227
c. Profil Calon Guru SMK-KKTP Menurut Persepsi Mahasiswa
Profil calon guru SMK-KKTP menurut persepsi mahasiswa secara keseluruhan termasuk kategori baik dengan persentase pencapaian skor sebesar
80,21. Jika ditinjau dari 5 aspek kompetensi, maka profil calon guru SMK-KKTP menurut persepsi mahasiswa dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Penguasaan kompetensi pedagogik termasuk kategori baik dengan persentase pencapaian skor sebesar 78,35.
2 Penguasaan kompetensi bidang studi keahlian termasuk kategori baik dengan persentase pencapaian skor sebesar 81,18.
3 Penguasaan kompetensi manajerial termasuk kategori baik dengan persentase pencapaian skor sebesar 77,85.
4 Penguasaan kompetensi kepribadian termasuk kategori baik dengan persentase pencapaian skor sebesar 80,50.
5 Penguasaan kompetensi sosial termasuk kategori baik dengan persentase pencapaian skor sebesar 81,83.
C. Pembahasan
1. Urgensi Rumusan Profil Ideal Guru SMK-KKTP
Deskripsi hasil penelitian menunjukkan bahwa urgensi rumusan profil ideal guru SMK-KKTP secara keseluruhan dari 102 butir kompetensi termasuk kategori
sangat penting. Hal ini menegaskan bahwa proses sintesis rumusan profil guru yang bersumber dari literature review antara lain peraturan atau undang-undang, SKKNI
yang disampaikan BNSP dan LSP LMI, hasil penelitian yang relevan, dan standar yang ditetapkan oleh suatu negaralembaga internasional sudah sesuai dengan
228 kebutuhan di lapangan. Proses validasi dan uji coba yang telah dilakukan juga
berjalan dengan efektif sehingga menghasilkan butir-butir kompetensi yang urgensinya sangat penting dan sesuai dengan kebutuhan guru SMK-KKTP.
Rumusan profil guru yang dibuat telah mempertimbangkan perkembangan atau isu terkini, khususnya yang berkaitan dengan penerapan kurikulum 2013,
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA atau ASEAN Economic Community AEC, penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja yang dirumuskan dalam Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI atau Indonesian Qualification Framework IQF, serta kebutuhan dalam menghadapi abad 21 sehingga apa yang dirumuskan
dalam profil guru memang relevan dengan kebutuhan pendidik masa kini. Responden menyatakan bahwa rumusan profil guru yang telah dibuat sudah
mencakup hampir seluruh kompetensi ideal seorang guru SMK-KKTP. Rumusan profil tersebut dapat menjadi bahan refleksi bagi guru atas pembelajaran yang
selama ini dilaksanakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek kompetensi pedagogik,
urgensinya termasuk kategori sangat penting. Temuan ini selaras dengan berbagai rumusan Rauner Dittrich, 2006: 40; Oklahoma Panhandle State University
Teacher Education Handbook, 2012: 5; Dutch Foundation for Professional Teaching Competence dalam Roelofs Sanders, 2007: 131; dan Deklarasi
Bandung dalam Schröder, 2013: 98 yang menyatakan bahwa guru kejuruan perlu menguasai kompetensi pedagogik. Indikator paling penting menurut responden
adalah bahwa guru perlu menguasai karakteristik peserta didik, yang mencakup perlunya memahami dan memperlakukan peserta didik sesuai karakteristiknya.
229 Penguasaan karakteristik peserta didik ini juga merupakan hal yang ditekankan
berdasarkan beberapa rumusan yaitu New South Wales Professional Teaching Standards Department of Education and Training, 2008: 9, Australian
Professional Standards for Teachers Education Services Australia, 2011: 3-5, dan Victorian Institute of Teaching standards dalam Cosgrove Mildren, tt: 1;
Wheelahan, 2010: 16 yang menggolongkan kompetensi pedagogik ini dalam kelompok pengetahuan profesional dan menekankan pentingnya penguasaan
karakteristik peserta didik menyangkut kemampuan mengetahui siswa, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana cara mengajarkan materi pelajaran.
