Fungsi Motivasi dalam Belajar

dalam belajar, dibandingkan dengan kelas yang tidak kondusif dan tidak mendukung untuk proses belajar. e. Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa Upaya guru dalam membelajarkan siswa turut berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Guru yang tinggi gairahnya dalam mengajar akan menjadikan siswa juga bergairah dalam belajar. Guru yang bersunggh-sungguh dalam mengajar, menjadikan tingginya motivasi siswa dalam belajar. Mengacu pada pendapat para ahli terkait dengan beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, kemudian penulis memberikan gambaran terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu: a. Umur b. Kondisi siswa c. Kondisi lingkungan belajar d. Kemampuan dan kekuatan intelegensi siswa e. Cita-cita, dan f. Upaya guru membelajarkan siswa Beberapa faktor tersebut berpengaruh pada diri siswa dalam menumbuhkan motivasi untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah motivasi untuk belajar.

6. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dalam melakukan sesuatu pasti dibutuhkan suatu pendorong atau yang disebut dengan motivasi untuk melakukan sesuatu tersebut. Begitu pula dalam belajar, motivasi sangatlah diperlukan. Menurut Sardiman 1986:84 hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pula pelajaran itu, jadi motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivasi berfungsi dalam kegiatan belajar, antara lain adalah sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukkan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan harus sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. d. Pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Sardiman, 1986:84-85 Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat prestasi atau hasil belajarnya Sardiman, 1986:85. Oemar Hamalik 2007:179 mengungkapkan bahwa motivasi sangat penting karena suatu kelompok yang mempunyai motivasi akan lebih berhasil ketimbang kelompok yang tidak mempunyai motivasi belajarnya kurang atau tidak berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi memang berperan penting dalam kegiatan belajar dan pencapaian hasil belajar.

H. Jenis Kelas di SMP N 2 Playen

Kelas VIII di SMP N 2 Playen dikelompokkan menjadi dua jenis kelas, yaitu kelas unggulan dan kelas reguler. Dua kelas merupakan kelas unggulan, yaitu kelas A dan B, sedangkan dua kelas lainnya merupakan kelas reguler yaitu kelas C dan D. Berdasarkan keterangan dari wakil kepala sekolah urusan kurikulum, SMP N 2 Playen menggunakan sistem pengelompokan kelas menjadi kelas unggulan dan kelas reguler sejak dua tahun terakhir ini, yaitu mulai tahun 2009. Acuan yang digunakan SMP N 2 Playen untuk pelaksanaan pengelompokan kelas tersebut berdasarkan musyawarah rapat dinas, dan musyawarah intern SMP N 2 Playen, namun tidak menyimpang dari aturan pemerintah. Proses penyaringan siswa ke dalam kelas-kelas tertentu dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yaitu melalui penyaringan siswa saat pendaftaran masuk SMP N 2 Playen berdasarkan nilai akhir ujian Nasional SD. Siswa yang diterima adalah siswa yang memiliki nilai tertinggi dari seluruh pendaftar, dan jumlahnya terbatas kuota kelas yang disediakan SMP N 2 Playen. Setelah siswa lolos penyaringan berdasarkan nilai hasil ujian nasional SD, langkah berikutnya adalah penyaringan siswa berdasarkan tes potensi akademik yang diukur menggunakan 3 mata pelajaran, yaitu

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA AL WASHLIYAH 1 MEDAN T.A 2012/2013.

1 3 23

PENDAHULUAN Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas VIII A di SMP Negeri 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 7

PENGARUH METODE SAVI DAN METODE INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK ( SMP Muhammadiyah 1 Surakarta ).

0 15 8

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK MELALUI PEMBELAJARAN PEER LESSON DENGAN ALAT PERAGA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak).

0 1 9

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 10

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK (PTK Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo Tahun 2010/ 2011 ).

0 0 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Melalui Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery Learning) pada Siswa Kelas V SD Negeri I Pule Tahun P

0 1 18

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI SMP NEGERI 1 TAWANGMANGU KELAS VII TAHUN AJARAN 2004/2005.

0 1 15

Korelasi antara motivasi belajar Matematika dengan hasil belajar Matematika pada siswa SMP Kanisius Kalasan kelas VII dengan pokok bahasan segiempat tahun 2016.

3 5 209

Analisis kesulitan siswa kelas VIII C dan VIII F SMP Negeri 2 Piyungan dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan kubus dan balok.

0 7 197