2.5.2 Tujuan Iklan
Tujuan periklanan mengacu pada keputusan perusahaan tentang penetapan sasaran pasar, penentuan posisi pasar dan marketing mix Durianto, dkk, 2003:3.
Tujuan periklanan yaitu: 1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek dibenak konsumen creat
awareness. Brand awareness disadarinya adanya suatu produk baru yang belum diketahui sebelumnya yang tinggi merupakan kunci pembuka untuk
tercapainya brand equity image produk yang kuat. Pemasar seharusnya menyadari bahwa tanpa brand awareness yang tinggi, sulit untuk
mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. 2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan
manfaat suatu merek communicate information about attributes dan benefits.
3. Mengembangkan atau mengubah citra sebuah merek develop or change an image. Sebuah merek mengalami delusi penurunan image produk
sehingga perlu diperbaiki citranya. Yang dapat dilakukan adalah melalui media iklan.
4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi associate a brand with feeling and emotions. Tujuannya agar ada hubungan emosi
antara konsumen dan suatu merek. 5. Mengendapkan membentuk perilaku. Perilaku konsumen dapat dibentuk
lewat iklan. Contohnya, yang dilakukan rokok Pall Mall yang sempat
Universitas sumatera utara
berhasil menciptakan suatu perilaku sehingga terbentuk gaya hidup dimalam hari dengan slogan “Light Up The Night”.
6. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan market power perusahaan. Iklan sangat power full dalam meningkatkan
posisi suatu merek di pasaran. Tetapi iklan bukan “everything”, karena keberhasilan suatu merek di pasaran tidak hanya tergantung pada iklannya.
7. Menarik calon konsumen menjadi “konsumen yang loyal” dalam jangka waktu tertentu.
8. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang Durianto, 2003:11.
2.5.3 Iklan yang Efektif
Iklan yang menyatakan bahwa suatu produk istimewa dibandingkan sejenis lainnya yang beredar dipasaran, maka akan menarik segolongan konsumen untuk
tidak menggunakan produk lain yang dihasilkan perusahaan pesaing. Bila kualitas produk yang dipromosikan melalui iklan ternyata lebih buruk setelah produk
tersebut dikonsumsi oleh pemakai karena pengaruh iklan, maka iklan itu akan merugikan konsumen. Bila kampanye iklan suatu produk sangat berhasil maka
konsumen akan digiring untuk mengkonsumsi produk tersebut dan mengurangi permintannya terhadap produk pesaing. Iklan yang disampaikan sebaiknya dibuat
sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan mudah dimengerti masyarakat dan mengandung informasi yang benar. Dengan demikian harga yang dibayarkan
oleh konsumen untuk suatu produk seimbang dengan kualitas yang sebenarnya.
Universitas sumatera utara
Komunikasi efektif agar mampu mencapai sasaran, terdapat 3 hal yang harus diperhatikan yaitu pengaruh iklan terhadap perubahan perilaku pembelian,
proses komunikasi dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi perilaku serta target audiensinya Zuraida, dkk, 2001:3. Karena itu menurut Purwanto
2002:4 para komunikator sebaiknya mengetahui bagaimana menempatkan kata yang mampu membentuk suatu arti atau makna bagaimana mengubah situasi
menjadi lebih menarik dan menyenangkan, bagaimana mengajak peserta untuk berperan aktif dalam diskusi, bagaimana menyisip humor yang mampu
menghidupkan suasana, dan bagaimana memilih media komunikasi secara tepat.
2.6 Perilaku Konsumen