Rencana Implementasi Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Deli Medan

88

4.4.2. Rencana Implementasi Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Deli Medan

Rencana implementasi keselamatan pasien masing-masing unit kerja di Rumah Sakit Umum Deli Medan dapat dilihat pada Matriks 4.2. di bawah ini. Matriks 4.2. Rencana Implementasi Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Deli Medan Informan Rencana Implementasi Keselamatan Pasien Bidang Keperawatan Rencana pelaksanaan keselamatan pasien Rumah Sakit Deli sudah dilakukan karena memang akreditasi versi 2012 salah satu hal yang sangat ditekankan kepada setiap rumah sakit adalah sasaran keselamatan pasien maka sudah dibuat SPO Standar Prosedur Operasional,tetapi masih kurang sosialisasinya kepada semua petugas kesehatan yang ada di rumah sakit… kemudian sudah ada buku panduan dan sudah disosialisasikan walaupun masih kurang.. di dalam kita memberikan tindakan kepada pasien selalu kita lakukan identifikasi, yaitu kita selalu mempertanyakan pasien itu untuk menyebut namanya sendiri akan tetapi ada kendala yaitu pasien kurang senang kalau kita minta dia menyebut nama karena menurut pandangan pasien, masa perawat tidak tahu nama pasien yang kita layani… kemudian pelaksanaan untuk identifikasi pasien juga adalah pasang gelang : merah jambu untuk perempuan dan biru muda untuk laki-laki.. kemudian kita sudah lakukan komunikasi yang efektif antar petugas dan selalu melakukan read back sewaktu melaporkan suatu hal yang kritis kepada dokter via telepon, dan kemudian bila mana ada kata-kata yang kurang jelas akan dieja sesuai abjad yang sudah ada ketentuan di rumah sakit.. kemudian kita sudah mulai memakai Alat Pelindung Diri APD sesuai jenis penyakit yang kita hadapi, tapi kadang-kadang masih bisa lupa.. mungkin karena belum terbiasa saat kontak cairan tubuh pasien terutama pemakaian gaun, tapi memakai handschoen sudah kita lakukan.. penyediaan APD hanya di unit tertentu sehingga memerlukan waktu untuk mengambilnya…ada cara mengurangi risiko infeksi dengan cara melakukan kebersihan tangan sesuai 6 enam langkah dari WHO, melakukan 5 lima momen saat mencuci tangan, melakukan penilaian risiko pasien jatuh pada saat pasien masuk dan penilaian ulang dengan panduan. Unit Farmasi Di rumah sakit ini kan mau dilakukan akreditasi, jadi sudah dibuat SPO nya tapi sampai sekarang belum juga ada perbaikan.. standar Universitas Sumatera Utara 89 akreditasi sudah disosialisasikan setiap unit dan sudah tahu.. cuma menjalankan ini yang belum tercapai.. pelaksanaannya yang agak sulit.. SPO sudah ada, tapi menjalankannya yang belum sesuai.. kemudian rumah sakit masih mengadakan pelatihan terhadap semua anggota rumah sakit cuma masih dalam diklat seperti itu dokter.. Cuma menjalankan sehari-harinya belum terlaksana. Unit Kamar Operasi Rencana pelaksanaan keselamatan pasien yang saya lihat adalah telah dibentuknya Tim Keselamatan Pasien terus nanti di dalam tim itulah nanti dibentuk program-programnya apa-apa saja baik itu membentuk SOP yang berkaitan dengan keselamatan pasien, terus setelah dibentuk SOP nya kemudian disosialisasikan juga ke semua tenaga kesehatan khususnya di Kamar Operasi ini. Kemudian membuat format Time Out dalam rangka pelaksanaan keselamatan pasien khususnya untuk tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi.. kemudian koordinasi lah antara rekam medis dengan perawat kamar operasi dalam pembuatan format pengkajian pasien sebelum dan sesudah operasi.. selama ini belum terlalu lengkap, ya dengan adanya tim ini bisa diperbaharui. Ada