ganda antara lain adalah butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan
untuk mengukur
segala level
tujuan pembelajaran, karakteristik butir soal pilihan ganda hanya
menuntut waktu mengerjakan sangat minimal, penskoran dapat dilakukan secara objektif, butir soal disusun untuk
membedakan berbagai tingkat kebenaran, dan tingkat kesukaran butir soal dapat diatur. Sedangkan kekurangan
dari tes pilihan ganda adalah penyusunan soal relatif lebih sulit dan memberi peluang untuk menerka jawaban.
3. Kontruksi Tes Hasil Belajar
a. Validitas
Standart dalam Mardapi, 2008: 16 mengungkapkan bahwa validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap
penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Oleh karena itu validitas merupakan fundamen paling dasar dalam
mengembangkan dan mengevaluasi suatu tes. Menurut Cronbach dalam Waridjan 1991: 343 validitas atau penyahihan
merupakan proses pengujian skor tes hasil belajar dibandingkan dengan beberapa hasil observasi lain sebagai kriteria. Azwar
2009: 5 memaparkan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sugiyono 2011: 168 mengungkapkan bahwa instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
validitas merupakan ketepatan atau kecermatan alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Kusaeri 2014: 54-57 menjelaskan bahwa terdapat beberapa macam validitas, yaitu:
1. Validitas terkait Isi Content-Related Validity
Validitas ini berkaitan dengan derajat kemampuan tes mengukur cakupan substansi yang diukur. Dua aspek
penting, yaitu valid isi dan valid teknik sampling. Valid isi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan apakah butir-butir
penilaian menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur. Valid teknik sampling umumnya berkaitan
dengan bagaimanakah baiknya suatu instrumen penilaian mempresentasikan cakupan aspek yang dinilai. Azwar
2014: 42 mengatakan bahwa validitas isi merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh
panel yang berkompeten atau melalui expert judgment. 2.
Validitas Terkait Kriteria Criterion-Related Validity Validitas terkait kriteria dapat dimaknai sebagai
kemampuan instrumen penilaian memprediksi kemampuan anak di masa mendatang. Caranya, hasil tersebut
dibandingkan dengan alat ukur yang lain. 3.
Validitas Terkait Kontruk Construct-Related Validity Validitas ini terkait dengan kemampuan instrumen
penilaian mengukur cakupan materiaspek yang diukur. Konstruk merupakan sifat psikologis yang diasumsikan ada,
diperlukan untuk menjelaskan beberapa aspek tingkah laku. Penalaran matematika merupakan sebuah konstruk.
Demikian pula intelegensi, kreativitas, kemampuan membaca, dan karakteristik kepribadian seperti kejujuran
dan kecemasan merupakan sebuah konstruk. Dikatakan konstruk karena semuanya merupakan konstruksi teoritik
yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Reliabilitas