telah disusun oleh peneliti. Pada akhir pembelajaran kedua dan keempat juga diberikan kuis yang harus dikerjakan secara individu untuk melihat kemampuan siswa dalam
memahami materi yang telah dipelajari. Setelah peneliti dan siswa selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk
pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar, peneliti mengadakan tes hasil belajar untuk melihat hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika berbasis masalah
diadakan.
I. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen. Berikut ini uji coba yang dilakukan peneliti untuk melihat kevalidan instrumen-
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Validitas RPP, LKS, dan Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
RPP dan LKS diuji kesahihannya dengan penilaian pakar expert judgment, yaitu oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika. Lembar
pengamatan aktivitas siswa juga diuji kesahihannya dengan menguji setiap item dengan teknik penilaian pakar expert judgment.
2. Validitas Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar Ujicoba soal pada prinsipnya adalah upaya untuk mendapatkan informasi
empirik mengenai seberapa besar sebuah soal dapat mengukur apa yang hendak diukur. Informasi empirik tersebut pada umumnya menyangkut segala hal yang
dapat mempengaruhi validitas soal seperti aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat
kesukaran soal, pola jawaban khusus pada pilihan ganda, tingkat daya pembeda soal, pengaruh budaya, dan sebagainya Suwandi, 2010.
Tes kemampuan awal dan tes hasil belajar perlu diuji validitasnya. Jenis validitas yang hendak diperiksa untuk tes hasil kemampuan awal adalah validitas isi,
sedangkan tes hasil belajar adalah validitas isi dan validitas butir item. Validitas instrumen dengan validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana item-item
dalam tes mencakup seluruh kawasan isi objek yang hendak diukur. Selanjutnya, pengujian validitas isi ini dilakukan melalui professional judgment di mana proses
penilaian dilakukan oleh orang yang dianggap ahli yaitu dosen pembimbing. Tujuan dari pengujian validitas isi tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah item-item
tersebut benar-benar mewakili seluruh aspek yang hendak diukur Azwar, 2009. Validitas instrumen dengan validitas butir item dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi product-moment dari Pearson. Rumus korelasi product-moment dari Pearson adalah sebagai berikut:
= ∑
− ∑ ∑ {
∑ − ∑ }{ ∑
− ∑ } Di mana:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
N = Besarnya sampel X = Skor masing-masing subjek pada satu butir item tertentu
Y = Skor total masing-masing subjek pada semua butir item pada instrumen Apabila nilai
≥ maka korelasi antara item soal dengan skor total soal
tersebut valid, tetapi apabila nilai maka korelasi antara item soal
dengan skor total tersebut tidak valid. Interpretasi dari koefisien korelasi dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3.3 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi
Interpretasi
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah Arikunto, 1988:71
3. Reliabilitas Tes Hasil Belajar Reliabilitas keajegan, konsistensi, kestabilan pada dasarnya menunjukkan
pada konsep sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 1999. Tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan dengan suatu angka yang
disebut koefisien reliabilitas. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes hasil belajar siswa digunakan
rumus Alpha Cronbrach untuk jenis data intervalessay. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut.
= − 1
1 − ∑
Keterangan: = koefisien reliabilitas yang dicari
k = banyaknya item dalam instrumen
∑ = jumlah variansi tiap-tiap item soal
= variansi total
Variansi tiap-tiap item soal diperoleh dengan rumus berikut.
= ∑
− ∑
Keterangan: = variansi tiap-tiap item soal
= skor pada item soal N
= banyak siswa yang mengikuti tes Kriteria koefisien reliabilitas alat ukur yang digunakan yaitu sebagai
berikut.
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Koefisien Reliabilitas Besarnya nilai r
Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah
Arikunto, 2006:276
J. Teknik Analisis Data