lagi melibatkan dokter bedah supaya dokter bedah juga melaksanakan kegiatan keselamatan pasien ini dengan membuat penandaan lokasi operasi supaya tidak terjadi kesalahan. Unit Laboratorium Kalau untuk Laboratorium, rencana pelaksanaan keselamatan pasien ini bisa dimulai dengan membentuk SPO untuk semua tindakan atau pelaksanaan yang akan dilakukan di lapangan.. setelah pembentukan SPO tersebut kemudian melakukan pengembangan program keselamatan pasien rumah sakit di Bagian Laboratorium karena program ini juga merupakan salah satu penilaian akreditasi rumah sakit.. mensosialisasikan SPO yang sudah dibentuk ke seluruh unit terkait yang nantinya akan diimplementasikan atau dilakukan di lapangan. Unit Radiologi Keselamatan pasien ini termasuk program akreditasi rumah sakit. Jadi perencanaannya dimulai dengan membuat kebijakan, membentuk SPO dan panduan.. Setelah itu SPO yang sudah ada disosialisasikan melalui diklat, ada ujiannya juga supaya tahu kita sudah paham atau belum Dokter Bedah Keselamatan pasien itu penting ya di setiap rumah sakit.. jadi untuk pelaksanaanya perlu perencanaan. Di Rumah Sakit Deli ini sudah ada Tim Keselamatan Pasien, sudah mulai dibentuk SPO tentang keselamatan pasien.. SPO yang ada sudah dilakukan sosialisasi ke unit-unit terkait, dan ada evaluasinya dalam bentuk ujian tertulis. Sosialisasi belum semuanya, seperti dokter bedah, dokter kebidanan dan dokter umum sebenarnya perlu juga karena Universitas Sumatera Utara 90 berkaitan dengan perawatan pasien, antara 1 pasien dengan pasien lain penyakitnya beda-beda sehingga obatnya pun lain, jadi perlu supaya tidak tertukar obatnya. Tempat Pendaftaran Pasien Rencana pelaksanaan keselamatan pasien, setahu saya keselamatan pasien itu ada sasaran keselamatan pasien yang masuk dalam penilaian akreditasi yang akan datang karena pernah ada rapat sosialisasi standar akreditasi … trus ada lah undangan rapat untuk pembentukan SPO, panduan, petunjuk pelaksanaan, seperti berkas kami lah ada revisinya karena rekam medis yang dulu masih kurang pengkajiannya untuk perawat.. jadi sekarang makin banyak lagi revisinya.. dan juga ada diklat sasaran keselamatan pasien, di tempat pendaftaran pasien terutama untuk identifikasi pasien, pernah itu dok.. Identifikasi itu di tempat kami minimal harus nama pasien yang harus sesuai dengan KTP SIM dan tanda pengenal resmi, nomor rekam medis, tanggal lahir umur.. namanya kendala pasti ada lah dok, orang datang ke rumah sakit dalam keadaan panik atau bingung, mana sempat dia lagi bawa KTP.. dan seringnya nama yang disebutkan tidak sesuai dengan KTP.. dan juga dok.. banyak sekali yang harus diisi sama kami.. Jadi kalau bisa, identitas pasien itu ada programnya supaya bisa kami ketik terus print keluar kayak stiker-stiker itu dan tempelkan di setiap berkasnya.. berkas sekarang banyak sekali lembarannya dok, jadi kalau tidak ada itu kami tulis setiap lembarnya.. dan kalau diketik risiko salah tulis kan lebih sedikit dan lebih bisa terbaca.. kalau salah identifikasi, perawat mau nyuntik kan lebih fatal, kayak laboratorium ambil darah, orang rontgen, dokter mau melakukan tindakan operasi bisa fatal kan dok akibatnya.. Unit PSP2RS Rencananya mengecek kembali palang-palang tempat tidur yang sebagian bautnya rusak, sudah itu memperbaiki anti selip jika terjadi koyak, anti selip lantai yang di kamar pasien, pegangan pasien di kamar mandi.. kamar mana belum ada, itu rencana mau dipasang dan mengubah sistem bel yang insiden bagi pasien.. Sebelumnya ada rutin dicek, cuma ini mau ditingkatkan.. sebagian ada yang mau direhab