Keterkaitan Tema dengan Judul Proyek Penerapan Tema dalam Rancangan

61 warming. Kemunculan isu yang dimaksud menjadi alarm untuk memunculkan berbagai gerakan green arsitektur dan desain-desain yang dianggap tanggap terhadap lingkungan. Desain-desain yang tanggap terhadap lingkungan diharapkan dapat mengurangi dampak-dampak negative terhadap lingkungan sekitarnya bahkan di seluruh dunia, selain itu dengan desain seperti juga diharapkan untuk membantu menghemat biaya operasional dan maintenance. Pembangunan seperti inilah yang diharapkan menjadi sebagai wujud pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini dan tidak mengesampingkan generasi yang akan datang. Olah karena itu, dalam proyek “Pusat bimbingan belajar Ganesha Operation Medan” dipilih tema green arsitektur, karena berhubung proyek ini berfungsi sebagai sarana pembelajaran maka diharapkan bangunan ini nantinya akan mampu membantu mengajak dan membimbing masyarakat untuk ikut serta menciptakan lingkungan yang ramah dengan sekitarnya serta menghemat penggunaan energi.

3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul Proyek

Pada proyek bimbingan belajar ini digunakan tema green arsitektur karena pada zaman sekarang, hampir di seluruh dunia telah beredar masalah tentang cara penanganan lingkungan hidup yang telah tercemar. Hal ini dapat disimpulkan melalui isu-isu pemanasan global global warming yang telah beredar. Isu ini merupakan salah satu masalah yang cukup serius bila tidak ditanggulangi dengan penyelesaian yang cermat. Faktor-faktor yang dapat merusak lingkungan hidup sangat banyak dan umumnya merupakan akibat dari kelalaian manusia di bumi ini. Sehingga dengan penerapan green arsitektur di dalam bangunan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi penyelesaian isu global warming. Selain itu, bila kita tinjau secara detail dimana fungsi dari proyek yang akan dirancang ini memiliki fungsi sebagai tempat pembelajaran, maka penerapan tema Green Arsitektur adalah sebuah pilihan yang tepat, karena dengan adanya tema seperti ini maka siswa yang datang ke lokasi proyek juga akan mendapat bimbingan dan pendidikan seperti :  Menjaga dan melestarikan lingkungan 62  Menghemat penggunaan energi, dengan mencari atau memikirkan sumber enegi lainya sehingga hal ini secara tidak langsung juga telah melatih cara berpikir dan daya kreatifitas sang siswa  Termotivasi untuk turut menjaga alam  Meningkatkan semangat belajar dan bekerja melalui lingkungan yang sehat dan alam

