Tes Non-tes Instrumen Pengumpulan Data

memahami materi ajar. Lembar kerja siswa LKS dalam lampiran 4.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Tes

Tes yang diberikan kepada siswa berupa tes awal pretest dan tes akhir post-test. Tes awal pretest diberikan pada awal pembelajaran di siklus I untuk mengecek pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan tindakan. Tes akhir post-test diberikan pada akhir pembelajaran setiap siklus untuk mengevaluasi dan mengetahui pemahaman siswa setelah tindakan. Soal-soal yang diberikan pada tes awal pretest dan tes akhir post-test berupa tes esai. Tes esai berbentuk pertanyaan dengan jawaban bebas Suparno, 2007. Hasil tes akhir setiap siklus digunakan sebagai bahan refleksi untuk perencanaan tindakan selanjutnya. Soal tes awal pretest dan tes akhir post-test dalam lampiran 7 - 9.

b. Non-tes

1 Angket Angket adalah sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui Suparno, 2007. Dalam penelitian ini, pengisian angket oleh siswa bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap belajar biologi. Angket yang digunakan bersifat tertutup artinya sudah tersedia pilihan jawabannya. Pengisian angket oleh siswa dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada saat sesudah dilakukan tindakan. Pemberian angket sesudah tindakan bertujuan untuk mengetahui minat siswa setelah pembelajaran dengan metode pembelajaran TAI Team Assisted Individualization. Angket terdiri dari 20 pernyataan positif. Pernyataan-pernyataan dalam angket memenuhi indikator minat yang terdapat dalam teori tentang minat belajar. Adapun indikator minat yang diukur adalah rasa tertarik, senang, perhatian, semangat, puas, tidak merasa terpaksa, dan sikap serius siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Masing-masing pernyataan memuat 4 pilihan jawaban yaitu : sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS. Angket dalam lampiran 13. 2 Lembar Observasi Kegiatan Peneliti dan Siswa Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera pengelihatan, penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara dan lain-lain Suparno, 2007. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan mengisi lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang aspek afektif siswa selama proses pembelajaran. Selain mengobservasi kegiatan siswa, observasi juga dilakukan terhadap kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi siswa dan peneliti dalam lampiran 14 - 17.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis data menggunakan statistik deskriptif. Analisis kualitatif tidak menggunakan statistik melainkan menggunakan analisa kualitatif.

1. Analisis Kuantitatif

a. Analisis Minat Belajar Siswa

Minat belajar siswa diukur menggunakan angket minat. Angket minat berisi pernyataan-pernyataan yang dibuat sesuai dengan indikator minat yaitu rasa tertarik, senang, perhatian, semangat, puas, tidak merasa terpaksa, dan serius terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil pengisian angket oleh siswa diberi skor 4 untuk jawaban pernyataan “Sangat Setuju SS”, skor 3 untuk jawaban pernyataan “Setuju S”, skor 2 untuk jawaban pernyataan “Tidak Setuju TS”, dan skor 1 untuk jawaban pernyataan “Sangat Tidak Setuju STS”. Tabel 4. Skor Minat No Jawaban Skor Pernyataan 1 Sangat Setuju SS 4 2 Setuju S 3 3 Tidak Setuju TS 2 4 Sangat Tidak Setuju STS 1 Setiap jawaban dari siswa oleh peneliti diberi skor dan dimasukkan ke dalam tabel skor keseluruhan item untuk minat. Berikut ini merupakan tabel skor keseluruhan untuk minat belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PARANGINAN.

0 2 17

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA KELAS IV SDN

0 0 15

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization berbantuan modul ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun pelajaran 2015/2016.

0 3 285

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14