H. Metode Analisis Data
1. Sikap Siswa Terhadap Matematika
Data skor sikap siswa diperoleh dari kuisioner yang dibagikan kepada siswa. Berdasarkan kategori-kategori berikut ini sangat setuju
ST, setuju S, tidak setuju ST, dan sangat tidak setuju STS. Berdasarkan ketentuan di atas maka dapat dikelompokan dengan kriteria
sebagai berikut: Skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 96 dan skor terendah siswa
adalah 24. Sikap siswa akan dikelompokkan dalam beberapa tingkatan sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Sikap Siswa
Interval Kriteria
76 – 100
SangatPositif 51
– 75 Positif
26 – 50
Negatif – 25
Sangat Negatif Riduwan, 2007
Dari tabel di atas, dapat diartikan kriteria sikap siswa sebagai berikut : a.
Siswa yang memiliki skor pada interval 76 - 100, berarti siswa memiliki sikap yang sangat positif terhadap pembelajaran
matematika. b.
Siswa yang memiliki skor pada interval 51 - 75, berarti siswa memiliki sikap yang positif terhadap pembelajaran matematika.
c. Siswa yang memiliki skor pada interval 26 - 50, berarti siswa
memiliki sikap yang negatif terhadap pembelajaran matematika.
d. Siswa yang memiliki skor pada interval 0 - 25, berarti siswa
memiliki sikap yang sangat negatif terhadap pembelajaran matematika.
Untuk mencari persentase setiap siswa digunakan rumus sebagai berikut
Untuk mencari persentase stiap indikator digunakan rumus sebagai berikut
JS : jumlah siswa
Skor maks : skor maksimum yang diperoleh siswa
Skor maksimum diperoleh dari jumlah pertanyaan x skor tertinggi per item petanyaan, karena jumlah pertanyaan 30 dan skor tertinggi
per item pertnyaan 4, maka 30 x 4 = 120. Jadi skor maksimum adalah 120.
2. Hasil Belajar Siswa
Soal pre test dan post test terdiri dari 5 soal. Skor untuk masing- masing soal yang benar adalah 10, pemberian skor ditentukan oleh
jawaban siswa yaitu sempurna tidaknya jawaban siswa.
Hasil belajar siswa juga dianalisis bertujuan untuk melihat tingkat ketuntasan siswa. Tingkat ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah atau
sesuai dengan KKM yaitu ≥ 64. Untuk melihat persentase ketuntasan
maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan: K
: persentase ketuntasan ST
: jumlah siswa yang tuntas N
: jumlah siswa keseluruhan Selain dengan melihat persentase ketuntasan hasil belajar, hasil
belajar siswa juga dianalisi dengan membuat kriteria klsifikasi untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa melalui teskuis. Kriteria
klasifikasi teskuis ini disusun berdasarkan dengan penilaian acuan patokan dengan rentang 0
– 100 yang berlaku di sekolahan pada mata pelajaram matematika. Sehingga diperoleh kriteria hasil belajar sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Hasil Belajar pada setiap Penilaian
Kriteria Prestasi Interval Nilai
Sangat Baik 90
– 100 Baik
76 – 89
Cukup 64
– 75 Kurang
55 – 63
Sangat Kurang ≤ 54
sumber: SMP PL Gantiwarno
Dari tabel di atas, dapat diartikan kriteria sikap siswa sebagai berikut : a.
Siswa yang memiliki skor pada interval 90 - 100, berarti siswa memiliki kriteria prestasi yang sangat baik dalam memahami materi
pelajaran matematika. b.
Siswa yang memiliki skor pada interval 79 - 89 , berarti siswa
memiliki kriteria yang baik dalam memahami materi pelajaran matematika.
c. Siswa yang memiliki skor pada interval 64 - 78, berarti siswa
memiliki kriteria yang cukup dalam memahami materi pelajaran matematika.
d. Siswa yang memiliki skor pada interval 55 - 63, berarti siswa
memiliki kriteria yang kurang dalam memahami materi pelajaran matematika.
e. Siswa yang memiliki skor pada interval ≤ 54, berarti siswa memiliki
kriteria yang sangat kurang dalam memahami materi pelajaran matematika.
J. Penjadwalan Kegiatan