Penguasaan karakteristik peserta didik ini juga erat kaitannya dengan penerapan kurikulum 2013 pada beberapa sekolah. Dalam kurikulum 2013 terdapat
3 ranah penilaian yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk tiap pelajaran. Pendapat dari responden menjelaskan bahwa masih banyak guru mengalami
kesulitan dalam melakukan penilaian khususnya menilai sikap sosial. Oleh karena itu, penguasaan terhadap karakteristik peserta didik diharapkan dapat membantu
para guru untuk mengatasi kesulitan ini. Temuan lain berdasarkan hasil penelitian adalah bahwa indikator melakukan
tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran memperoleh skor terendah, khususnya menyangkut Penelitian Tindakan Kelas PTK. Ada pendapat
responden yang menyatakan bahwa yang perlu mengadakan penelitian adalah pihak lain, kemudian hasil evaluasi dan penelitian tersebut disampaikan kepada guru
untuk perbaikan proses pembelajaran. Meskipun memiliki skor terendah, terdapat pula responden yang menyadari akan pentingnya melakukan PTK sehingga guru
230 perlu mengikuti pelatihanDiklat PTK atau penelitian lainnya supaya ada
peningkatan kompetensi. Profil ideal guru SMK pada aspek kompetensi bidang studi keahlian sesuai
hasil penelitian urgensinya termasuk kategori sangat penting. Temuan tersebut selaras dengan berbagai rumusan yang menyatakan bahwa guru kejuruan perlu
menguasai kompetensi dalam bidang studi Deklarasi Bandung dalam Schröder, 2013: 98; Yunos, et al, 2008: 8; Spotti, Kamarainen, Dittrich dalam Wagiran,
2013a: 62. Indikator menguasai bidang studi praktik merupakan hal yang paling penting menurut responden dibuktikan dengan perolehan skor tertinggi. Mengingat
pentingnya penguasaan kemampuan praktik ini, guru berpendapat bahwa perlu diadakan Diklat kompetensi skill praktik untuk semua jenis mesinalat-alat teknik
pemesinan. Menurut guru, kemampuan praktik ini sangat diperlukan oleh guru untuk
memberi contoh kepada peserta didik melalui metode demonstrasi saat pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih mudah menangkap
ilmu dan melaksanakan praktik. Berkenaan dengan kegiatan praktik ini, unsur K3 menjadi perhatian utama. Sesuai dengan jawaban responden, butir 43 yaitu
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja K3 memperoleh skor tertinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa butir 40 yaitu memahami prinsip dasar
kelistrikan dan konversi energi memperoleh skor terendah. Guru memandang bahwa pemahaman mengenai kelistrikan merupakan kompetensi pendukung saja.
Berkenaan dengan hal ini, responden menyatakan bahwa sebagai guru produktif
231 penguasaan kompetensi sesuai bidangnya merupakan hal utama, dan perlu
didukung oleh kompetensi penunjang misalnya mengenai kelistrikan mesin. Rumusan profil kompetensi guru pada aspek kompetensi manajerial
urgensinya termasuk dalam kategori sangat penting. Temuan tersebut sejalan dengan berbagai rumusan mengenai pentingnya kemampuan manajerial untuk
dikuasai guru Dirjen DIKTI, 2010b: 5; Dirjen DIKTI, 2010a: 19; Yunos, et al, 2008: 8-9. Kemampuan memimpin dan mengambil keputusan menjadi hal yang
paling penting sesuai perolehan skornya. Hal tersebut sesuai dengan rumusan North Carolina State Board of Education Department of Public Instruction, 2012: 7-8
yang menyatakan bahwa standar guru dalam paradigma baru abad 21 yaitu bahwa guru perlu menunjukkan kepemimpinan. Responden berpendapat bahwa seorang
guru perlu memiliki jiwa kepemimpinan untuk dapat diteladani oleh siswanya. Berkenaan dengan kompetensi manajerial ini, responden menganggap bahwa
kemampuan pengelolaan bengkel sangat diperlukan, sehingga perlu diadakan pelatihan manajerial terutama bagi Kepala Program Studi Keahlian dan Kepala
BengkelSekretaris Bengkel untuk memenuhi kemampuan mengelola bengkel standar teknik pemesinan.
Urgensi rumusan profil guru pada aspek kompetensi kepribadian termasuk kategori sangat penting. Hal ini sesuai dengan rumusan European Bank for the
Development of Modular Curicula and Educational Technologies dan General Directorate of Education, Vocational Training and Learning Innovation di Spanyol
2010 yang menekankan pentingnya penguasaan kompetensi kepribadian. Indikator menjadi teladan merupakan indikator yang memperoleh skor tertinggi.
232 Responden berpendapat bahwa sebagai seorang guru, kompetensi kepribadian
sangatlah penting karena seorang guru akan menjadi pusat perhatian bagi para siswanya, perilaku atau kepribadian guru akan memberikan pengaruh besar pada
akhlak kepribadian para siswa. Guru harus bisa menjadi contoh panutan bagi peserta didik. Dengan kata lain responden menggunakan istilah guru harus dapat
“digugu dan ditiru”. Salah satu hal terpenting dalam aspek kompetensi kepribadian adalah pentingnya ketaatan menjalankan agama yang dianut. Hal ini dibuktikan
dengan butir 69 yaitu taat menjalankan agama yang dianut memperoleh skor tertinggi.
Urgensi rumusan profil guru pada aspek kompetensi sosial termasuk dalam kategori sangat penting. Temuan tersebut sesuai dengan berbagai rumusan General
Directorate of Education, Vocational Training and Learning Innovation di Spanyol, 2010; Scientific Report about Standards, tt: 21 yang menjelaskan bahwa
kompetensi sosial merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Indikator terpenting berdasarkan hasil penelitian adalah bersikap objektif dan tidak
diskriminatif. Indikator ini tercermin dari sikap objektif dan tidak bersikap diskriminatif saat melaksanakan pembelajaran. Berkenaan dengan kompetensi
sosial ini, responden menyatakan bahwa rumusan profil yang dibuat bisa menjadi bahan pertimbangan bahwa profil guru bukan hanya mengajar dan menyampaikan
materi saja, tetapi profil sosial harus menjadi perhatian khusus. Selain itu, guru harus terampil dan berkarakter serta bisa bekerja sama dengan teman sejawat,
atasan, serta bawahan.
233
2. Profil Ideal Guru SMK-KKTP