45
SDM yang ahli dan peduli di bidang lingkungan hidup, 9 memiliki rancangan anggaran di bidang lingkungan untuk pengembangan kapasitas sarana prasarana
sekolah, 10 memiliki tim pengelola kegiatan dan pembagian tugasnya, 11 mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan, 12 mengadakan gerakan
cintapeduli lingkungan sekolah dan memanfaatkannya pada moment-moment hari besar nasional. Oleh karena itu, dengan adanya cirikarakteristik seorang kepala
sekolah dapat lebih terfokus untuk mengenali, mengidentifikasi dan menilai apakah sekolah hijau yang dibangun sudah sesuai dengan tujuan sekolah yang telah
ditetapkan. Adanya ciri karakteristik sekolah lingkungan, maka seorang kepala sekolah akan lebih mudah dalam hal mencari strategi pembelajaran berwawasan
lingkungan hidup di sekolah. Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
membentuk sekolah lingkungan hidup, sikap dan perilaku warga sekolah terhadap lingkungan hidup merupakan nilai yang paling penting dalam mewujudkan
sekolah berbudaya lingkungan.
5. Indikator dan Kriteria Sekolah Lingkungan Hidup
Kerangka program sekolah lingkungan hidup, berdasarkan indikator sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan
untuk memudahkan implementasikan program sekolah lingkungan hidup sehingga kriteria tersebut perlu dijabarkan agar dipahami oleh masing-masing pelaksanaan
program. Menurut Sarumaha Dety Mulyanti 2013 bahwa indikator merupakan suatu alat ukur untuk menunjukkan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan dari
46
suatu hal yang menjadi pokok perhatian. Oleh karena itu, indikator diperlukan untuk menilai apakah aktivitas pokok yang dijalankan telah sesuai dengan rencana dan
menghasilkan dampak yang diharapkan. Menurut Martiman S. Sarumaha Dety Mulyanti 2013 bahwa dalam
mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan perlu ditetapkan berbagai indikator sebagai berikut:
a. Pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, yang
diwujudkan melalui visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, kebijakan peningkatan pendidik maupun tenaga kependidikan di bidang
pendidikan lingkungan hidup, kebijakan sekolah dalam menghemat sumber daya alam, dan kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi
kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup. b.
Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, yang dilakukan dengan pengembangan
model pembelajaran
lintas pelajaran,
penggalian dan
pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar dan mengembangkan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya guna
meningkatkan kesadaran siswa. c.
Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah dengan menciptakan kegiatan ekstrakulikuler kurikuler di bidang
lingkungan hidup, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup, membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan
hidup di sekolah.
47
d. Pengembangan dan atau pengelolaan sarana pendukung sekolah mendukung
manajemen program lingkungan hidup, yang antara lain dapat diwujudkan melalui pengembangan fungsi sarana pendukung untuk pendidikan lingkungan
hidup, peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan, penghematan sumber daya alam listrik, air, dan lain-lain, peningkatan kualitas makanan sehat.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa terdapat empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan benar
apabila mengembangkan program sekolah lingkungan hidup yakni: pertama, pengembangan kebijakan lingkungan hidup. Kedua, pengembangan kurikulum
berbasis lingkungan hidup. Ketiga, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif. Keempat, manajemen sarana prasarana yang mendukung aspek lingkungan hidup
sehingga secara terencana pengelolaan aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program sekolah berwawasan lingkungan.
Penjabaran kriteria telah disusun dengan sederhana dan diharapkan tidak menambah beban bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti program sekolah lingkungan
hidup.
6. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Sekolah Lingkungan Hidup