3.5 Penerapan Tema dalam Rancangan

Strategi yang digunakan dalam menerapkan konsep green building pada desain bangunan yaitu sebagai berikut :  Pemanfaatan material yang berkelanjutan  Keterkaitan dengan ekologi lokal  Keterkaitan antara transit dengan tempat tinggal, bekerja dan rekreasi  Efisiensi penggunaan air  Mengedepankan kondisi lokal, baik secara fisik amupun sosial  Pendidikan sustainability melalui desain  Memperkuat keterkaitan dengan alam  Pemakaian kembali renovasi bangunan ketahanan bangunan melalui layout yang fleksibel Penerapan tema green architecture pada bangunan proyek yang akan dirancang dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut :  Mewujudkan suatu kawasan dengan perbandingan antara luas lahan hijau dengan lahan terbuka Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06PRTM2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan dijelaskan bahwa perbandingan antara lahan hijau dengan lahan terbangun adalah 40 : 60. Hal tersebut tercantum dalam KDH Koefisien Daerah Hijau yaitu angka persentase perbandingan antar luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung diperuntukkan bagi pertamanan penghijauan dan luas tanah perpetakan daerah yang dikuasai. Dengan perencanaan sedemikian, diharapkan kualitas udara dan lingkungan yang tercipta akan asri dan sehat bagi pengguna bangunan. Selain itu, jumlah air yang kembali ke tanah akan lebih banyak. 63  Mengembangkan tata vegetasi yang baik Tata vegetasi suatu kawasan juga sangat mempengaruhi kondisi lingkungan bangunan yang terdapat pada kawasan tersebut. Dengan adanya tata vegetasi yang baik diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro dan mengurangi polusi udara terutama pada bangunan tempat manusia beraktivitas. Selain itu, dengan adanya tata vegetasi yang baik dapat mengurangi emisi gas karbondioksida yang akan mengurangi dampak pemanasan global.  Mengembangkan bangunan hijau green building Dalam konsep Green Building terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :  Terintegrasi dengan alam  Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang  Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik maupun sosial  Memenuhi kriteria LEED Leadership in Energy and Environmental Design  Menyelamatkan energi sekaligus memenuhi kebutuhan  Melakukan proses recycle and reuse air dan limbah Untuk mewujudkan konsep green architecture perlu dilakukan proses pendaur-ulangan dan pemanfaatan kembali melalui proses water treatment dan di pakai kembali sehingga kita tidak perlu menggunakan air bersih dalam jumlah yang banyak. Begitu juga dengan limbah. Air limbah hasil buangan bangunan harus dapat ditreatment kembali dan dipakai untuk keperluan taman. Selain itu, juga bisa dilakukan sistem penampungan air hujan yang kemudian akan digunakan untuk keperluan lanskap.  Menggunakan atap hijau roof-garden atau green roof Gambar 3.1. Green roof 64 Green Roof adalah atap bangunan yang ditanami oleh vegetasi atau media tanaman, dapat berupa taman, tempat rekreasi, ataupun kegiatan lainnya. Green Roof membantu mengoptimalkan suhu udara sekitar bangunan den mengurangi nilai suhu yang akan masuk ke dalam bangunan. Selain itu green roof juga dapat menjadi media untuk mengembalikan air ke dalam tanah.  Pencahayaan alami dengan menyediakan skylight, bukaan besar pada dinding Gambar 3.3. Skylight dan bukaan pada dinding Gambar 3.2. Detail green roof 65  Pengudaraan alami Pengudaraan alami umumnya dilakukan dengan pembuatan bukaan yang cukup besar sehingga udara panas hanya melewati ruangan dan langsung keluar sedangkan udara dingin dapat bertahan di dalam ruangan sehingga ruangan tetap terasa sejuk. Ada beberapa sistem ventilasi yang dapat membantu penerapan pengudaraan alami sepeti sistem :  Ventilasi satu sisi Pada sistem ventilasi satu sisi jendela hanya terdapat pada satu sisi dinding ruangan. Dengan sistem seperti ini udara dingin akan masuk dan udara panas akan keluar dari jendela yang sama. Jenis ventilasi seperti ini yang paling sering diterapkan, tetapi sistem ini hanya berguna dalam ruangan tertentu.  Ventilasi satu sisi dengan dua bagian bukaan Sistem ventilasi ini lebih efisien dibandingkan dengan sistem ventilasi satu sisi.  Ventilasi silang Untuk sistem ventilasi silang, jendela umumnya akan dibuat terbuka pada dua sisi dinding yang saling berhadapan.  Water recycle Gambar 3.4. Ventilasi silang 66 Sumber air yang berasal dari air hujan dapat ditampung untuk didaur ulang dan digunakan kembali untuk keperluan penyiraman tanaman, mencuci, penyiraman kamar mandi, kolam hias dan lainnya. Dengan penerapan seperti ini secar tidak langsung akan ,membantu penghematan penggunaan air bersih.  Menggunakan teknologi photovoltaic ataupun power plastic Gambar 3.5. Rain water recycle Gambar 3.6. Photovoltaic 67  Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan Material yang akan digunakan untuk pembangunan proyek ini adalah material yang ramah lingkungan. Dimana material yang termasuk material ramah lingkungan adalah material yang tahan lama dan material yang dapat didaur ulang; material yang dapat memberikan efek positif terhadap lingkungannya. Berikut ini adalah contoh bahan dan material yang termasuk dalam material green :  Melakukan penanganan limah bangunan secara efektif Menggunakan atau mengalihkan kembali air limbah sebelum memasuki saluran limbah sentral akan meminimalisir beban sari utilitas pengolahan Gambar 3.7. Power plastic Gambar 3.8. Bahan dan material green 68 limbah sentral. Sebagai fungsi tambahan, limbah padat yang dihasilkan dapat digunakan langsung pada site sebagai sumber irigasi yang mengandung nutrisi yang berharga pada tumbuhan atau sebagai bagian dari fitur desain di dalam tapak yang menarik. Air yang dialihkan dari saluran limbah, baik graywater maupun blackwater, yang memerlukan penanganan langsung yang berbeda. Graywater adalah air limbah yang dihasilkan dari penggunaan indoor seperti air cucian, shower dan sink; dan dapat digunakan kembali untuk penyiraman toilet atau irigasi untuk membantu meminimalkan beban sistem pengolahan limbah dan mengurangi total konsumsi air. Untuk memanfaatkan graywater, sistem pemipaan ganda harus diinstal untuk memisahkannya dengan blackwater, yang merupakan air limbah yang dihasilkan dari penyiraman toilet. Blackwater dapat diolah di tempat melalui sistem konvensional ataupun alternatif.  Menggunakan perabot dalam bangunan yang hemat energi Seiring teknologi yang berkembang, pada saat ini banyak perabot bangunan yang menggunakan konsep eco-friendly, dimana konsep ini adalah meminimalkan penggunaan, bahan dan material perabot terhadap lingkungan. Hal ini berarti bahwa perabot eco – friendly cocok digunakan untuk bangunan dengan tema green architecture. Gambar 3.9. Graywater Recycle 69

3.6 Studi Banding Tema Sejenis III.6.1. SINO Italian Ecological and Energy Efficient Building SIEBB

Dokumen yang terkait

Hubungan Pelayanan Jasa Bimbingan Belajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa (Studi kasus terhadap siswa kelas 3 SMA bimbingan belajar Ganesha Operation (GO) Medan)

8 125 101

Analisis Aplikasi Evaluasi Belajar Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation

0 5 1

Laporan Kerja Praktek Lapangan Pada Divisi Teknologi Dan Informasi Bimbingan Belajar Ganesha Operation

10 50 67

PERSONAL SELLING SEBAGAI STRATEGI PROMOSI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA KLATEN TAHUN 2013

0 5 106

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN SISWA DALAM MEMILIH BIMBINGAN BELAJAR DI GANESHA Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Memilih Bimbingan Belajar Di Ganesha Operation Surakarta.

0 1 11

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Memilih Bimbingan Belajar Di Ganesha Operation Surakarta.

0 1 8

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Memilih Bimbingan Belajar Di Ganesha Operation Surakarta.

1 3 27

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN BELAJAR DI GANESHA OPERATION MEDAN (STUDI KASUS PESERTA DIDIK SMA GANESHA OPERATION UNIT HAYAM HURUK MEDAN).

0 6 25

Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty pada Bimbingan Belajar Ganesha Operation Bandung.

1 6 18

PERILAKU KELUHAN DAN PEMULIHAN PELAYANAN JASA (SERVICE RECOVERY ) PADA PELANGGAN SUATU STUDI PADA BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION DI BENGKULU

0 69 52