commit to user 26
mengatasi kesulitan belajar. Sebagai tutor dan peserta didik bukan tutor tentu banyak keuntungan. Antara lain tutor akan dapat lebih memahammi apa yang
telah diperolehnya. Semakin sering suatu ilmu pengetahuan diajarkan pada teman maka akan semakin memperkuat pemahamanya. Demikian juga peserta didik lain
akan dengan mudah dan tanpa malu akan bertanya kepada tutor bila mengalami kesulitan. Keuntungan lain dari model ini adalah rasa kebersamaan antar peserta
didik terjalin baik, peran peserta didik lebih aktif. Peserta didik yang punya kemampuan lebih dapat semakin pintar dan menambah rasa percaya diri, dan
peran guru hanya sebagai pemberi motivasi, memperjelas pemahaman konsep serta tidak terlalu dominan dalam proses pembelajaran. Peserta didik sebagai tutor
akan merasa bangga atas perannya. Adapun kekurangan dari model pembelajaran ini adalah tidak semua peserta
didik dapat menjelaskan kepada temannya dan tidak semua peserta didik dapat menjawab pertanyaan temannya. Namun demikian peserta didik yang tidak dapat
menjawab pertanyaan akan berupaya untuk menggali apa yang belum mengerti dengan banyak membaca atau bertanya kepada guru. Dengan demikian
pembelajaran dengan model ini akan meningkatkan peran serta peserta didik untuk aktif mengambil bagian dalam proses pembalajaran.
5. Peta Konsep
Peta konsep
consep map
dalah suatu gambaran yang skematis untuk mempresentasikan suatu rangkaian konsep dan kaitan antar konsep-konsep Paul
Suparno, 2007:146. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara antara konsep-konsep dalam prosisi-prosisi Ratna Wilis Dahar:
commit to user 27
1989. Belajar akan menjadi lebih bermakna bila konsep-konsep baru dikaitkan dengan konsep yang lebih inklusif.
Mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasikan materi
dan memberikan wawasan baru
http:elumb.multiply.comjournalitem3model http:journals.library.wisc.eduindex.phpnetworksarticleview
. Novak mengem- bangkan peta konsep pemetaan menggunakan model hirarkis ausuble yaitu belajar
secara khusus mencakup garis-garis yang menghubungkan label untuk memberi makna untuk koneksi dan alasan untuk tingkat organisasi antara konsep dan ide.
Peta konsep adalah jenis semantik peta. Jenis visual menunjukkan ide dan informasi dalam bagian membaca terkait satu sama lain dan pengetahuan
sebelumnya belajar berasimilasi. Ciri-ciri peta konsep adalah sebagai berikut: a. peta konsep merupakan cara
untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, b. peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau bagian
dari bidang studi, c. tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama artinya beberapa konsep lebih inklusif dari yang lain. Konsep yang paling inklusif
terdapat pada puncak lalu menurun hingga konsep-konsep yang lebih khusus atau contoh-contoh.
Menyusun peta konsep menggunakan beberapa langkah. Langkah-langkah yang harus diikuti yaitu: a. memilih materi pelajaran SK, KD atau indikator dari
pelajaran yang telah ditentukan, b. menentukan konsep-konsep yang relevan c. mengurutkan konsep-konsep dari yang paling inklusif ke yang paling tidak
inklusif atau contoh-contoh serta menggunakan kata penghubung yang tepat.
commit to user 28
Untuk membuat peta konsep harus menentukan materi yang banyak mengandung konsep-konsep, kemudian mengelompokkan konsep-konsep mana yang menjadi
dahan umum, mana yang menjadi daun ranting dan mana yang menjadi daun detil, membuat gambar konsep-konsep selanjutnya menarik garis hubungan
antar konsep dengan menggunakan kata yang tepat. Penerapan teori dalam proses belajar mengajar mengacu pada pernyataan
Ausubel
“ the most importanting single factor influencing learning is what the learner already knows. Accertein this and teach him accordingly”
Ausable dalam Ratna Wilis Dahar: 1989. Hal ini berarti faktor yang paling penting
mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui peserta didik. Penerapan mengajar adalah a. pengaturan awal
advance organizer
, pengaturan awal mengarahkan peserta didik untuk untuk mengingat kembali informasi yang
berhubungan yang digunakan dalam membantu menanamkan pengetahuan baru, b. defferensiasi progresif, pengembangan konsep berlangsung dari hal-hal yang
umum ke hal-hal yang khusus. Dalam hal ini guru mengajarjakan konsep-konsep yang paling inklusif dahulu, kemudian konsep yang kurang inklusif, setelah itu
mengajarkan hal-hal yang khusus, c. belajar superordinat, selama informasi diterima dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif subsumsi,
konsep akan tumbuh dan mengalami defensiasi. Proses ini dapat terus berlangsung hingga pada suatu saat ditemukan hal yang baru. d. penyesuaian
integratif, kadang-kadang peserta didik dihadapkan pada pertentangan kognitif
cognitive dissosiasi
. Hal ini terjadi bila dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama.
commit to user 29
Pembelajaran menggunakan peta konsep dilakukan dengan cara peserta didik diminta oleh guru secara berkelompok membuat peta konsep. Tutor membantu
kelompok-kelompok yang mengalami kesulitan dalam membuat peta konsep sesuai dengan langkah-langkah pembuatan peta konsep. Setelah masing-masing
kelompok selesai membuat peta konsep anggota lain mengoreksi dan selanjutnya ketua kelompok mempresentasikan hasil didepan dan ditanggapi oleh kelompok-
kelompok lain. Tutor mengamati dan membantu memberi penjelasan. Guru pada akhir kegiatan memberi penegasan dan kesimpulan serta koreksi dari konsep-
konsep yang telah disampaikan oleh ketua kelompok atau perwakilan kelompok serta memberikan arahan konsep-konsep serta relasi antar konsep yang tidak tepat.
6. Modul