Lembaga Pelaksana Aspek Kelembagaan Perikanan Madidihang .1 Ketersediaan Aturan

137

4.6.3 Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan perikanan Pondokdadap dikategorikan sebagai Pelabuhan Perikanan Pantai yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sub sektor perikanan Kabupaten Malang bagian selatan. Pelabuhan ini terletak di Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo yang terlindungi oleh Pulau Sempu sehingga aman dari hempasan gelombang sepanjang tahun. Keberadaan pulau Sempu membentuk selat sepanjang 4 km dengan lebar 600-1 500 m dengan kedalaman perairan 18-50 m sehingga menjadi tempat yang cukup ideal untuk mendaratkan hasil tangkapan ikan. Keberadaan pelabuhan sangat menentukan keberhasilan dan pengembangan sektor perikanan di suatu wilayah. Berdasarkan Permen Kelautan dan Perikanan nomor PER.16MEN2006 pelabuhan perikanan dapat dibagi menjadi menjadi 4 empat kategori berdasarkan kapasitas dan kemampuannya menangani aktifitas kapal ikan yang masuk dan keluar serta berdasarkan pertimbangan letak dan posisinya, yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera PPS, Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN, Pelabuhan Perikanan Pantai PPP, dan Pangkalan Pendaratan Ikan PPI. Lokasi PPP Pondokdadap cukup mudah diakses melalui jalan hotmix dari kota Malang 70 km dan Surabaya 157 km dan berhadapan dengan Samudera Hindia yang memiliki potensi ikan pelagis besar yang tinggi, dan merupakan salah satu sentra pendaratan ikan pelagis besar dari jenis tuna yang cukup besar dengan total tonase pendaratan perahu tangkap melebihi 300 GT per hari dan rataan produksi 30 tonhari. Pelabuhan ini dilengkapi dengan sebuah solar paket dealer nelayan SPDN nomor 59.651.01 yang memasok solar bagi nelayan dengan harga bersubsidi dan dikelola oleh Koperasi Unit Desa Mina Jaya. Daftar fasilitas pelabuhan disajikan pada Lampiran 6 . Jenis ikan pelagis besar yang didaratkan umumnya adalah Tuna yaitu Madidihang, Mata Besar dan Cakalang yang merupakan komoditas ekspor bernilai tinggi. Namun demikian, minimnya fasilitas pembinaan mutu hasil perikanan, menyebabkan pelayanan pelabuhan yang tidak memadai sehingga menurunkan kualitas ikan yang didaratkan. Penurunan kualitas tersebut selanjutnya menurunkan harga jual ikan tangkapan dan mengurangi tingkat pendapatan nelayan. 138 Kondisi sarana dan prasarana PPP Pondokdadap, sama halnya dengan kondisi pelabuhan perikanan lainnya di Indonesia. Pembangunan sarana dan prasarana tidak disesuaikan dengan produksi ikan yang dominan didaratkan yaitu ikan tuna yang membutuhkan penanganan cepat dan higienis. Kerusakan ikan tuna selain dimulai di kapal, terjadi pada saat bongkar muat, pengangkutan tuna dari dalam box ditarik begitu saja, dilakukan secara manual. Kemudian di angkut dengan pikulan, dan untuk tuna kecil diangkut dengan keranjang bambu yang mudah menggores ikan. Pada saat pelelangan ikan tuna diletakan dilantai yang kotor, permukaannya kasar dan pada saat penimbangan sering kali ikan di seret. Akibatnya ikan menjadi rusak dan terkontaminasi bakteri. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka sering kali Madidihang dari Sendang Biru tidak bisa masuk pasar Benoa Bali. Pedagang Sendang Biru pada umumnya menyiasatinya dengan pengiriman malam hari, sehingga masuk Bali pada waktu subuh agar plat nomor truk pengangkut dari Malang tidak diketahui oleh petugas di Bali. Namun demikian, dengan diterapkannya cath certificate, Madidihang dari Sendang Biru kesulitan untuk masuk ke Benoa Bali. Apabila kondisi pelabuhan PPP Pondokdadap tidak segera di benahi baik sarana dan prasarana maupun manajemennya, niscaya kegiatan perikanan tuna rakyat Sendang Biru akan terganggu keberlanjutannya, sebagai penghasil ikan tuna tujuan ekspor.

4.6.4 KUD Mina Jaya dan Lembaga Keuangan Mikro

KUD Mina Jaya didirikan dengan Badan Hukum No. 5447BHII.1983, tanggal 25 April 1983 yang berkedudukan di Sendang Biru Desa Tambakrejo, dengan jumlah anggota 1 588 orang dari 11 desa dan satu pedukuhan di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Jumlah anggota KUD ini terdiri dari 382 anggota masyarakat yang memiliki usaha atau pekerjaan nelayan, 774 petani, 201 pengusaha, 174 pengurus PKK, 8 pegawai dan 15 pengrajin. KUD Mina Jaya dikelola oleh tiga orang pengurus yang bertindak sebagai ketua, sekretaris dan bendahara, dengan petugas kantor 3 orang, petugas TPI 12 orang, petugas PAM 3 orang, serta ditambah 1 orang manajer yang berstatus tenaga kontrak. KUD Mina Jaya merupakan penyelenggara pelelangan ikan, penyedia perbekalan melaut, dan pengelola SPDN di PPP Pondokdadap. Selain KUD terdapat pula Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina