commit to user 21
dengan teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne yaitu meliputi keterampilan motorik aspek psikomotorik, keterampilan intelektual kognitif dan sikap
aspek afektif. Aspek afektif yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu obyek. Aspek psikomotorik
berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan, kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik Dinas Pendidikan
Nasional, 2004: 68-69 Jadi belajar merupakan kegiatan menerima informasi, mengingat, berpikir, menyimpulkan dan dapat menyampiakan secara verbal. Oleh
karena itu pembelajaran menggunakan pembelajaran tutor sebaya dengan peta konsep dan modul sangat sesuai untuk mendapatkan lima hasil belajar seperti
yang telah disampaikan oleh Gagne. Pemrosesan informosi kemudian dikemas dalam bentuk peta konsep dan modul dituangkan dalam pembelajaran tutor sebaya
dengan peta konsep dan modul.
b. Teori Belajar Ausubel
Belajar berhubungan
dengan cara
memperoleh informasi
dan menghubungkan antar konsep dalam struktur kognitif. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Ausubel dalam Ratna Wilis Dahar sebagai berikut: Ausubel, menyatakan bahwa “Belajar dapat diklasifikasi ke dalam dua
dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau penyajian materi pelajaran pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif adalah falta-fakta,
konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Ratna Wilis Dahar, 1989:110
Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan pada siswa dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam
bentuk final, maupun dalam bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang akan diajarkan.
commit to user 22
Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi tersebut pada pengetahuan yang sudah dimilikinya. Hal ini memungkinkan
terjadinya belajar bermakna, yaitu proses mengaitkan informasi berupa konsep- konsep yang relevan dengan struktur kognitif siswa. Selanjutnya siswa dapat pula
mencoba-coba menghafalkan informasi baru tersebut tanpa menghubungkannya pada konsep-konsep yang telah ada pada struktur kognitifnya dalam hal ini terjadi
belajar hafalan. Belajar hafalan dan bermakna memiliki urgensi yang berbeda. Hal ini dapat digambarkan dalam tabel 2.1 bentuk belajar hafalan dan belajar
bermakna sebagai berikut :
Tabel. 2.1 Bentuk-bentuk belajar No
Belajar dapat berupa Secara Hafalan
Belajar Bermakna Secara
Penerimaan Secara
Penemuan Secara
Penerimaan Secara Penemuan
1 Materi disajikan
dalam bentuk final
Materi ditemukan
oleh siswa Materi disajikan
dalam bentuk final
Materi ditemukan oleh siswa
2 Siswa
menghafal materi yang
disajikan Siswa
menghafal materi
Siswa memasukkan
materi ke dalam struktur
kognitifnya Siswa
memasukkan materi ke dalam
struktur kognitifnya
Ratna Willis Dahar, 1989:111 Pembelajaran IPA matari Tata Surya sangat erat hubungannya dengan
peristiwa yang ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Segala yang dipelajari siswa pada konsep tata surya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, ini merupakan konsep pembelajaran bermakna yang dikemukaan oleh Ausubel. Maka pembelajaran bermakna dan terkesan jika siswa mengamati
sendiri, dan juga menghubungkan konsep, konsep sebelumnya. Jadi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam mencari makna dari ilmu pengetahuan
commit to user 23
yang diperoleh dengan menghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya dapat dilaksanakan dengan pembelajaran tutor sebaya dengan peta konsep dan modul.
c. Teori Belajar Piaget