Langkah-langkah untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMP

f Kesulitan pada aspek ekstern-lingkungan sekolah siswa Siswa mengalami kesulitan dalam hal cara mengajar guru dan sarana dan prasarana sekolah. Kesulitan dalam hal cara mengajar guru ditandai dengan guru cenderung hanya memberikan catatan kepada siswa, sehingga siswa merasa bosan; guru sering memarahi siswa, sehingga siswa merasa kecewa dan malas untuk belajar. Kesulitan dalam hal sarana dan prasarana sekolah ditandai dengan jarak antara tempat tinggal siswa dengan sekolah terlalu jauh, sehingga siswa malas berangat ke sekolah; fasilitas yang ada di sekolah tidak lengkap.

6. Langkah-langkah untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMP

Menurut Dalyono 2010: 251-255 langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka mengatasi kesulitan belajar, yaitu a. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar melalui pengumpulan informasi. Pengumpulan informasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung. Menurut Sam Isbani dan R Isbani Dalyono, 2010: 251 metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data, antara lain observasi, kunjungan rumah, case study, case history, daftar pribadi, meneliti pekerjaan anak, tugas kelompok, dan melaksanakan tes tes IQ dan tes prestasi. Metode-metode tersebut tidak harus semuanya digunakan secara bersama-sama, akan tetapi tergantung pada masalahnya. Semakin kompleks masalah yang dihadapi, maka semakin banyak kemungkinan metode yang digunakan. Sebaliknya semakin sederhana masalah yang dihadapi, maka semakin sedikit metode yang digunakan. b. Pengolahan data Data yang terkumpul dari kegiatan pengumpulan data harus diolah dan dikaji untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami oleh anak. Dalam pengolahan data, langkah yang dapat ditempuh dalam pengolahan data, antara lain identifikasi kasus, membandingkan antarkasus, membandingkan dengan hasil tes, dan menarik kesimpulan. c. Diagnosis Diagnosis adalah keputusan penentuan mengenai hasil dari pengolahan data. Diagnosis dapat berupa hal-hal sebagai berikut, keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak berat dan ringannya; keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab kesulitan belajar; keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar, dan sebagainya. Tenaga ahli yang biasanya melakukan diagnosis, antara lain dokter, psikolog, psikiater, social worker, ortopedagog, guru kelas, orang tua anak, dan lain sebagainya. Semua ahli tersebut tidak selalu harus bersama-sama digunakan dalam setiap proses diagnosis, melainkan tergantung pada kebutuhan. d. Prognosis Prognosis merupakan aktivitas penyusunan rencanaprogram yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar anak. Hal-hal yang ditetapkan dalam tahap diagnosis, akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan program mengenai bantuan apa yang harus diberikan kepada siswa. Bentuk treatment perlakuan sebagai lanjutan dari kegiatan diagnosis, berupa bahanmateri yang diperlukan; metode yang akan digunakan; alat-alat bantu belajar-mengajar yang diperlukan; waktu kegiatan dilaksanakan. e. Treatmentperlakuan Maksud dari treatment adalah pemberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar melalui program yang telah disusun pada tahap prognosis. Bentuk treatment yang dapat diberikan antara lain bimbingan belajar kelompok, bimbingan belajar individual, pengajaran remedial dalam bidang studi tertentu, bimbingan pribadi untu mengatasi masalah-masalah psikologis, bimbingan orang tua, dan lain sebagainya. Pemberikan treatment akan berjalan dengan baik, jika dilakukan oleh para ahli yang menekuni bidang-bidang yang sesuai dengan masalah siswa. Misalnya psikiater yang membantu dalam bidang kejiwaan, guru matematika yang membantu dalam bidang studi matematika, dan lain sebagainya. f. Evaluasi Maksud dari evaluasi adalah usaha untuk mengetahui sejauh mana treatment yang telah diberikan dapat berjalanberhasil dengan baik. Jika treatment yang telah diberikan tidak berhasil, maka perlu diadakan pengecekan kembali faktor-faktor apa yang mungkin menjadi penyebab kegagalan treatment yang telah diberikan. Kegagalan treatment yang diberikan dapat disebabkan karena program yang disusun tidak tepat, diagnosis yang keliru, dan lain sebagainya. Alat yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi yaitu tes prestasi belajar. Hal yang dapat dilakukan untuk mengecek kembali berhasil atau tidaknya treatment yang telah dilakukan, antara lain receking data, diagnosis, prognosis, treatment, evaluasi.

7. Peranan Guru Bidang Studi dan Guru BK dalam Membantu Anak