deduktif, matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan induktif tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Dalam matematika,
suatu generalisasi, sifat, teori atau dalil itu belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara deduktif.
Pengertian lain matematika juga disampaikan oleh James dan James, mereka mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang,
yaitu aljabar, analisis dan geometri dalam Erman Suherman, 2001:18. Jadi, dari beberapa pengertian matematika yang diungkapkan oleh para
ahli, pengertian matematika dalam penelitian ini adalah ilmu mengenai bilangan-bilangan, logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-
konsep yang berhubungan satu dengan yang lain, dimana matematika terbagi atas tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri yang disusun secara
hirarkis dan penalarannya deduktif.
B. Pengertian Belajar
Banyak orang memberikan definisi mengenai kata “belajar”. Kegiatan belajar memang tidak bisa lepas dari kehidupan. Beberapa pakar memberikan
pengertian belajar menurut pendapat mereka masing-masing. Gagne mengatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman dalam Ratna Wilis, 2006:2.
Hilgard mengatakan bahwa belajar berarti pembentukan atau shaping tingkah laku individual melalui kontak dengan lingkungan dalam Mulyati,
2005:2. Artinya bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang memang diupayakan agar terjadi perubahan pada diri individu.
Mulyati juga memberikan kesimpulan tentang definisi belajar. Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri
atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan Mulyati, 2005:5.
Suyono mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian Suyono, 2011:9.
Jadi dari beberapa definisi belajar menurut para ahli, pengertian belajar dalam penelitian ini adalah pembentukkan tingkah laku melalui kontak dengan
lingkungan untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian yang dilakukan
bukan kerena peristiwa kebetulan dalam rangka mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Telah dikemukakan bahwa belajar merupakan pembentukan tingkah laku melalui kontak dengan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian yang dilakukan bukan kerena peristiwa kebetulan dalam rangka
mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri. Namun, berhasil baik atau tidaknya belajar tersebut tergantung dari bermacam-macam faktor. Faktor
tersebut antara lain adalah faktor-faktor individual yaitu Ngalim Purwanto, 1996:102-103:
1. Kematangan Seseorang akan berhasil dengan baik dalam belajar apabila taraf
pertumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi-potensi jasmaniah atau rohaninya telah matang untuk belajar sesuai kapasitasnya. Jadi
seseorang akan berhasil dalam belajar apabila hal yang mereka pelajari sesuai dengan kematangan dan kapasitas diri seseorang.
2. Kecerdasan Selain kematangan, keberhasilan seseorang dalam belajar juga
ditentukan dari kecerdasannya. Sebagai contoh anak usia 14 tahun ke atas umumnya sudah matang untuk mempelajari ilmu pasti, namun tidak semua
anak tersebut pandai dalam ilmu pasti, mereka mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam menguasai suatu ilmu. Sehingga
berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar juga ditentukan dari kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing individu.
3. Latihan Kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang akan semakin
dikuasai dengan latihan, karena dengan sering latihan maka mereka akan lebih sering mengulangi sesuatu. Sebaliknya, tanpa latihan pengetahuan
yang telah dimiliki seseorang akan menjadi hilang atau berkurang.
Sehingga orang yang lebih banyak melakukan latihan akan lebih berhasil dibandingkan dengan orang yang tidak pernah atau jarang melakukan
latihan. 4. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif. Motif merupakan pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif Instrinsik dapat mendorong
seseorang sehingga akhirnya orang tersebut dapat menguasai pengetahuan tertentu. Seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-
baiknya, jika orang tersebut mengetahui betapa penting hasil yang akan dicapai dari belajarnya itu bagi dirinya.
5. Sifat-sifat Pribadi Seseorang Tiap orang mempunyai sifat kepribadiannya masing-masing. Ada
yang mempunyai sifat keras hati, tekun dalam usaha, malas, dan lain sebagainya. Sifat-sifat tersebut sedikit banyak turut mempengaruhi sampai
manakah hasil belajarnya dapat dicapai.
D. Belajar Matematika