Jumlah Petani dan Industri yang Akan Terlibat
terlalu besar. Apabila peternakan ini juga dapat dilakukan secara berkelompok, maka kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk produksi biogas
yang juga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga petani untuk bahan bakar.
o Petani mendapatkan share dalam kepemilikan pabrik
Dalam pola agroindustri yang umum dilakukan, petani hanya mendapat manfaat ekonomi dari penjualan hasil pertanian mereka sebagai
bahan baku bagi agorindustri. Manfaat ekonomi tersebut dapat lebih tingkatkan jika petani dapat memperoleh kepemilikan dalam agroindustri
tersebut. Hal ini tidak mudah dilakukan karena petani tidak memiliki dana untuk penyertaan modal dalam kepemilikan pabrik pengolahan yang
didirikan. Bahkan banyak petani yang tidak mampu melakukan perawatan kebun ubi kayu mereka secara baik, baik untuk kegiatan pemeliharaan seperti
penyiangan dan penggemburan tanah lebih-lebih untuk pembelian berbagai sarana produksi pertanian seperti bibit ubi kayu yang baik, pupuk, pestisida,
insektisida dan sebagainya. Hal ini dapat diatasi dengan melibatkan petani dalam pengembalian modal dari institusipihak penyedia dana secara
bertahap. Secara teknis, hal ini dapat dilakukan dengan menahan sebagian dana hasil penjualan ubi kayu milik petani yang bersedia menyertakan modal
dalam kepemilikan industri tapioka yang didirikan. Cara lain adalah pembayaran dari bagian dividen petani.
o Peningkatan daya guna lahan
Dalam prakteknya, penyediaan tambahan lahan bagi petani ubi kayu memerlukan kebijakan lintas sektor dan memerlukan perencanaan yang lebih
komprehensif. Pada saat yang sama, tuntutan atas berbagai upaya untuk peningkatan pendapatan petani mendesak untuk dilakukan. Di antara
alternatif yang dapat dilakukan dalam lingkup yang lebih kecil adalah dorongan dan dukungan bagi petani untuk meningkatkan daya guna lahan
milik mereka yang terbatas. Kegiatan ini antara lain dapat dilakukan melalui berbagai bentuk sebagai berikut:
Melaksanakan kegiatan pertanian tumpang sari. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah penanaman jagung di sela-sela tanaman ubi kayu
pada masa awal pertumbuhan ubi kayu. Dengan umur panen jagung sekitar 4 bulan, tanaman ubi kayu yang baru belum terlalu tinggi dan
rimbun sehingga tidak menaungi tanaman jagung Rusdi 2011. Peningkatan populasi tanaman ubi kayu masalah jarak tanam, sehingga
dengan luasan yang sama populasi tetap sama, dengan input teknologi, produksi bisa sama. Dan tersedia sisa lahan untuk tumpang sari.
Meningkatkan populasi tanaman ubi kayu dengan memperkecil jarak tanam, sehingga dengan luas lahan yang sama, dan dengan bantuan input
teknologi, produksi bisa lebih banyak. Menggeser sebagian tahapan proses agroindustripabrik ke tingkat petani,
misalnya pengupasan, pembersihan hingga produksi tapioka kasar.