Pendekatan, Model, dan Metode
C. Materi Pembelajaran dan Artikel Penelitian
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Gangguan sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pola makan yang salah, program diet yang ekstrim, bulimia
memuntahkan makanan dengan sengaja, gaya hidup, memakan makanan dengan zat aditif berbahaya, mengonsumsi makanan yang tidak bernutrisi, makanan yang
tidak higienis, atau proses pemasakan dan penyimpanan makanan yang salah Irnaningtyas, 2013.
Gangguan sistem pencernaan makanan antara lain sebagai berikut: 1.
Sariawan stomatitis aftosa, luka pada mulut yang berbentuk bercak warna
putih kekuningan dengan permukaan agak cekung, dapat disebabkan oleh luka tergigit, mengonsumsi makananminuman panas, alergi, kekurangan vitamin C
dan zat besi, kebersihan mulut tidak terjaga, kelainan pencernaan, faktor psikologis, atau kondisi tubuh yang tidak fit Irnaningtyas, 2013.
2.
Muntah emesisvomitus, pengeluaran paksa isi lambung melalui mulut dan muntah psikogenik, muntah akibat faktor emosi, termasuk yang menyertai
peradangan atau bau yang memualkan atau pada situasi stres lainnya Irnaningtyas, 2013.
3. Konstipasi sembelit dan obstipasi konstipasi parah, pengerasan tinja
yang berlebihan atau lambatnya pergerakan feses melalui usus besar sehingga sulit buang air besar. Gejala-gejalanya antara lain: melakukan tekanan yang
kuat pada perut ketika defekasi, timbul perasaan bahwa evakuasi feses tidak sempurna tidak semuanya keluar, feses keras atau menyerupai bentuk pelet,
defekasi kurang dari 3 atau 2 kali dalam seminggu berdasarkan pada rutinitas setiap individu. Hal tersebut dapat disebabkan oleh makanan yang kurang
berserat buah dan sayuran, defekasi yang ditunda terlalu lama, kurang cairan yang masuk ke dalam tubuh, kurang beraktivitas atau berolahraga, pengaruh
obat-obatan tertentu, perubahan dalam kehidupan seperti kehamilan penuaan dan
perjalanan, emosi,
penyalahgunaan laksatif,
serta penyakitkelainangangguan tertentu. Konstipasi dapat dicegah dengan cara
mengubah pola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, banyak minum air putih, membiasakan buang air besar secara teratur, dan tidak mengabaikan
dorongan untuk berdefekasi. Konstipasi dapat diobati dengan laksatif pencahar Irnaningtyas, 2013; Aryulina, dkk, 2010; Wexner and Duthie,
2006; Parker, J and Parker P, 2002; Sherwood, 2011; Silverthorn, 2013.
4. Gastritis radang lambung atau maag adalah gangguan pencernaan yang
berupa peradangan mukosa lambung. Gastritis dapat disebabkan oleh asam