Volume Impor Gandum Tren Penyediaan Karbohidrat Dari Ubi Kayu

plasma untuk selanjutnya diolah di pabrik dan dipasarkan. Mekanisme pemasaran oleh Perusahaan Inti dirancang dengan pola kerjasama, berkewajiban memberi bimbingan teknis usaha dan membantu dalam pengadaan sarana produksi untuk keperluan petani plasma. Untuk menjaga ketersediaan produksi, petani plasma wajib mengikuti programpenjadwalan produksi yang dibuat oleh perusahaan inti, dan hasil panennya harus dijual seluruhnya kepada Perusahaan Inti. Perusahaan Inti mempekerjakan tenaga-tenaga teknis yang memiliki keterampilan dibidang budidaya ubi kayu untuk membimbing petani dengan alokasi biaya tertentu yang ditetapkan oleh Perusahaan Inti.

2. Perjanjian Kerjasama

Untuk melaksanakan kerja sama kemitraan, perlu dikukuhkan dalam suatu surat perjanjian kerjasama yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang bekerjasama berdasarkan kesepakatan bersama. Dalam perjanjian kerjasama itu dicantumkan kesepakatan perihal yang akan menjadi kewajiban dan hak dari masing-masing pihak yang menjalin kerja sama kemitraan tersebut. Perjanjian tersebut memuat ketentuan yang menyangkut kewajiban pihak Mitra Perusahaan Inti dan petani plasma antara lain sebagai berikut : 1. Kewajiban Perusahaan Inti : a. Memberikan bantuan pembinaan budidayaproduksi dan penanganan hasil; b. Membantu petani di dalam menyiapkan kebun, pengadaan sarana produksi bibit, pupuk dan obat-obatan, penanaman serta pemeliharaan kebunusaha; c. Melakukan pengawasan terhadap cara panen dan pengelolaan pasca panen untuk mencapai mutu yang tinggi; d. Sanggup membuat harga garansi terhadap sarana-sarana produksi dan hasil produksi untuk ditawarkan kepada petani mitra dengan prinsip saling memperkuat, membesarkan, dan saling menguntungkan; e. Melakukan pembelian seluruh produksi petani plasma sesuai harga kontrak; dan f. Turut menanggung resiko kerugian usaha bilamana terjadi akibat bukan kelalaian petani selama menjalankan produksinya. 2. Kewajiban petani peserta sebagai plasma : a. Menyediakan lahan pemilikannya untuk budidaya; b. Melaksanakan kegiatan produksi sesuai bimbingan perusahaan inti meliputi penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pengelolaan pasca-panen untuk mencapai mutu hasil yang diharapkan; c. Menggunakan sarana produksi dengan sepenuhnya seperti yang disediakan sesuai penjadwalan produksi perusahaan inti; d. Melaksanakan pemungutan hasil panen dan mengadakan perawatan sesuai petunjuk Perusahaan Inti untuk kemudian seluruh hasil panen dijual kepada Perusahaan Inti; dan e. Pada saat pernjualan hasil petani akan menerima pembayaran harga produk sesuai kesepakatan dalam perjanjian dengan terlebih dahulu dipotong sejumlah kewajiban petani melunasi biaya-biaya sarana produksi dan biaya-biaya lainnya. f. Sanggup menanggung resiko kerugian apabila akibat dari kelalaian sendiri selama berproduksi.

4.1.6 Jumlah Petani dan Industri yang Akan Terlibat

Berdasarkan perkiraan kebutuhan luas lahan tersebut di atas produktivitas lahan 17,6 tonha, maka dapat dihitung jumlah petani dan industri yang akan terlibat. Dengan asumsi penguasaan lahan oleh petani seluas 2 ha per orang, pada tahun 2015 diperkirakan jumlah petani yang akan terlibat mencapai 668.197 petani. Sejalan dengan konversi karbohidrat gandum ke ubi kayu pada tahun 2015 yang memerlukan total keseluruhan ubi kayu sebanyak 23.5 juta ton per tahun, maka dibutuhkan sebanyak 392 unit pengolahan agroindustri ubi kayu menjadi tapioka dengan kapasitas 200 tonhari 60.000 tontahun dengan asumsi 300 hari kerja.