Faktor Komunikasi Faktor yang Memengaruhi

102 prasarana dalam rangka implementasi keselamatan pasien sebagian besar akan dipenuhi kecuali pengajuan untuk pelaksanaan diklat eksternal yang belum disetujui.

4.4.3.2. Faktor Komunikasi

Faktor komunikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi keselamatan pasien berbasis kebijakan Permenkes RI No. 1691 Menkes PER VIII 2011. Berdasarkan hasil wawancara diketahui gambaran komunikasi dan sosialisasi yang dilakukan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit TKPRS dalam rangka implementasi keselamatan pasien berbasis kebijakan Permenkes RI No. 1691 Menkes PER VIII 2011 di Rumah Sakit Umum Deli Medan, yang dapat dilihat pada Matriks 4.6. Matriks 4.6. Bentuk Komunikasi yang Dilakukan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit TKPRS dalam Rangka Implementasi Keselamatan Pasien Berbasis Kebijakan Permenkes RI Nomor 1691 Menkes PER VIII 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Deli Medan terhadap Petunjuk Pelaksanaan dan Pedoman Kerja Informan Bentuk Komunikasi Bidang Keperawatan Memang sudah ada buku-buku pedoman tentang keselamatan pasien dan sudah disosialisasikan SPO melakukan tindakan dan sudah disosialisasikan standar sasaran keselamatan pasien tapi mereka masih kurang aktif dalam koordinasi.. apa-apa saja yang harus dilakukan dalam meningkatkan keselamatan pasien.. mungkin ke depan bisa lebih sering lagi.. mungkin kendala yang mereka temui karena kerja mereka merangkap sehingga kurang fokus di dalam meningkatkan pelayanan pasien, sibuk dengan pekerjaan yang harus mereka urusi sehingga kadang-kadang bisa lupa koordinasinya dengan staf dan petugas kesehatan dalam peningkatan keselamatan pasien. Pedoman ada, tapi masih kurang sosialisasinya. Unit Farmasi Kalau sosialisasi ke asisten sih sudah ada, ke perawat sudah juga.. komunikasi TKPRS ke kami tidak ada.. SOP sudah ada, sudah disosialisasikan tetapi belum dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara 103 Unit Kamar Operasi Kalau masalah bentuk komunikasi yang dilakukan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit sih sangat minim walaupun petunjuk pelaksanaannya sudah ada tapi sosialisasinya masih kurang, program-program kerjanya masih belum begitu kelihatan contohnya sosialisasi cuci tangan kan yang sesuai WHO itu ada 6 enam, itu sudah dilakukan di OK rumah sakit ini tapi kan saran saya maunya seperti di rumah sakit lain diadakan lomba cuci tangan karena menurut mereka kegiatan ini bisa memotivasi suster- suster lain supaya mereka lebih lagi dalam cuci tangan supaya mereka dalam mengerjakan pekerjaannya mereka sering cuci tangan sebelum atau setelah menyentuh pasien.. lomba dilakukan per unit, terus kalau bisa juga tenaga non medis juga diajari cuci tangan supaya mereka tahu bahaya penularan penyakit itu apa-apa saja. Unit Laboratorium Dari TKPRS memang ada melakukan sosialisasi SPO, petunjuk pelaksanaannya juga ada mereka sosialisasikan tapi kalau khusus untuk laboratorium itu masih kurang karena tim itu kurang memonitoring ke lapangan khususnya untuk laboratorium itu masih belum maksimal. Unit Radiologi Kami ada dikasih diklat tentang keselamatan pasien sampai 3 atau 4 kali pun, bertahap.. topiknya kan ada 6 sasaran dari TKPRS supaya semua tahu dan bisa dilaksanakan. Cuma masih sekali saja sosialisasinya, banyak yang belum paham. Maunya TKPRS memonitor ke lapangan supaya bisa tahu bagaimana pelaksanaannya, kendala-kendalanya. Dokter Bedah Saya tahu ada TKPRS, cuma sebagian anggotanya karena pernah diundang waktu acara revisi rekam medis. Sosialisasi SPO kalau sama saya sih belum ada. Tempat Pendaftaran Pasien Dari Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit ada sosialisasi sasaran keselamatan pasien, yang salah satu berhubungan sama kami yang pertama itu seperti ketepatan identifikasi pasien.. termasuk cara- cara identifikasi, apa-apa saja yang perlu diperhatikan dalam identifikasi.. Cuma dok ada kendalanya sering pasien datang berobat tidak bawa KTP, nama yang dibuat sering tidak sesuai.. sehingga pasien nanti urus asuransi jadi masalah karena nama tidak sesuai dari awal sesuai KTP. Kemudian lagi dok.. tanggal lahir ..sering keluarga yang daftarkan pasien