6. Kesimpulan F
hitung
≤ F
tabel
: varians kedua kelompok homogen F
hitung
F
tabel
: varians kedua kelompok tidak homogen
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dilakukan analisis data, data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan kesamaan dua rata-rata. Uji statistik yang digunakan adalah uji- t.
a. Untuk sampel yang homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t
10
t
hitung
=
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
dengan s
gab
= √
dan
dk = 2
2 1
n
n Keterangan :
1
X
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
2
X
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
1
n = jumlah siswa kelompok eksperimen
2
n
= jumlah siswa kelompok kontrol
2 1
S
= varians kelompok eksperimen
2 2
S = varians kelompok kontrol
H diterima jika t
hitung
t
tabel
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
10
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, h.239
b. Untuk sampel yang tidak homogen, maka pengujiannya menggunakan uji-
t’ sebagai berikut:
11
T’ =
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
Kriteria pengujian adalah terima hipotesis H jika:
Dengan: w
1
= w
2
= t
1
= t
2
= , m didapat dari daftar distribusi siswa dengan peluang
dan dk= m. Untuk harga t lainnya H
ditolak. c. Jika dalam uji normalitas diperoleh data kelompok eksperimen
danatau kelompok kontrol tidak berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji non-parametrik. Adapun jenis uji
statistik non-parametrik yang digunakan adalah Uji Mann- Whiteney
Uji “U”. Rumus Uji Mann-Whitney Uji “U” yang digunakan yaitu:
12
U = n
1
n
2
+
2 1
n n
1 1
- R
1
Keterangan: U
: Statistik Uji Mann Whitney n
1,
n
2
: Ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2 R
1
: Jumlah ranking pada sampel dengan ukuran n
1
Untuk sampel berukuran besar n 20, dapat digunakan pendekatan ke distribusi normal dengan bentuk statistik sebagai
berikut:
13
11
Ibid, h. 240-241.
12
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosia. Op.cit h.275.
13
Ibid,
Z
hitung
=
12 1
2
2 1
2 1
2 1
n
n n
n n
n U
Z
hitung
=
u u
U
Kriteria pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: H
diterima jika Z
hitung
≤ Z
tabel
H
1
diterima jika Z
hitung
Z
tabel
G. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai berik
ut:
2 1
1 2
1
: :
H H
Keterangan:
1
= rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen
2
= rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol.
H = rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada
kelompok eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol.
H
1
= rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata pemahaman konsep
matematik siswa pada kelompok kontrol.
Adapun kriteria pengujian yaitu: Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima.
Keterangan: t
hitung
=
̅̅̅ ̅̅̅
√
46
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tentang kemampuan pemahaman konsep pada materi relasi dan fungsi di SMP Daar el Qolam Balaraja Tangerang ini dilakukan terhadap
dua kelas yang menjadi sampel. Pada saat proses pembelajarannya, kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen pada
kelas VIII-1 dengan jumlah siswa 32 orang diberikan pembelajaran menggunakan startegi Active Knowledge Sharing berbagi ilmu pengetahuan,
sedangkan kelas VIII-4 dengan jumlah 31 orang diberikan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran konvensional dalam hal ini menggunakan
strategi ekspositori. Materi pembelajaran yang diajarkan pada kedua kelas adalah materi relasi dan fungsi yang masing-masing diberikan delapan kali
treatment. Pada akhir pembelajaran, kedua kelompok tersebut diberikan posttest berupa tes uraian yang terdiri dari 6 soal yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan pemahaman konsep relasi dan fungsi. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji coba sebanyak 8
soal di kelas IX-2. Setelah dilakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan uji validitas, uji realibilitas, uji taraf kesukaran butir soal dan uji
daya pembeda pada tiap butir soalnya. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ke delapan soal tersebut valid dengan realibilitas 0,82.
Berikut ini akan disajikan hasil posttest pada kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matemtik pada Kelas
Eksperimen
Data hasil posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang dalam pembelajarannya
menggunakan strategi Active Knowledge Sharing berbagi ilmu pengetahuan diperoleh nilai terendah 41 dan nilai tertinggi 88. Untuk lebih jelasnya, data
hasil tes pemahaman konsep matematik kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematik Siswa Kelas Eksperimen No.
Interval Batas
Bawah Batas
Atas Frekuensi
Frekuensi f
i
f Kumulatif
1 41-48
40.5 48.5
4 12.50
4 2
49-56 48.5
56.5 3
9.38 7
3 57-64
56.5 64.5
5 15.63
12 4
65-72 64.5
72.5 7
21.88 19
5 73-80
72.5 80.5
8 25.00
27 6
81-88 80.5
88.5 5
15.63 32
Jumlah 32
100 -
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas eksperimen adalah 66,39.
Adapun banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata kemampuan pemahaman konsep sebanyak 14 orang atau sebesar 43,75
sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata kemampuan pemahaman konsep sebanyak 18 orang atau dengan persentase 56,25. Hal
ini menunjukkan bahwa hampir sebagian besar siswa kelompok eksperimen mendapatkan nilai di atas rata-rata.