Gambar 24 menunjukkan bahwa penyimpanan buah rambutan varietas Lebak Bulus pada hari ke-7 suhu kamar, warna rambut untuk perlakuan stretch
film dan LDPE antifog 10 perforasi telah berwarna coklat dengan skor 4.
Sedangkan pada perlakuan LDPE antifog 0 perforasi, LDPE antifog 5 perforasi dan LDPE antifog 30 perforasi warna kulit telah berwarna merah gelap, dengan
masing-masing skor bernilai 3,96, 3,80 dan 3,26. Hari ke-14 warna rambut pada semua perlakuan telah menjadi coklat gelap dengan skor 4.
Penyimpanan pada suhu 10°C memberikan hasil yang lebih baik dalam mengatasi perubahan warna rambut selama penyimpanan. Hari ke-7 penyimpanan,
pada masing-masing perlakuan telah terjadi perubahan warna rambut. Skor berkisar antara 1-2, dengan skor tertinggi untuk perlakuan stretch film yang
mengindikasikan mayoritas warna rambut telah menjadi merah. Sedangkan untuk perlakuan LDPE antifog 0 perforasi, LDPE antifog 5 perforasi, LDPE antifog 10
perforasi dan LDPE antifog 30 perforasi skor masing-masing 1, 1,07, 1,53 dan
1,33, yang menunjukkan bahwa warna rambut 10-44 masih berwarna hijau. Penyimpanan hari ke-14 rata-rata skor warna rambut untuk pengemasan LDPE
antifog tanpa perforasi, LDPE antifog 5 perforasi, LDPE antifog 10 perforasi,
LDPE antifog 10 perforasi dan stretch film masing-masing adalah 1,87, 2,8, 2,73, 2,87 dan 3,0. Pada hari ke-21 warna rambut pada semua perlakuan berada pada
kisaran 2,80 sampai 3,60. Hasil uji lanjut Dunn terhadap interaksi faktor teknik pengemasan dan suhu menunjukkan bahwa perlakuan LDPE antifog 5 dan tanpa
perforasi suhu 10°C berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan LDPE
antifog 10 dan 30 perforasi penyimpanan suhu 10°C tidak berbeda nyata tapi
berbeda nyata dengan stretch film penyimpanan suhu 10°C.
4.3.2.3 Perubahan warna kulit
Hasil analisa statistik terhadap skor perubahan warna kulit buah rambutan varietas Binjai dan Lebak Bulus menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan
berpengaruh nyata terhadap skor perubahan warna kulit selama 21 hari penyimpanan Lampiran 7. Uji statistik terhadap hari penyimpanan sebagai
kelompok menunjukkan bahwa hari berpengaruh nyata terhadap skor perubahan
warna kulit pada kedua varietas yang diamati. Pada varietas Binjai skor perubahan warna kulit hari ketujuh tidak berbeda nyata dengan hari ke-14, tetapi berbeda
nyata dengan hari ke-21. Skor perubahan warna kulit pada penyimpanan hari ke- 14 tidak berbeda nyata dengan hari ke-21. Skor perubahan warna kulit buah
rambutan varietas Lebak Bulus pada hari ketujuh berbeda nyata dengan hari ke-14 dan ke-21. Perubahan warna kulit pada varietas Lebak Bulus terjadi lebih cepat,
jika dibandingkan dengan varietas Binjai. Hal ini dikarenakan warna kulit varietas Lebak Bulus lebih cerah jika dibandingkan dengan varietas Binjai, sehingga
perubahan warna pada kulit varietas Lebak Bulus lebih cepat teramati.
Keterangan : Teknik pengemasan : SF stretch film, P0 LDPE antifog tanpa perforasi, P5 LDPE antifog 5 perforasi, P10 LDPE antifog 10 perforasi, P30 LDPE antifog
30 perforasi.
Gambar 25 Skor perubahan warna kulit buah rambutan varietas Binjai
Gambar 25 menunjukkan skor perubahan warna kulit veriatas Binjai. Penyimpanan suhu kamar hari ke-7 dan hari ke-14, warna kulit pada berbagai
teknik pengemasan hampir merata, yaitu pada kisaran skor 3,6 sampai 4, kecuali pada pengemasan LDPE antifog 10 perforasi berada pada skor 3. Hal ini yang
mengindikasikan umumnya warna kulit sudah mengalami pencoklatan 80-100 . Sedangkan pada penyimpanan dengan suhu 10°C sampai penyimpanan hari ke-14,
warna kulit belum mengalami perubahan yang besar. Skor terendah terjadi pada perlakuan 10 perforasi dan skor tertinggi terjadi pada perlakuan tanpa perforasi.
