Kesadaran Lingkungan Serapan Kerja Kerja dan Pertumbuhan Nelayan Sekoci .1 Serapan Tenaga Kerja Nelayan

135 standar acuan bagi pengelolaan perikanan secara bertanggungjawab pada tahun 1995 melalui penerapan Code of Conduct for Responsible Fisheries. Selain itu, Indonesia meratifikasi aturan dan menjadi anggota regional marine fisheries organization RMFO untuk pengelolaan tuna di Samudera Hindia yaitu Indian Ocean Tuna Commission IOTC pada 9 Juli tahun 2007. Pengelolaan sumberdaya hayati di zona ekonomi eksklusif Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1984, yang dilengkapi dengan berbagai aturan dalam rangka pengelolaan sektor perikanan diantaranya PP nomor 141 tahun 2000 tentang Usaha Perikanan, Kepmen Kelautan dan Perikanan nomor 47 tahun 2001 tentang Format Perizinan Usaha Penangkapan Ikan, Kepmen Perindustrian dan Perdagangan nomor 213MPPKep72001 tentang Penetapan Harga Patokan Ikan untuk Pungutan Hasil Perikanan, dan Kepmen Keuangan nomor 654KMK.062001 tentang Tatacara Pengenaan dan Penyetoran Pungutan Perikanan. Selanjutnya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia mengeluarkan Permen nomor: PER.16MEN2006 tentang Pelabuhan Perikanan, Permen nomor PER.01MEN2009 tanggal 21 Januari 2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia yang menetapkan perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga sebelah selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian barat sebagai WPP-RI 573, Permen Kelautan dan Perikanan nomor PER.02MEN2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan, dan Kepmen nomor KEP.45MEN2011 tanggal 3 Agustus 2011 tentang Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Di tingkat provinsi, pemerintah Jawa Timur mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur nomor 18814SK0142000 tentang Pembentukan Tim Pembina Penyelenggaraan Pelelangan Ikan di Jawa Timur. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Malang hingga saat ini belum mengeluarkan peraturan daerah untuk mengatur pengelolaan sub sektor perikanan di wilayahnya. Sementara itu di tingkat lokal terdapat kesepakatan kelompok nelayan sekoci