di tempat kami, kebanyakan yang tidak tahu tanggal lahir apalagi suku tionghoa, umurnya ditambah lagi 1 satu tahun .. apalagi pasien yang sudah tua, keluarganya pun tidak tahu persis umur pasien itu berapa.. Sosialisasi ada, tapi belum cukup, buktinya sekarang ada lagi diantara kami yang belum mengetahui persisnya bagaimana Universitas Sumatera Utara 104 caranya identifikasi pasien yang benar itu. Petunjuk pelaksanaannya ada juga dok, Cuma lebih bagusnya sosialisasi aja lah, apalagi sosialisasi dilakukan berulang, biar lebih cepat mengerti Unit PSP2RS Bentuk komunikasinya hanya bila ada penambahan untuk pemasangan safety pasien.. Sosialisasinya dari TKPRS hanya cuci tangan saja dokter.. Tidak ada petunjuk pelaksanaannya. Unit Satuan Pengaman Satpam Maksudnya dari Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit itu secara langsung komunikasi sama kami.. saya kurang tahu.. maksud saya, saya tidak tahu tim ini siapa-siapa saja orangnya. Kalau sosialisasi cuci tangan cuma 1X, kalau pasien jatuh belum pernah .. kalau pedoman atau petunjuk pelaksanaannya tidak ada dokter.. Unit Sanitasi Siapa-siapa itu aja dok? Saya ga tahu orang-orangnya.. Ya kalau pelatihan atau apa lah itu namanya ya cuci tangan saja dok. Kalau petunjuk cuci tangannya, saya lihat ada gambar-gambar yang ditempel di setiap wastafel sih.. itu ya dok.. Unit Linen dan Laundry Tidak ada dok komunikasi ke kami, saya pun tidak tahu orang- orangnya. Kalau pelatihan seperti yang tadi saya bilang tentang cuci tangan Dari hasil wawancara diketahui bahwa komunikasi berupa sosialisasi SPO maupun petunjuk pelaksanaan sudah dilakukan tetapi para informan mengeluhkan frekuensi sosialisasi yang masih kurang, sehingga pemahaman akan SPO maupun pedoman yang ada masih sedikit, sedangkan sosialisasi untuk dokter bedah belum dilaksanakan. Untuk Unit PSP2RS, Unit Satuan Pengaman dan Unit Sanitasi sosialisasi masih sebatas SPO cuci tangan dan bahkan mereka tidak mengetahui dan mengenal siapa-siapa saja anggota dari TKPRS itu. Dalam penyelenggaraan keselamatan pasien, rumah sakit harus mengembangkan sistem pelaporan insiden secara internal. Setiap insiden yang terjadi harus dilaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit TKPRS, dimana TKPRS akan melakukan analisis dan memberikan rekomendasi serta solusi atas Universitas Sumatera Utara 105 insiden yang dilaporkan. Tujuan dari pelaporan insiden adalah untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang non blaming. Berdasarkan hasil wawancara diketahui gambaran sikap dari para informan bila terjadi insiden di unitnya masing- masing dapat dilihat pada Matriks 4.7. di bawah ini. Matriks 4.7. Sikap bila Terjadi Insiden Keselamatan Pasien Informan Sikap bila Terjadi Insiden Keselamatan Pasien Bidang Keperawatan Yang dilakukan bila terjadi insiden keselamatan pasien yaitu langsung menanggapi atau melakukan suatu tindakan kepada pasien yang mengalami insiden, tergantung kepada insiden apa yang terjadi kepada pasien tersebut, selanjutnya kita melaporkan kronologis kejadian tersebut secara tertulis kepada TKPRS, tetapi pada saat ini sudah ada Komite Keperawatan sehingga ke depan kronologis kejadian dilaporkan kepada komite tersebut secara tertulis. Akan tetapi menurut saya peran TKPRS belum kelihatan begitu jelas dan feedback laporan ke keperawatan masih kurang dan bisa dikatakan tidak ada karena mungkin kerja mereka yang harus mengerjakan yang lain sehingga untuk mengambil solusi tentang kejadian itu masih kurang waktunya. Unit Farmasi Paling kami memberitahukan kepada atasan bahwa ada kesalahan terhadap pasien dan dilaporkan.. seandainya benar itu terjadi, yang melakukan kesalahan itu kami pasti kami dikasih sanksi.. saya tidak tahu harus ada laporan ke TKPRS, hanya ke atasan dan intern saja soalnya sampai saat ini tidak sampai sejauh itu. Unit Kamar Operasi Kalau di Kamar Operasi sih belum pernah terjadi.. kalau misalnya pasien jatuh, yang saya lakukan, saya berusaha membantu pasien itu supaya pasien bisa berdiri lagi dan berbaring ke tempat tidurnya kemudian saya melihat ada yang luka-luka atau benjol-benjol di badannya.. seperti itulah dok, trus kalau ada kejadian, kan banyak terjadi kalau pemberian obat misalnya saya