Menurut Iksan Arfan 2010: 55, menyebutkan tiga komponen utama yang bisa dijadikan sebagai indikator Komitmen
Organisasi, yaitu : 1
Komitmen Afektif
affective commitment
, merupakan keinginan yang kuat dalam diri individu untuk tetap
berada dalam organisasi. Komitmen afektif terjadi ketika pegawai ingin menjadi bagian sebagai anggota dalam
organisasi dikarenakan adanya ikatan emosional atau psikologis individu terhadap pegawai.
2 Komitmen Berkelanjutan
continuance commitment,
merupakan kemauan untuk berusaha demi keberhasilan organisasi. Komitmen berkelanjutan ini muncul apabila
pegawai tetap bertahan dalam organisasi karena alasan tertentu, biasanya hal-hal yang bersifat menguntungkan.
Pegawai tetap tinggal di dalam organisasi karena dia membutuhkan organisasi tersebut.
3 Komitmen Normatif
normative commitment,
merupakan kepercayaan yang kuat pegawai terhadap organisasi,
termasuk penerimaan nilai, sasaran, dan tujuan organisasi. Komitmen normatif berasal dari nilai-nilai dalam diri
pegawai. Pegawai bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena memiliki kesadaran bahwa dia memang
berkewajiban untuk melakukannya.
Indikator variabel Komitmen Organisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator terkait dengan komitmen
afektif, komitmen normatif, dan komitmen berkelanjutan
.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan landasan, berkaitan dengan Pengendalian Internal,
Good Governance
, Komitmen Organisasi, dan Kinerja Pegawai, yaitu :
1. Sulistyo Rini 2014 melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh
Good Governance
dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai Keuangan Dinas Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul”. Penelitian tersebut dilakukan di Dinas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan sampel sebanyak 50
responden. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Good Governance
berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai Keuangan
Dinas Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul,
Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Pegawai Keuangan Dinas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,
Good Governance
dan Pemanfaatan Teknologi Informasi secara bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap Pegawai
Keuangan Dinas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sulistyo Rini terletak pada tempat dan waktu penelitian. Selain itu, Sulistyo Rini menggunakan Pemanfaatan Teknologi
Informasi sebagai variabel bebas, sedangkan penelitian ini menggunakan Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi.
Keunggulan penelitian ini dibanding penelitian Sulistyo Rini adalah jumlah variabel bebas yang diteliti lebih banyak dan
kajian pustaka yang lebih lengkap. Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam penggunaan
Good Governance
sebagai variabel bebas dan Kinerja Pegawai Keuangan sebagai variabel terikat. Selain itu, kesamaan
karakteristik daerah yang dijadikan sebagai objek penelitian. Kabupaten Temanggung mempunyai karakteristik yang sama
dengan Kabupaten Gunung Kidul dari segi ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
ketergantungan daerah kepada pemerintah pusat pada tahun 2015 Kabupaten Temanggung 60,9 dan Kabupaten Gunung Kidul
72,6. Apabila dibandingkan, masih dalam tingkatan yang sama. 2.
Rudi Susanto 2015 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Good Governance,
Pengendalian Internal, Komitmen Karyawan, dan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja
Manajerial Pemerintah Daerah”. Penelitian tersebut dilakukan di SKPD Klaten dengan sampel sebanyak 120 responden. Hasil dari
penelitian yang dilakukan Rudi menunjukkan bahwa
Good Governance
tidak berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah, Pengendalian Internal tidak berpengaruh
terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah, Komitmen Karyawan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial
Pemerintah, akan tetapi Pengelolaan Keuangan Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudi Susanto terletak pada responden, tempat, dan waktu
penelitian. Rudi menggunakan Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah sebagai variabel terikat, sedangkan penelitian ini
menggunakan Kinerja Pegawai Keuangan Pemerintah Daerah.
Penelitian ini juga tidak menggunakan variabel bebas Pengelolaan Keuangan Daerah.
Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam penggunaan
Good Governance,
Pengendalian Internal, dan Komitmen Organisasi sebagai variabel bebas. Selain itu, kesamaan karakteristik daerah
yang dijadikan sebagai objek penelitian. Kabupaten Temanggung mempunyai karakteristik yang sama dengan Kabupaten Klaten
dari segi ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketergantungan daerah kepada
pemerintah pusat pada tahun 2015 Kabupaten Temanggung 60,9 dan Kabupaten Klaten 63,9. Apabila dibandingkan,
masih dalam tingkatan yang sama. 3.
Anandhika Angga Mahennoko 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen
Organisasi terhada Kinerja Pegawai Bidang Keuangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak
”. Penelitian tersebut dilakukan di Pemerintah Daerah Kabupaten Demak dengan
jumlah responden sebanyak 89 orang. Hasil dari penelitian yang dilakukan Anandhika Angga menunjukkan bahwa variabel
Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai Bidang Keuangan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Anandhika Angga terletak pada tempat dan waktu penelitian.
Penelitian tersebut menggunakan Motivasi Kerja sebagai variabel bebas, sedangkan penelitian ini menggunakan
Pengendalian Internal dan
Good Governance
sebagai variabel bebas.
Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam penggunaan Kinerja Pegawai Bidang Keuangan sebagai subjek penelitian.
Selain itu, kesamaan karakteristik daerah yang dijadikan sebagai objek penelitian. Dari segi ketergantungan terhadap pemerintah
pusat Kabupaten Temanggung mempunyai karakteristik yang sama dengan Kabupaten Demak. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
ketergantungan daerah kepada pemerintah pusat pada tahun 2015 Kabupaten Temanggung 60,9 dan Kabupaten Demak 60,7.
Apabila dibandingkan, masih dalam tingkatan yang sama. 4.
Elya Wati, Lismawati, dan Nila Aprilla 2010 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Independensi, Gaya
Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman
Good Governance
terhadap Kinerja Auditor Pemerintah ”. Penelitian
tersebut dilakukan di BPKP Perwakilan Bengkulu dengan jumlah 45 responden. Hasil dari penelitian yang dilakukan Dian
menunjukkan bahwa Independensi berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor Pemerintah, Gaya Kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap Kinerja Auditor Pemerintah, Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah, Pemahaman
Good Governance
berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor Pemerintah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Elya, dkk terletak pada responden yang dipilih, tempat, dan
waktu penelitian. Elya lebih spesifik melakukan penelitian pada Auditor Pemerintah sebagai responden, sedangkan penelitian ini
lebih lebih luas pada Pegawai Bidang Keuangan Pemerintah Daerah. Elya, dkk menggunakan Independensi dan Gaya
Kepemimpinan sebagai variabel bebas. Penelitian ini lebih memilih menggukan Pengendalian Internal sebagai variabel
bebas. Persamaan penelitian Elya, dkk dengan penelitian ini adalah
dalam penggunaan
Good Governance
dan Komitmen Organisasi sebagai variabel bebas. Selain itu, kesamaan karakteristik daerah
yang dijadikan sebagai objek penelitian. Kabupaten Temanggung mempunyai karakteristik yang mirip dengan Bengkulu dari segi
ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketergantungan daerah kepada pemerintah pusat pada
tahun 2015 Kabupaten Temanggung 60,9 dan Bengkulu 60,1. Apabila dibandingkan, masih dalam tingkatan yang sama.
C. Kerangka Berpikir