Uji Linieritas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkategorikan terhadap nilai masing-masing indikator. Dari nilai tersebut dibagi menjadi 5 kategori berdasarkan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal Si. Rumus untuk mencari mean ideal Mi dan standar deviasi ideal Si adalah sebagai berikut : Mean Ideal Mi = nilai maksimum + nilai minimum Standar Deviasi Ideal Si = nilai maksimum – nilai minimum Sedangkan untuk menentukan kategori indikator menggunakan rumus sebagai berikut : Tabel 10. Kategori Indikator Variabel Kriteria Interval Sangat tinggi Mi + 1,5Si X ≤ Mi + 3Si Tinggi Mi + 0,5Si X ≤ Mi + 1,5Si Sedang Mi + 0,5Si X ≤ Mi + 0,5Si Rendah Mi - 1,5Si X ≤ Mi - 0,5Si Sangat rendah Mi - 3Si X ≤ Mi - 1,5Si Sumber : Azwar 2010: 163

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini, dilakukan agar model- model regresi signifikan dan representatif. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel- variabel penelitian yang digunakan mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji linieritas ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pada penelitian ini, uji linieritas menggunakan Test for Linierity dengan taraf signifikansi 5. Hubungan antar variabel dapat dikatakan linier apabila nilai signifikansi 0,05, sebaliknya apabila nilai signifikansi 0,05 maka menunjukkan bahwa hubungan variabel tidak linier.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Husein Umar, 2011: 177. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya varian inflation factor VIF. VIF = 1 Tolerence Imam Ghozali, 2011: 106 Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Jika nilai VIF ≤ 10 dan nilai Tolerence ≥ 0,10 menunjukkan tidak terdapat muktikolinieritas dalam penelitian tersebut.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Husein Umar 2011: 179, uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas menggunakan analisis dengan uji glesjer . Persamaan regresi glesjer adalah : | Ut | = α + βXt + vt Imam Ghozali, 2011: 143 Tidak terjadinya heteroskedastisitas dapat dilihat apabila probabilitas signifikasinya di atas tingkat kepercayaan 5. Hal tersebut berarti variabel independen secara signifikan dan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen. 3. Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang digunakan yaitu analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan analisis regresi ganda untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas, secara bersama-sama, terhadap variabel terikat.

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Dokumen yang terkait

Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

4 105 194

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENERAPAN GOOD GOVERNMENT GOVERNNACE TERHADAP KINERJA ORGANISASI

0 3 80

Analisis Pengaruh Penerapan Good Governance dan Pengendalian Internal Organisasi terhadap Kinerja Organisasi pada Pemerintah Kota Balikpapan

0 3 12

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Daerah (Studi Kasus di DPPKAD Kabupaten Karanganyar).

0 3 11

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Daerah (Studi Kasus di DPPKAD Kabupaten Karanganyar).

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 1 13

Pengaruh good governance dan pengendalian internal terhadap kinerja organisasi dilihat dari persepsi pegawai.

0 5 138

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DEMAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 48

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUNGAILIAT

1 4 17