71
subjek penelitian, di mana informan diberikan kebebasan untuk menceritakan apa saja tanpa dibatasi oleh pilihan jawaban oleh peneliti. Akan tetapi, diupayakan
untuk tidak menyimpang dari pedoman penelitian yang ada. 2. Pengumpulan data sekunder
Cara kerja yang dilakukan, pertama adalah penelusuran dokumen, di mana adanya pengumpulan berbagai keterangan dan informasi yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti, seperti melalui penelusuran kepustakaan yang berkaitan dengan pelaksanaan Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691 Menkes
Per VIII 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
3.9. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Dengan demikian, analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti
pelaksanaannya mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah meninggalkan lapangan. Pekerjaan menganalisis data
memerlukan pemusatan perhatian, pengerahan tenaga, dan pikiran peneliti Afifuddin, 2009.
Sugiyono 2005 yang mengutip pendapat Spradley, juga mengemukakan bahwa analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berpikir, yang
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan
Universitas Sumatera Utara
72
bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Jadi, analisis adalah untuk mencari suatu pola.
Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut, Sugiyono 2005 menyimpulkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilah mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
dan orang lain. Pada penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis data
kualitatif sesuai dengan konsep Spradley. Menurut Sugiyono 2005 yang mengutip pendapat Miles dan Huberman bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktifitas analisis data
yang dilakukan adalah data reduction, data display dan conslusion drawing verification.
Menurut Afifuddin 2009 untuk meningkatkan validitas atau keabsahan data, salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi. Proses triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut
Patton dalam Afifuddin 2009, ada 4 empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
73
1. Triangulasi data
Menggunakan berbagai sumber data, seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari 1 satu subjek yang
dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. 2.
Triangulasi pengamat Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data.
Dalam penelitian, misalnya pembimbing bertindak sebagai pengamat expert judgement yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
3. Triangulasi teori
Menurut Rahardjo 2010 bahwa hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis statement. Informasi tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu,
triangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoritik secara mendalam atas hasil analisis data
yang telah diperoleh. Diakui tahap ini paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement ketika membandingkan temuannya dengan perspektif tertentu,
lebih-lebih jika perbandingannya menunjukkan hasil yang jauh berbeda. 4.
Triangulasi metode Rahardjo 2010 mengemukakan triangulasi metode dilakukan dengan cara
membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Sebagaimana dikenal, dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara,
Universitas Sumatera Utara
74
obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan
metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Atau, peneliti menggunakan wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain
itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Melalui berbagai perspektif atau pandangan
diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran.
Universitas Sumatera Utara
75
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Rumah Sakit Umum Deli Medan