E. Pembelajaran tentang Dunia Tumbuhan
Materi dunia tumbuhan merupakan salah satu materi biologi yang diajarkan di kelas X
1
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Standar Kompetensi SK dari materi ini adalah: 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati,
dengan Kompetensi Dasar KD: 3.3. Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
Materi ajar yang disampaikan kepada siswa meliputi ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi, serta klasifikasi dunia tumbuhan yang meliputi
Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. Selain itu materi yang disampaikan juga meliputi manfaat tumbuhan bagi kelangsungan hidup di
bumi yang meliputi Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. Materi ajar yang disampaikankan kepada siswa dimaksudkan agar
siswa dapat memahami konsep-konsep dari materi tersebut sehingga siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang dunia tumbuhan. Pemberian
materi ini
disampaikan melalui
metode TAI
Team Assisted
Individualization. Metode ini menekankan kepada tugas salah satu siswa yang bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya. Hasil jawaban
dalam diskusi kelompok merupakan tanggung jawab bersama dalam kelompok. Adapun peta konsep dari materi ajar dunia tumbuhan adalah
sebagai berikut.
Gambar 1. Peta Konsep Materi Dunia Tumbuhan Adaptasi dari Buku Biologi 1B
Daun Batang
Akar Tumbuhan tidak
berpembuluh Tumbuhan berpembuluh
Tracheophyta
Bryophyta Pteridophyta
Spermatophyta
Angiospermae Gymnospermae
Meliputi Meliputi
Meliputi
Organisme eukariotik
Berklorofil
Memiliki ciri
Berkembang dari embrio
Berdinding sel
Mencakup
TUMBUHAN
Manfaat ilmiah
Merugikan sebagai gulma
Manfaat ekologi
Manfaat budaya
Manfaat ekonomi
Berperan
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Baroroh 2009 dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TAI Team Assisted
Individualization Melalui Pembuatan Peta Konsep untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 8
Malang”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa pada siklus I rata- rata motivasi klasikal siswa adalah 64,04 dengan kategori “cukup”,
meningkat menjadi 83,44 dengan kategori “baik” pada siklus II. Ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I adalah 73,68 dan meningkat menjadi
87,18 pada siklus II. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1 penerapan pembelajaran kooperatif model TAI melalui pembuatan peta
konsep mampu meningkatkan motivasi belajar biologi siswa, 2 penerapan pembelajaran kooperatif model TAI melalui pembuatan peta konsep mampu
meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pembelajaran kooperatif model TAI Team Assisted
Individualization melalui pembuatan peta konsep dapat diterapkan oleh guru yang memiliki permasalahan yang sama yaitu tentang rendahnya motivasi
dan hasil belajar siswa dan dapat pula diterapkan pada pokok bahasan yang lain selain ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi
siswa, pemberian tugas membuat peta konsep di rumah secara individu dapat membantu siswa mempermudah pemahaman dan pembuatan peta konsep
kelompok sehingga dapat menghemat waktu diskusi. Penelitian lain dilakukan oleh Widiasih 2009 dengan judul
“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TAI Team Assisted individualization untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas X SMAN 2 Batu pada Materi Ekosistem”. Hasil penelitian menujukkan bahwa penerapan pembelajaran TAI Team Assisted
Individualization dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi melalui 8 tahapannya yang dimodifikasi terutama pada tahap teaching group
dan student creative. Peningkatan motivasi belajar siswa ditandai dengan peningkatan persentase 4 indikator motivasi yaitu attention 23,0; relevance
44,9; confidence 41,9; satisfaction 95,2, sedangkan peingkatan hasil belajar siswa ditandai dengan peningkatan pencapaian SKM Standar
Ketuntasan Minimum hingga 88,88 . Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan bisa ditarik kesimpulan
bahwa metode pembelajaran Team Assisted Individualization TAI dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK di mana peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif
dengan metode
TAI Team
Assisted Individualization
dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X
1
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.
Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa Arikunto,dkk 2007. Dalam buku prosedur penelitian dalam pendekatan praktik, Arikunto 2006 mendefenisikan penelitian tindakan
kelas yang cukup sederhana, yakni merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penelitian tindakan kelas mengacu pada fakta-fakta yang terjadi di dalam kelas, yang mengganggu
proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru yang dilaksanakan di dalam kelas.
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah