Waktu yang paling tepat untuk mengonsumsi kopi adalah ketika konsentrasi kortisol turun yaitu pada pukul 09:30-11:30 dan 13:30-17:00
Miller, 2013.
4.8 Hubungan antara Konsumsi Kopi Kafein dan Defekasi
Ketika mengonsumsi kopi, kafein diabsorpsi melalui saluran pencernaan dan dapat tinggal di dalam sistem tubuh selama empat hingga
enam jam. Sesampainya di hati, kafein dipecah menjadi 3 senyawa. Paraxanthine adalah senyawa dengan jumlah paling banyak, berfungsi
untuk meningkatkan pemecahan lemak dalam aliran darah. Theobromine adalah senyawa dengan jumlah sedang, berfungsi memperluas pembuluh
darah dan meningkatkan produksi urin. Theophylline adalah senyawa dengan jumlah sedikit, berfungsi untuk merelaksasi otot halus pada saluran
pencernaan dan pernapasan Kingston, 2015.
Gambar 2.4 Tiga senyawa turunan dari kafein Kingston, 2015
Kopi adalah minuman stimulan perangsang. Konsumsi kopi berkafein dapat menstimulasi atau mengaktifkan pergerakan usus dan
melunakkan feses, dimana efeknya 60 lebih kuat daripada air dan 23 lebih kuat daripada kopi decaf kopi tak berkafein pada manusia normal.
Penelitian Müller et al. 2012 melaporkan bahwa konsumsi kopi espresso pascaoperasi adalah cara murah dan aman untuk mengaktifkan pergerakan
usus setelah pembedahan kolon. Müller et al. mengijinkan pasien untuk melakukan treatment yaitu meminum 3 gelas kopi setiap hari 100 ml pada
pukul 08:00, 12:00, dan 16:00, yang dimulai pada pagi hari setelah pembedahan dengan memperhatikan standar kualitas dan kuantitas kopi
espresso Preedy, 2015.
Diagram 2.1 Manfaat kopi bagi kesehatan dan pengobatan penyakit Preedy, 2015
5. Gambir
Gambir Unicaria gambir Hunter Roxb merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Sumatera dan Kalimantan Jastra dan Atman, 2016.
Elective colonic surgery
Activation of bowel motility
Decreace of the frequency of
postoperative headache
Shortening of recovevry time
Decrease of postoperative
urinary retention
Coffee consumption