para manajer memantau dan mengatur bagaimana sebuah organisasi dan segenap anggotanya menjalankan semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pengendalian para manajer tersebut untuk memantau dan mengevaluasi apakah strategi dan struktur organisasi bekerja seperti yang dikehendaki, bagaimana hal-hal tersebut dapat ditingkatkan dan bagaimana harus diubah jika tidak bekerja secara optimal. Jones George Sawaldjo Puspopranoto, 2006: 175 menyatakan bahwa proses pengendalian dapat dibedakan menjadi empat langkah yaitu: “1 menetapkan standar kerja, sasaran atau target sebagai dasar untuk evaluasi kinerja; 2 mengukur kinerja nyata; 3 membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang telah ditetapkan, serta 4 mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standar tidak tercapai”. Tujuan yang hendak dicapai dalam pengendalian menurut Sugiyono 2010: 25 adalah: “1 melalui pengendalian dapat dicegah terjadinya penyimpangan- penyimpangan baik dalam penggunaan kekuasaan, kedudukan, terutama keuangan; 2 memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan dan menindak penyalahgunaan serta penyelewengan; 3 mendinamisasikan organisasi serta segenap kegiatan administrasi dan manajemen; 4 mempertebal rasa tanggung jawab kepada semua anggota organisasi; 5 mendidik para pegawai atau para pelaksana; 6 menjaga agar pola organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya terpelihara dengan baik; 7 semua orang dalam organisasi akan memperoleh tempat yang sebernarnya sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang berbeda; 8 penggunaan alat atau perlengkapan organisasi menjadi lebih efisien; 9 pembagian didasarkan tugas dan tanggung jawab terhadap para anggota organisasi didasarkan atas pertimbangan yang rasional, obyektif karena didasarkan pada hasil pengamatan yang sesungguhnya; 10 sistem dan prosedur kerja yang sedang diterapkan tidak menyimpang dari yang telah dirancang sebelumnya ”. 24 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi mengandung aspek pengukuran, pengamatan, pencapaian tujuan, adanya alat atau metode tertentu, berkaitan dengan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu, evaluasi juga merupakan kegiatan mengumpulkan infomasi melalui pengumpulan data-data, yang bukan hanya sekedar untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan namun juga digunakan untuk membuat suatu keputusan.

5. Konsep Dasar Manajemen Program