16 c.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh. d.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tau,perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam
memecahkan masalah.
4. Teori Belajar Dalam Pembelajaran Matematika
Sri Subarinah 2006: 2, teori belajar yang berkembang dalam dunia matematika terutama SD didasarkan berdasarkan temuan-temuan
ahli jiwa tentang pentingnya memahami tingkat berpikir siswa diantaranya sebagai berikut:
a. Teori belajar Jean Piaget
Dalam teori ini, tahap berpikir dibagi menjadi empat, 1
Tahap sensori motorik usia kurang dari 2 tahun 2
Tahap praoperasi usia 2-7 tahun 3
Tahap operasi konkret 7-11 tahun 4
Tahap operasi formal 11 tahun keatas Siswa SD indonesia pada umumnya 7-12 tahun, sehingga terletak
pada tahap operasi konkret. Anak mengembangkan konsep dengan menggunakan benda-benda konkret untuk menyelidiki hubungan model-
17 model abstrak. Anak mulai berpikir logis sebagai akibat adanya kegiatan
manipulasi benda-benda konkret. b.
Teori belajar Dienes Dienes berbasis teori Piaget, ia mengembangkan sistem
pengajaran matematika agar lebih menarik dan mudah untuk dipelajari siswa. Diens berpendapat bahwa konsep-konsep
matematika akan mudah dan berhasil untuk dipelajari apabila melalui tahapan tertentu yang dibedakan melalui enam tahapan
berurutan berikut: 1
Tahap bermain bebas free play Pada tahap ini siswa belajar matematika melalui permainan benda
konkret tanpa arahan guru, yang penting benda-benda yang dipakai
untuk main-main
sudah tersedia.
Disini anak
mempersiapkan mental dan sikap sendiri untuk bisa memahami stuktur dan konsep matematika lebih lanjut seiring dengan
perkembangan usianya. 2
Tahap permainan games Pada tahap ini anak juga masih bermain benda konkret tetapi
sudah diarahkan untuk mengamati pola dan keteraturan suatu konsep sehingga anak-anak mulai diperkenalkan dengan struktur
matematika untuk membantu siswa menumbuhkan sikap berpikir logis dan matematis. Misalnya kita ajak anak-anak untuk
membentuk formasi barisan dalam berbagai bentuk, misal garis
18 lurus, lingkaran, segi tiga, segi empat, ataupun korva tertutup
sebarang. 3
Tahap penelaahan kesamaan sifat searching for communites Pada tahap ini anak melakukan kegiatan belajar untuk
menemukan kesamaan sifat melalui permainan yang dirancang guru. Siswa diajak untuk melakukan pengamatan terhadap pola,
keteraturan dan sifat-sifat sama yang dimiliki oleh model-model yang diamati. Misalkan kita berikan berbagai macam bentuk
bangun segi tiga samakaki, samasisi, siku-siku,lancip, tumpul, sembarang kemudian siswa diminta untuk mengamati dan
menyebutkan tentang sifat-sifat yang sama dari benda benda yang diamati sehingga mereka mempunyai konsep tentang segi tiga,
misalnya segi tiga mempunyai tiga sisi yang lurus dan mempunyai tiga titik sudut.
4 Tahap representasi representation
Pada tahap ini siswa belajar membuat pernyataan atau representasi tentang sifat-sifat yang sama dari suatu konsep yang
telah diamati pada tahap sebelumnya. Representasi siswa dapat berupa penyajian verbal kata-kata yang diucapkan mampu
ditulis, ataupun bentuk gambar atau diagram.
19 5
Tahap simbolisasi symbolism Pada tahap ini siswa mulai menciptakan simbol matematika atau
rumus verbal. Misalnya untuk menuliskan segi tiga ABC disimbolkan ABC.
6 Tahap formalisasi
Pada tahap terahir ini, siswa belajar mengorganisasi konsep- konsep membentuk suatu sistem matematika yang memuat
aksioma, dalil, teorema, beserta akibat-akibatnya. Tahap ini di luar jangkauan anak SD.
Untuk penerapannya didalam pembelajaran matematika, akan lebih baik jika dalam pemilihan teori belajar harus sesuai dengan materi
yang akan diajarkan atau dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan. Dari penjelasan Diens dan Piaget bahwa dalam proses pembelajaran anak
SD berada pada operasional konkret. Sesuai dengan penelitian ini bahwa dengan menggunakan media benda konkret yang diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Bilangan Pecahan Dan Operasinya di Kelas III SD