kembali.. Unit Satuan Pengaman Satpam Rencana… apa ya.. kayaknya tidak ada dok.. Kalau yang tadi-tadi dokter sebutkan, hanya cuci tangan saja yang saya tahu… dan waktu itu sekitar beberapa bulan lalu pernah dikasih tahu… saya pun lupa dokter.. yang cuci tangan pakai alkohol.. maunya paling tidak, ada alkohol di dekat pintu keluar masuk disediakan untuk kami cuci tangan .. Tapi sampai sekarang belum terealisasi… maunya kami seperti itu. Universitas Sumatera Utara 91 Unit Sanitasi Saya sebagai cleaning service kerjanya nyapu, mengepel lantai, ya mungkin waktu ngepel, paling kita suruh kalau ada pasien itu yang jalan atau siapapun supaya hati-hati karena kadang lantai basah dan licin dok, cuma maunya itu lo dok ada dikasih itu tanda warna kuning peringatan supaya yang jalan atau koridor yang kami pel itu, orang tahu untuk berhati-hati karena situasinya kan basah dan licin.. kemudian kerja kami ya ngelap-ngelap lah dok, melap meja, kursi, dinding, kamar mandi pasien, kamar mandi ruang jaga dokter.. itulah pekerjaan kami, terus ya kalau kami abis kerja ya harus tahu atau ingat cuci tangan.. pernah lah dok, makanya kami tahu dok, tentang latihan cuci tangan itu, Cuma memang sih baru sekali sih sama kami pelatihan dan pemahaman cuci tangan itu, ya makanya salah satunya istilah yang saya tahu itu : Te Pung Se La Ci Pu Put itu dok.. itu katanya kita membersihkan telapak tangan dulu dok, abis itu punggung tangan, sela-sela jari, terus gerakan mengunci kemudian gerakan jempol sama ujung-ujung jari itu diputar-putar..saya masih ingat, karena gerakan cuci tangan ini harus digerakkan dok oleh seluruh karyawan rumah sakit karena salah satu pelaksanaan keselamatan pasien katanya supaya mencegah penyakit infeksi lah dok.. karena kita bekerja di rumah sakit yang katanya banyak penyakit menular.. tapi ada juga dok, dengar-dengar ada cuci tangan yang pakai alkohol belum ada sampai sekarang padahal katanya gampang.. Cuma belum ada dilaksanakan itu dok.. Unit Linen dan Laundry Perencanaannya saya kurang tahu.. Cuma pernah ada pelatihan tentang cuci tangan 1X, katanya kalau kami mengumpulkan kain kotor dari ruangan, kadang kain itu ada kotoran dan darah, kami harus hati-hati karena ada kumannya. Habis itu kami harus cuci tangan, ada aturannya.. tapi saya sudah lupa-lupa ingat dok bagaimana urutannya.. Waktu mencuci kita ada disediakan sarung tangan, tapi kadang kami tidak pakai dok.. karena kalau pakai agak susah kerjanya. Mencuci di sini kan masih belum pakai mesin cuci, semua pakai tangan. Dari hasil wawancara diketahui bahwa perencanaan implementasi keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Deli Medan sudah dimulai dengan pembentukan Standar Prosedur Operasional SPO, kebijakan, pedoman, panduan dan kemudian disosialisasikan dalam rangka persiapan menghadapi akreditasi versi Universitas Sumatera Utara 92 2012 di semua unit. Sosialisasi yang dilakukan masih kurang dan belum menyeluruh seperti kepada dokter terutama dokter bedah dan dokter kebidanan, untuk Unit Pemeliharaan Sarana Prasarana Peralatan Rumah Sakit PSP2RS, Unit Satuan Pengaman Satpam, Unit Sanitasi dan Unit Linen dan Laundry pelaksanaan sosialisasi masih sebatas pelatihan cuci tangan menurut WHO. Untuk penyediaan fasilitas sudah disediakan akan tetapi menurut informan dari Bidang Keperawatan, Bagian Tempat Pendaftaran Pasien, Unit PSP2RS, Unit Satpam dan Unit Sanitasi, fasilitas yang ada belum memadai. Sedangkan sarana APD Alat Pelindung Diri yang dipersiapkan di Unit Linen dan Laundry tidak dipergunakan dengan optimal.

4.4.3. Faktor yang Memengaruhi