Berdasarkan dua teori di atas dapat disimpulkan bahwa kaidah penulisan tes tipe pilihan ganda yaitu 1 pokok soal
harus sesuai dengan indikator, 2 pilihan jawaban homogen dan logis, 3 setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar, 4
rumusan pokok soal tidak berlebihan, 5 pokok soal tidak mengandung pernyataan ke arah jawaban benar, 6 pokok soal
tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda, 7 panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama, 8 menggunakan
tiga atau lebih alternatif pilihan jawaban, 9 jawaban tidak mengandung “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “ semua
pilihan di atas benar”, 10 jawaban berbentuk angka dan waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka, 11 butir soal
tidak tergantung pada jawaban sebelumnya, 12 pokok soal tidak menggunakan ungkapan, 13 rumusan soal menggunakan
bahasa yang sesuai kaidah Bahasa Indonesia.
c. Kelebihan dan Kelemahan Tes Tipe Pilihan Ganda
Kelebihan dan kelemahan tes tipe pilihan ganda menurut Widoyoko 2016: 74-77 yaitu :
1. Kelebihan Tes Tipe Pilihan Ganda
a. Butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur segala level tujuan pembelajaran, mulai dari yang paling sederhana sampai dengan level yang paling
kompleks, kecuali tujuan yang berupa kemampuan mendemonstrasikan sesuatu secara ekspresif.
b. Karakteristik butir soal pilihan ganda hanya menuntut
waktu mengerjakan sangat minimal, maka setiap perangkat tes yang menggunakan butir soal pilihan
ganda sebagai alat ukur dapat menggunakan jumlah butir soal yang relatif banyak dan karena itu penarikan sampel
pokok bahasan yang akan diujikan dapat lebih luas. Jadi setiap perangkat tes dapat mencakup hampir seluruh
cakupan mata pelajaran. c.
Penskoran hasil tes dapat dilakukan secara objektif. Dengan demikian maka tidak ada unsur subjektivitas
pemeriksa masuk ke dalam skor hasil ujian. Bahkan karena sifatnya maka penskoran dapat dilakukan oleh
mesin. Karena itu maka dapat dikerjakan dalam waktu yang sangat singkat.
d. Tipe butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga
menuntut kemampuan peserta tes untuk membedakan berbagai tingkatan kebenaran sekaligus.
e. Jumlah pilihan yang disediakan melebihi dua. Karena itu
akan dapat mengurangi keinginan peserta tes untuk menebak. Biasanya keinginan menjadi lebih besar bila
probabilitas untuk benar makin besar. Jadi bila pilihan lebih dari dua, maka probabilitas untuk benar
tebakannya akan kurang dari 50. Tentu hal ini tidak berlaku bagi peserta tes yang memang ingin menebak.
f. Tipe butir soal pilihan ganda memungkinkan dilakukan
analisis butir soal secara baik. Butir-butir dapat disusun dengan dilakukan uji coba terlebih dahulu. Bila dalam
uji coba butir soal tersebut ternyata ada kelemahan setelah dianalisis maka dapat dilakukan perbaikan.
g. Tingkat kesukaran butir soal dapat diatur, dengan hanya
mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban. Makin homogen alternatif jawaban, maka makin tinggi
tingkat kesukarannya, dan sebaliknya makin kurang homogenitas alternatif jawaban, maka akan semakin
rendah tingkat kesukaran butir soal. h.
Informasi yang diberikan lebih kaya. Butir soal ini dapat memberikan informasi tentang peserta tes lebih banyak
kepada guru, terutama bila butir soal itu memiliki homogenitas yang tinggi. Setiap pilihan peserta terhadap
alternatif jawaban merupakan suatu informasi tersendiri tentang penguasaan kognitif peserta tes dalam bidang
yang diujikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kelemahan Tes Tipe Pilihan Ganda
a. Relatif lebih sulit dalam penyusunan butir soal. Kesulitan
menyusun butir soal tipe pilihan ganda ini terutama untuk menemukan akternatif jawaban yang homogen.
b. Ada kecenderungan bahwa penyusun tes menyusun butir
soal tipe ini dengan hanya menguji dan mengukur aspek ingatan, atau aspek yang paling rendah dalam ranah
kognitif. Bukan berarti bahwa aspek kognitif tidak penting dalam hasil belajar. Tetapi bila sebagian besar
butir soal itu hanya menguji satu aspek kognitif, maka perangkat tes tidak terlalu berarti sebagai alat pengukur
keberhasilan belajar secara menyeluruh. c.
Adanya pengaruh kebiasaan peserta tes terhadap tes bentuk pilihan ganda testwise terhadap hasil tes peserta.
Jadi makin terbiasa seseorang dengan bentuk tes tipe pilihan ganda makin besar kemungkinan ia akan
memperoleh skor yang lebih tinggi. Kenaikan skor karena testwise ini sungguhpun cukup berarti tetapi tidak
akan sampai mengganggu interpretasi hasil individual, asalkan korektor menyadari adanya pengaruh tersebut.
Menurut Sukardi 2008: 125 dalam evaluasi pembelajaran, item tes pilihan ganda mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan. 1.
Kelebihan Tes Pilihan Ganda a.
Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa.
Karakter yang baik tersebut yaitu lebih fleksibel dalam implementasi evaluasi dan efektif untuk
mengukur tercapai tidaknya tujuan belajar mengajar. b.
Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir seluruh bahan
pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas. c.
Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak
dievaluasi. d.
Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif, dan psikomotor
siswa. e.
Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah, jawaban siswa dapat
dikoreksi dengan lebih mudah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan
ganda dapat dikoreksi bersama, baik oleh guru maupun siswa dengan situasi yang lebih kondusif.
g. Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah
antara lembar soal dan lembar jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang.
2. Kelemahan Tes Pilihan Ganda
a. Konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta
membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dengan penyusun item tes bentuk objektif lainnya.
b. Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan
ganda untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, misalnya satu
semester atau satu kuartal. c.
Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil
pembelajaran. d.
Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban.
Berdasarkan penjelasan ahli diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tes soal pilihan ganda mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Kelebihan tes pilihan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ganda antara lain adalah butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan
untuk mengukur
segala level
tujuan pembelajaran, karakteristik butir soal pilihan ganda hanya
menuntut waktu mengerjakan sangat minimal, penskoran dapat dilakukan secara objektif, butir soal disusun untuk
membedakan berbagai tingkat kebenaran, dan tingkat kesukaran butir soal dapat diatur. Sedangkan kekurangan
dari tes pilihan ganda adalah penyusunan soal relatif lebih sulit dan memberi peluang untuk menerka jawaban.
3. Kontruksi Tes Hasil Belajar