2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu instrumen adalah sejauh mana hasil suatu instrumen dapat menunjukkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya.
Menurut Azwar 2011: 4 hasil pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah. Tingkat reliabilitas instrumen dapat diungkap dengan
metode belah dua split-half method. Besarnya koefisien reliabilitas berkisar 0 sampai 1,00. Menurut Azwar 2007: 178 alat ukur dikatakan
memiliki reliabilitas tinggi, jika koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00. Sebaliknya alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas rendah, jika koefisien
reliabilitas mendekati angka 0. Peneliti menggunakan program Statistic Programme for Social Science
16,0 untuk membantu menghitung koefisien reliabilitas instrument kesulitan belajar. Indeks korelasi reliabilitas kriteria
Guilford Masidjo, 1995: 209 dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Indeks Korelasi Reliabilitas
Kriteria Guilford Masidjo, 1995: 209 Koefisien Korelasi
Kualifiasi
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat Rendah
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach melalui Statistic Programme for Social Science
16,0. Rumus koefisien alpha α adalah sebagai berikut:
Keterangan: α
= Koefisien alpha = Varians skor belahan satu
= Varians skor belahan dua = Varians skor skala
Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas instrumen 0,808. Data perhitungan
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas alat penelitian ini termasuk
tinggi 0,71-0,90. Kesimpulan ini didasarkan pada kriteria yang dikemukakan oleh Guilford Masidjo, 1995: 209 seperti disajikan pada
tabel 5.
E. Prosedur Pengumpulan Data