Perkembangan Industri Tepung Terigu

halaman ini sengaja dikosongkan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tren Penyediaan Karbohidrat Dari Ubi Kayu

Analisis ini dilakukan untuk melihat sejauh mana tren pertumbuhan produksi ubi kayu. Metode peramalan yang digunakan adalah Double Exponential Smoothing DES. Metode ini dipilih karena lebih tepat untuk meramalkan data yang mengalami trend kenaikan yang teratur Krajewski et al. 2010. Impot Gandum TonTahun Kebutuhan Ubi Kayu Total Ton Tahun Kebutuhan Ubi Kayu Pengganti Gandum Ton Tahun Randemen Karbohidrat Gandum Randemen Karbohidrat Ubi Kayu Kebutuhan Ubi Kayu BUKAN pengganti Gandum Produktifitas Lahan Kapasitas Pabrik Tapioka Luas Lahan yang Diperlukan Jumlah Pabrik Tapioka Jumlah Petani Hektar Lahan Petani Gambar 4.1 Metode perhitungan kebutuhan ubi kayu, jumlah petani dan pabrik tapioka yang diperlukan Metode perhitungan kebutuhan produksi ubi kayu, jumlah petani yang terlibat dan pabrik tapioka yang diperlukan untuk memproduksi ubi kayu yang diperlukan pada tahun 2015 ditunjukkan pada Gambar 4.1. Kebutuhan ubi kayu sebagai penyedia karbohidrat di Indonesia memakai impor gandum sebagai contoh acuan perhitungan. Hasil perkiraan kebutuhan ubi kayu ini tidak dimaksudkan untuk mengganti gandum, tetapi untuk memberikan alternatif sumber karbohidrat yang potensial yang banyak tersedia di Indonesia. Dengan tersedianya data ini diharapkan dapat berkembang berbagai makanan yang bersumber dari ubi kayu.

4.1.1 Volume Impor Gandum

Pemakaian terigu terus meningkat yang pada gilirannya meningkatkan impor gandum. Volume impor gandum Indonesia Tahun 2003 – 2008 terus mengalami peningkatan seperti dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dengan menggunakan metode Double Exponential Smooting, dilakukan peramalan impor gandum selama 5 tahun ke depan. Dengan memakai masing-masing smoothing constant alpha sebesar 0.8 dan beta 0.8 didapat MSE dan MAPE terkecil yaitu sebesar 13.339.340.791 untuk MSE dan 2.04 untuk MAPE Lampiran 2. Impor gandum Indonesia selama 5 tahun ke depan disajikan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.2. Pada tahun 2015 diperkirakan impor gandum Indonesia mencapai 5.882.711 ton . Tabel 4.1 Volume Impor Gandum Tahun 2003-2008 dan Peramalannya Tahun 2009-2015 Sumber : Badan Pusat Statistik BPS 2009 Gambar 4.2 Grafik Forecasting Volume Impor Gandum Tahun 2009-2015

4.1.2 Volume Substitusi Karbohidrat Gandum ke Ubi Kayu

Kandungan karbohidrat pada gandum sebesar 77 dari berat bersihnya, sedangkan karbohidrat ubi kayu sebesar 35 . Untuk menghitung jumlah ubi kayu yang diperlukan untuk mensubtitisi gandum adalah dengan mengalikan jumlah gandum dengan 0,77 dan kemudian dibagi dengan 0,35. Berdasarkan data impor gandum Indonesia, dengan melakukan konversi dapat dihitung penyedian kebutuhan karbohidrat dari ubi kayu. Peramalan lima tahun ke depan penyediaan kebutuhan karbohidrat dari ubi kayu menggantikan gandum dapat dilihat pada Tabel 4.2. Hasil peramalan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 diperlukan lebih dari 12,9 juta ton ubi kayu untuk mensubsitusi karbohidrat bersumber dari gandum. 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Forecast Gandum Data Forecast Tabel 4.2 Substitusi Karbohidrat Gandum ke Ubi Kayu Tahun 2009-2015 Tahun Volume Impor Gandum Ton Substitusi Karbohidrat Gandum ke Ubi Kayu Ton 2009 5.039.912 11.087.806 2010 5.180.379 11.396.834 2011 5.320.845 11.705.859 2012 5.461.311 12.014.884 2013 5.601.778 12.323.912 2014 5.742.244 12.632.937 2015 5.882.711 12.941.964 Sumber : Badan Pusat Statistik BPS 2009

4.1.3 Volume Produksi Ubi Kayu Indonesia

Kebutuhan ubi kayu di Indonesia setiap tahun terus meningkat. Data historis volume produksi ubi kayu Indonesia di-forecast menggunakan metode Double Exponential Smoothing with Trend DEST, dengan smoothing constant alpha sebesar 0.2 dan beta 0.2 didapat MSE dan MAPE terkecil yaitu nilai MSE sebesar 348.171.330.902 dan MAPE sebesar 2.54 Lampiran 3. Hasil peramalan selama lima tahun ke depan menunjukkan peningkatan produksi ubi kayu yang cukup signifikan, dimana produksi ubi kayu mencapai 27.218.952 ton pada tahun 2015. Peramalan produksi ubi kayu Indonesia tahun 2010 – 2015 disajikan pada Tabel 4.3, sedangkan grafiknya disajikan pada Gambar 4.3.