Nilai skor pada kisaran 0-0,8 menunjukkan warna kulit pada penyimpanan hari ke-14 masih baik karena belum mengalami perubahan warna. Hari ke-21 mulai
terlihat adanya perbedaan warna pada masing-masing perlakuan. Pada perlakuan tanpa perforasi dan stretch film 50-81 warna kulit mulai berwarna coklat
dengan skor 3,67. Perubahan warna kulit pada perlakuan 30 perforasi mencapai 21-51 pada masing-masing buahnya dengan skor 2,67. Perlakuan LDPE antifog
5 dan 10 perforasi skor relatif lebih rendah, yaitu berada pada kisaran 1,13 dan 1, angka ini menunjukkan bahwa perubahan warna kulit pada perlakuan ini hanya
mencapai 1-20 . Analisis uji lanjut Dunn menunjukkan bahwa perlakuan LDPE antifog 10
perforasi suhu 10 °C dan LDPE antifog 5 perforasi suhu 10 °C tidak berbeda
nyata dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan LDPE antifog 30 perforasi
suhu 10 °C berbeda nyata dengan perlakuan LDPE antifog tanpa perforasi
suhu 10 °C dan stretch film suhu 10 °C. Perlakuan LDPE antifog 10 perforasi
suhu kamar berbeda nyata dengan perlakuan LDPE antifog 30 perforasi suhu kamar, LDPE antifog tanpa perforasi suhu kamar dan stretch film suhu
kamar. Rata-rata skor perubahan warna kulit terendah terjadi pada perlakuan LDPE antifog 10 perforasi suhu 10 °C dan tertinggi terjadi pada perlakuan stretch
film suhu kamar.
Gambar 26 menunjukkan skor perubahan warna kulit varietas Lebak Bulus selama 21 hari penyimpanan. Perubahan skor warna kulit pada penimpanan hari
ke-7 berkisar antara 3-3,86, yang mengindikasikan 51-80 warna kulit buah berwarna coklat. Hari ke-14 penyimpanan warna kulit semua perlakuan sudah
berwarna coklat dengan skor 4. Perubahan warna pada penyimpanan suhu 10°C terjadi lebih lambat. Hari ke-21 penyimpanan warna kulit buah berada pada skor
3, 2,8, 2,8, 1,47 dan 1,2 untuk perlakuan stretch film suhu 10 °C, LDPE antifog tanpa perforasi suhu 10 °C, LDPE antifog 30 perforasi suhu 10 °C, LDPE antifog
5 perforasi suhu 10 °C dan LDPE antifog 10 perforasi suhu 10 °C.
Keterangan : Teknik pengemasan : SF stretch film, P0 LDPE antifog tanpa perforasi, P5 LDPE antifog 5 perforasi, P10 LDPE antifog 10 perforasi, P30 LDPE antifog
30 perforasi.
Gambar 26 Skor perubahan warna kulit buah rambutan varietas Lebak Bulus Analisis uji lanjut statistik menunjukkan bahwa perlakuan suhu 10 °C
menggunakan LDPE antifog 10 perforasi dan 5 perforasi tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan LDPE antifog 30 perforasi suhu 10 °C.
LDPE antifog tanpa perforasi suhu 10 °C, dan stretch film suhu 10 °C. Rata-rata skor perubahan warna kulit tertinggi terjadi pada perlakuan LDPE antifog tanpa
perforasi suhu kamar dan terendah terjadi pada perlakuan LDPE antifog 10
perforasi suhu 10 °C.
Hasil pengamatan terhadap skor perubahan warna kulit pada kedua varietas menunjukkan bahwa penyimpanan suhu 10 °C dapat mempertahankan warna kulit
buah lebih lama dibandingkan dengan penyimpanan suhu kamar. Menurut O’hare 1994 perubahan warna kulit buah rambutan pada suhu penyimpanan yang lebih
tinggi berhubungan dengan proses fisiologis yang berlangsung tidak normal dan munculnya aktivitas mikroba. Uji statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan LDPE antifog 10 perforasi suhu 10 °C memberikan rata-rata skor perubahan warna kulit terkecil selama 21 hari penyimpanan. Warna kulit pada
buah rambutan merupakan faktor pembatas penerimaan konsumen, karena perubahan warna kulit berhubungan dengan perubahan susut bobot buah.
4.3.2.4 Perubahan tekstur