13 keberhasilan guru dalam berkarya, sebagaimana disampaikan Arif Firdausi
Barnawi 2012. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa guru menjadi bagian
penting untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan nasional harus diimbangi dengan peningkatan
kualitas guru, tak terkecuali guru kejuruan sebagai bagian dari pendidikan nasional. Grollmann Rauner 2007 menyatakan bahwa peningkatan kualitas guru
merupakan faktor yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan. Guru harus memiliki bekal kemampuan yang baik agar dapat
menciptakan pendidikan kejuruan yang berkualitas. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini adalah kompetensi. Keberhasilan guru akan sejalan dengan
kemampuan atau kompetensi yang baik.
a. Definisi Kompetensi
Bourgonje Tromp 2011 menjelaskan bahwa konsep kompetensi memiliki sejarah yang panjang dalam pendidikan dan pelatihan. Tidak ada konsensus secara
universal mengenai definisi kompetensi. Secara umum, kompetensi merupakan kombinasi yang kompleks antara keterampilan, pengetahuan, serta sikap dan nilai-
nilai yang ditampilkan dalam konteks job performance. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI versi elektronik menjelaskan bahwa kompetensi adalah
kewenangan kekuasaan untuk menentukan memutuskan sesuatu, sedangkan menurut Oxford English Language Dictionary versi elektronik kompetensi
didefinisikan sebagai “the ability to do something successfully or efficiently”.
14 Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kompetensi merupakan kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan sukses atau efisien. Final report of the Definition and Selection of Key Competencies DeSeCo
research programme OECD, 2005: 4 menjelaskan bahwa: A competency is more than just knowledge and skills. It involves the ability to
meet complex demands, by drawing on and mobilising psychosocial resources including skills and attitudes in a particular context. For
example, the ability to communicate effectively is a competency that may
draw on an individual’s knowledge of language, practical IT skills and attitudes towards those with whom he or she is communicating. OECD,
2005: 4
Pendapat tersebut secara umum menyatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan untuk mencapai keberhasilan dalam memenuhi tuntutan yang
kompleks dalam konteks tertentu. Kemampuan tersebut tidak sebatas pada pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga sikap. Pandangan Rychen Salganick
dalam Wagiran 2013a: 58 selaras dengan pendapat tersebut yang memberikan definisi kompetensi sebagai
“the ability to achieve complex goals in certain context with the mobilization of cognitive as well as non-
cognitive aspects of functioning”. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa kompetensi merupakan kemampuan untuk
mencapai tujuan yang kompleks dalam konteks tertentu dengan mobilisasi aspek kognitif maupun non-kognitif. Dalam uraian lebih lanjut disebutkan bahwa
kompetensi adalah istilah umum yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
Rumusan definisi kompetensi yang disampaikan Chun-Wei Yeh 2012: 45 menyebutkan bahwa “...the competency as the knowledge, skill, attitude and
characteristics when the personnel reach the successful status ”. Pendapat ini secara
15 garis besar sama dengan pendapat yang disampaikan sebelumnya, hanya saja selain
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, Chun-Wei Yeh 2012 memasukkan “karakteristik” sebagai unsur penting yang dibutuhkan dalam memaknai
kompetensi untuk mencapai kesuksesan. Sementara itu, Brundrett Silcock 2002 secara lebih spesifik mendefinisikan kompetensi berdasarkan suatu penafsiran yang
menitikberatkan pada pencapaian efektivitas pengajaran. Guru yang kompeten adalah seseorang yang menguasai dan berlatih keterampilan nyata melalui upaya
yang berkelanjutan. Berdasarkan uraian mengenai definisi kompetensi yang telah disampaikan di
atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mencapai
keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka tugas yang dimaksud adalah tugas sebagai seorang guru SMK, khususnya
kompetensi keahlian teknik pemesinan.
b. Kompetensi Guru SMK dalam Konteks Kebijakan