d. Penegak disiplin, guru agama harus menjaga agar tercapai suatu
disiplin. e.
Pelaksana administrasi pendidikan, di samping menjadi pengajar, guru agama pun bertanggungjawab akan kelancaran jalannya
pendidikan dan ia harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi
f. Pemimpin generasi muda. Guru agama berperan sebagai pemimpin
mereka dalam mempersiapkan diri untuk menjadi anggota masyarakat dewasa yang beridiologi berdasarkan Qur’an dan
Sunnah. g.
Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru agama berperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar
kepada masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan
91
dan keagamaan.
7. Peran guru agama sebagai pribadi
Dilihat dari segi dirinya sendiri self oriented, seorang guru agama harus berperan sebagai berikut:
a. Petugas sosial, yaitu seorang yang harus membantu untuk
kepentingan masyarakat. Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, guru agama senantiasa merupakan petugas-petugas yang dapat
dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya, khususnya yang berkaitan dengan masalah-masalah keagamaan.
b. Pelajar dan ilmuan, yaitu senantiasa terus menerus menuntut ilmu
pengetahuan. Dengan berbagai cara setiap saat guru agama senantiasa belajar untuk mengkaji nilai-nilai agama secara lebih
mendalam dan mengikuti pekembangan ilmu pengetahuan. c.
Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam pendidikan anaknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
sesudah keluarga, sehingga dalam arti luas sekolah merupakan
91
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, Cet. XV, h. 12
keluarga, guru agama berperan sebagai orang tua bagi siswa- siswanya.
d. Pencari teladan, yaitu senantiasa mencarikan teladan yang baik
untuk siswa bahkan untuk seluruh masyarakat. Guru agama menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku, terutama di
lingkungan sekolah. e.
Pencari keamanan, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa. Guru agama menjadi tempat belindung bagi siswa-
siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
92
8. Peran guru agama secara psikologis
Dalam hal ini Moh. Surya dan Dr. Rochman Natawijaya berpendapat bahwa peran guru secara psikologis dipandang sebagai berikut:
a. Ahli psikologi pendidikan, yaitu petugas psikologi dalam
pendidikan, yang melaksanakan tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.
b. Seniman dalam hubungan antar manusia artist in human relation,
yaitu orang mampu membuat hubungan antar manusia untuk tujuan tertentu, dengan menggunakan teknik tertentu, khususnya dalam
kegiatan pendidikan. c.
Pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan. d.
Catalityc agent, yaitu orang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan. Sering pula peranan ini disebut
sebagai inovator pembaharu. e.
Petugas kesehatan mental mental htgiene worker yang bertanggungjawab terhadap pembinaan kesehatan mental,
khususnya kesehatan mental siswa.
93
92
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru ..., h. 13
93
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru ..., h. 13
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru Agama dalam