salah memberikan obat, saya memanggil dokter yang merawat. Supaya apa tindakan- tindakan yang akan dilakukan bisa ditindaklanjuti tapi kalau misalnya dokter yang merawat tidak ada bisa memanggil dokter jaga ruangan seperti itulah.. Setahu saya ada harus lapor insiden ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit ya kalau di ruangan, tapi saya pun tidak tahu bagaimana caranya dok.. Universitas Sumatera Utara 106 Unit Laboratorium Apabila terjadi insiden, itu pertama yang dilakukan melapor dulu ke unitnya atau ke kepala ruangannya, bilamana insiden tersebut berkaitan dengan unit lainnya akan dikoordinasikan dulu ke unit tersebut untuk selanjutnya pelaporan ke TKPRS tersebut nanti dari TKPRS akan mengeluarkan seperti format insiden yang harus diisi bagaimana terjadinya insiden tersebut tapi yang terjadi selama ini bahwa pelaporan insiden tersebut diterima oleh TKPRS tidak tahu perkembangannya atau tindak lanjutnya seperti apa dan tidak adanya solusi untuk ke depannya agar tidak terjadi lagi insiden yang sama.. pengembangan tindak lanjutnya yang kurang keluar lah ke laboratoriumnya atau ke unit yang terkait.. tidak ada feedback nya lah.. Unit Radiologi Setahu saya selama ini di Unit Radiologi belum pernah terjadi insiden. Kalau ada, pasti yang pertama kami lapor ke atasan langsung untuk ditindaklanjut. Mengenai pelaporan ke TKPRS, saya tahu sekilas saja saat diklat.. bentuk pelaporannya dan prosedur lengkapnya saya masih belum jelas, mungkin harus disosialisasikan lagi ya.. Dokter Bedah Insiden ya? Sampai saat ini belum pernah terjadi. Paling saya lapor ke Direktur selaku pimpinan rumah sakit. Saya tidak tahu mesti lapor ke TKPRS. Tempat Pendaftaran Pasien Maksud dokter kalau salah identifikasi atau salah tulis nama gitu ya dok? Sering sih terjadi ya.. nama pasien tidak benar tidak sesuai KTP, ketahuannya biasanya pasien mau urus asuransi, jasa raharja atau surat keterangan meninggal dunia, pokoknya surat keterangan lainnya lah.. biasanya keluarga pasien ngurusnya ke Bagian Rekam Medis, biasa kalau ga salah orang rekam medis menyarankan atau menyuruh menerbitkan surat keterangan yang menyatakan bahwasanya pasien itu dan nama yang di KTP itu adalah orang yang sama, jadi begitu lah prosedur mereka.. menurut saya itu saja sih..Tidak ada laporan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit.. memang waktu sosialisasi sasaran keselamatan pasien ada bahas tentang pelaporan insiden tapi kami tidak jelas bagaimana alur pelaporan bila ada insiden ke TKPRS tersebut, jadi perlu disosialisasikan kembali. Unit PSP2RS Kalau terjadi insiden, kami harus tahu seperti apa kejadiannya itu.. begitu unit kami tahu, kami akan berusaha untuk mengatasi insiden tersebut atau kira-kira apa yang perlu dipasangkan di situ, kami akan ajukan ke kepala.. harus ada komunikasi dengan unit yang bersangkutan. Unit Satuan Pengaman Selama ini belum pernah sih pasien itu jatuh.. dan mudah-mudahan jangan.. kalau itu kami bantu angkat pasiennya ke brankar kembali, Universitas Sumatera Utara 107 Satpam maksudnya kita naikkan kembali ke brankar dan dorong lagi ke UGD.. jangan lah sampai jatuh pasien, saya rasa pun tidak pernah pasien jatuh.. kalau ada kejadian kami lapor ke atasan.. kalau Tim Keselamatan Pasien, saya tidak tahu ada seperti itu, dan anggotanya siapa-siapa saja dok.. Unit Sanitasi Kalau ada yang jatuh, terpeleset gitu ya dok? Ya, kita bantu berdiri, kalau pas ada perawat, kami minta bantuan.. tanya ada luka ga.. kalau ada kami antar ke UGD untuk berobat.. kalau laporan ga ada sih.. bagaimana mau lapor ke Tim Keselamatan Pasien, sedangkan orang-orangnya siapa aja saya tidak tahu dok.. Unit Linen dan Laundry Insiden apa dok? Kami di Binatu mana ada kejadian apa-apa. Kalau terpegang darah paling kami cuci tangan saja. Kalau lapor ke Tim Keselamatan Pasien kami tidak tahu karena ga tahu siapa- siapa saja orangnya.. Dari hasil wawancara diketahui bahwa hanya Bidang Keperawatan dan Unit Laboratorium yang mengetahui bahwa apabila terjadi insiden harus dilaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit TKPRS, akan tetapi setelah pelaporan tersebut, tidak ada rekomendasi maupun solusi atas insiden tersebut dari TKPRS.

4.4.3.3. Faktor Disposisi